Page Nav

HIDE

Ads Place

KUI upayakan PTM mendunia

Memasuki era global di mana persaingan dalam dunia pendidikan tinggi semakin ketat, sebuah perguruan tinggi (termasuk perguruan tingg...


Memasuki era global di mana persaingan dalam dunia pendidikan tinggi semakin ketat, sebuah perguruan tinggi (termasuk perguruan tinggi Muhammadiyah) tidak bisa lagi menolak internasionalisasi. Jika ada perguruan tinggi yang tidak peduli dengan proses internasionalisasi, maka dia akan tertinggal dengan sendirinya oleh perkembangan global dalam pengelolaan dunia pendidikan tinggi. Apalagi saaat ini beberapa perguruan tinggi asing sudah siap untuk membuka cabang di Indonesia dan tentu akan menjadi kompetitor baru bagi perguruan tinggi nasional.

Dalam proses internasionalisasi, pimpinan perguruan tinggi sesekali perlu melakukan benchmarking ke kampus di luar negeri untuk membuka wawasan baru dalam pengelolaan perguruan tinggi. Setelah kegiatan benchmarking, ada dampak positif yang diperoleh, yaitu peningkatan kualitas pengelolaan perguruan tinggi karena dengan melihat langsung, maka kita akan percaya (seeing is believing) dalam konteks pengelolaan perguruan tinggi yang bertaraf internasional. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP. Muhammadiyah, Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D dalam kegiatan Round Table Discussion (RTD) Program Penguatan Kantor Urusan Internasional (KUI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) Wilayah Timur di Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, 15 Maret 2018.

Hadir juga dalam pembukaan acara tersebut, Rektor Unismuh Makassar, Dr. A. Rahman Rahim dan Ketua Asosiasi KUI PTM, Endang Zakaria, MH. RTD ini merupakan program Asosiasi KUI PTM guna menyamakan persepsi tentang perlunya internasionalisasi PTM. RDT dilakukan di dua wilayah untuk perguruan tinggi Muhammadiyah yang berada di dua wilayyah yang berbeda, Wilayah Barat berlokasi di Kampus UMJ (2-3 Maret lalu) dan Wilayah Timur di kampus Unismuh Makassar (15-17 Maret).

Lincolin Arsyad menambahkan bahwa esensi dari internasionalisasi universitas adalah peningkatan kualitas. Untuk mengawal proses internasionalisai kampus, maka peran KUI menjadi sangat penting dan strategis. lebih lanjut Ia menegaskan bahwa semua program studi yang ada di universitas juga harus siap untuk melakukan internasionalisasi kegiatan akademik karena yang akan lebih banyak melaksanakan program tersebut adalah program studi yang ada di fakutas, seperti curriculum reform harus dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan dunia pendiidikan tinggi saat ini, publikasi karya tulis dosen juga harus mampu menembus publikasi internasional.
“Bulan April 2018 Majelis Diktilitbang akan menerima utusan dari Monash University Australia yang akan membuka kampus di Indonesia dan akan menggandeng Muhammadiyah sebagai mitra, momentum ini harus kita manfaatkan sebagai langkah untuk lebih mendorong percepatan peningkatan kualitas internasional PTM”, pungkasnya

Sementara itu, Ketua Asosiasi KUI PTM, Endang Zakaria, MH menyampaikan bahwa peran KUI di PTM sampai saat ini sudah lebih meningkat dalam mendorong proses internasionalisasi kampus. Endang Zakaria yang juga Kepala KUI Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ini menegaskan bahwa saat ini soliditas Asosiasi KUI PTM sangat kuat dalam mendorong perguruan tinggi Muhammadiyah menuju kampus yang siap berkompetisi dengan universitas lainnya di luar negeri, baik dalam hal akademik, kegiatan kemahasiswaan, dan peningkatan kualitas lulusa

Tidak ada komentar

Ads Place