Kiai Menduga Pembakaran Musala Muhammadiyah Terkait Pilpres ... Kiai Menduga Pembakaran Musala Muhammadiyah Terkait Pilpres 2019 ...
Kiai Menduga Pembakaran Musala Muhammadiyah Terkait Pilpres 2019 Reporter:
Shinta Maharani (Kontributor)
Editor:Endri Kurniawati
Kamis, 15 Maret 2018 19:49 WIB
ilustrasi kebakaran. Tempo/Indra Fauzi
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Forum Persaudaraan Umat Beriman, KH Abdul Muhaimin mendesak polisi lebih optimal mengatasi teror pembakaran gazebo dan Musala Fathurrahman di Jambidan, Bantul yang hingga kini pelakunya belum ditangkap. Dia menduga pembakaran musala itu bagian dari gerakan terencana yang berhubungan dengan kepentingan politik pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
âPolanya terbaca, ini seperti teror dari skenario operasi intelijen yang bermuatan politik,â kata Kiai Muhaimin di Bantul, Kamis, 15 Maret 2018. Menurut dia desain skenario itu terindikasi terencana.
Baca: Polisi Selidiki Dugaan Pembakaran Musala ...
Ia meminta polisi menangkap pelaku teror yang meresahkan masyarakat. Bila tidak akan berbahaya karena menyisakan trauma sosial politik.
Kiai Muhaimin yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama dan Buya Syafii, pemuka Muhammadiyah bersama-sama mendatangi musala yang dibakar peneror yang belum tertangkap itu, Rabu pagi, 14 Maret 2018.
Kedatangan mereka bagian dari perhatian dan usaha tokoh agama memberikan dukungan kepada masyarakat di sekitar musala. Dua tokoh agama ini juga meminta masyarakat agar tetap tenang, tidak terprovo kasi, dan menyerahkan penanganan kasus ini kepada polisi. âMasyarakat agar tidak main hakim sendiri, serahkan kepada aparat hukum,â kata Muhaimin.
Baca: Amnesty Internasional Kecam Penyerangan Masjid Muhammadiyah ...
Musala Fathurrahman milik Pengurus Cabang Muhammadiyah Banguntapan Selatan itu berdiri 4 tahun lalu di Dusun Jambidan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pelaku yang belum teridentifikasi itu membakar musala pada Ahad, 11 Maret 2018 pukul 18.30. Garis polisi masih terpasang di tangga musala dan gazebo yang berada di dekat musala.
Pelaku mengumpulkan dua sarung, satu sajadah, dan karpet musala di tempat berdiri imam salat lantai dua musala. Lalu membakarnya dan hanya menyisakan sebagian karpet. Jelaga dari pembakaran itu masih tersisa di langit-langit musala. âSarung dan sajadah ludes terbakar,â kata bagian tablig atau pendakwah pengajian cabang Muhammadiyah Banguntapan Selatan, Siswo Suwarno di Musala Fathurrahman.
Pengelola musala dan pendi dikan anak usia dini (PAUD) yang lain melihat perlengkapan salat dibakar pada Senin pagi, 12 Maret. Di dalam musala itu hanya ada satu Al Quran yang kondisinya utuh. Musala itu satu komplek dengan ruangan PAUD Kelompok Belajar Kasih Ibu dan gazebo tempat untuk istirahat anak-anak.
Simak: Pembakaran Masjid Muhammadiyah di Aceh ...
Selain membakar perlengkapan musala, pelaku juga membakar gazebo dan kasurnya ludes terbakar. Satu dari tiga gazebo berbahan bambu dan daun pada atapnya itu terbakar hingga ke atapnya.
Pada saat peristiwa itu terjadi, Siswo, 77 tahun, berada di rumahnya yang berjarak 200 meter dari musala. Enam warga Jambidan yang berada tak jauh dari musala langsung memadamkan api menggunakan air dari kolam Paud setelah melihat kobaran api dan asap yang membubung tinggi.
Siswo yang tiap hari mengurus PAUD dan musala mengatakan selama ini tak pernah ada konflik antar-warga Jambidan. Setelah peristiwa itu, ia bersama pengurus Muhammadiyah langsung me ngadakan rapat dan terus waspada. Kegiatan belajar mengajar Paud kini berlangsung seperti biasa. Sejumlah bocah belajar dan bermain di ruangan PAUD yang satu komplek dengan musala. âKami minta polisi cepat menangkap pelakunya. Jelas meresahkan,â kata Siswo.
Terkait
Polisi Selidiki Dugaan Pembakaran Musala Muhammadiyah di Bantul
13 jam lalu
Cerita Saksi Soal Detik-detik Perusakan Kapel Santo Zakaria
3 hari lalu
Perusakan Rumah Ibadah, Gubernur Alex Noerdin: Murni Kriminal
6 hari lalu
Rumah Ibadah di Ogan Ilir Dirusak Orang Tak Dikenal
7 hari lalu
Ini Bahaya Mikroplastik Jika Masuk Kedalam Tubuh
7 jam lalu
Golkar Belum Jaring Gatot Nurmantyo untuk Cawapres Jokowi
9 jam lalu
Gerindra Kantongi 15 Nama Cawapres untuk Prabowo Subianto
9 jam lalu
Fredrich Yunadi Bantah Lecehkan Jaksa KPK di Persidangan
9 jam lalu
Pembuatan Ogoh-ogoh untuk Hari Raya Nyepi di Sejumlah Daerah
8 jam lalu
Ritual Melasti Jelang Nyepi oleh Umat Hindu di Berbagai Daerah
10 j am lalu
Jelang Sidang Pledoi, Terdakwa Nur Alam Hibur Putrinya
11 jam lalu
Umat Hindu Kurbankan Sejumlah Hewan dalam Ritual Mepepada
13 jam lalu
Ini Bahaya Mikroplastik jika Masuk ke Dalam Tubuh
10 jam lalu
Puluhan Massa Demo Mahkamah Konstitusi Tolak UU MD3
12 jam lalu
Kapolri Lantik Kapolda Kaltara Pertama Brigjen Pol Indrajit
15 jam lalu
Joko Widodo Usahakan Tahun Depan Bantuan PKH Naik Dua Kali Lipat
16 jam laluIni Alasan Jokowi Menolak UU MD3 dan Sarannya untuk Masyarakat
2 Kebiasaan Amien Rais yang Patut Dicontoh Menurut Adiknya
Sidang Fredrich Yunadi Hari Ini Hadirkan 2 Dokter RS Medika
Gerindra Klaim Koalisi untuk Prabowo Beres
Jaksa KPK Protes Merasa Dilecehkan Fredrich Yunadi

Pembobolan Rekening Bank, Perlindungan ke Konsumen Lemah?

Permintaan Wiranto pada KPK, Intervensi atau Demi Stabilitas?

Investigasi Partai Republik: Trump dan Rusia Tidak Berkolusi

Kata Pengamat soal Strategi Jokowi Menuju Pilpres 2019

Tak Diteken Jokowi, Berikut Pasal Kontroversial UU MD3
41 menit lalu
Gerindra Kritik Polri Soal Penundaan Proses Hukum Peserta Pilkada
51 menit lalu
UU MD3 Berlaku, MKD Siapkan Aturan Turunan
1 jam lalu
Musim Kemarau, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Kekeringan
1 jam lalu
Seperti Polri, Kejagung Tunda Proses Hukum Peserta Pilkada
1 jam lalu
Perusakan Kapel Santo Zakaria, Polri: Bukan Masalah Agama
2 jam lalu
Satgas Nusantara Tangani Kasus Kebakaran di Musala Faturrahman
5 jam lalu
KPK Eksekusi Miryam S. Haryani dan Setia Budi ke Lapas
5 jam lalu
Soal Perpu Usulan KPK, Yasonna Laoly: Itu Tidak Fair
7 jam lalu
PKB Tanggapi Protes PPP Soal Jatah Kursi Pimpinan MPR
8 jam laluImpor Senjata India Terbesar di Dunia

Impor senjata India terbesar di dunia. Lebih besar daripada Jerman dan Cina.
Sumber: Google News Indonesia | Koranmu Indonesia
Tidak ada komentar