Page Nav

HIDE

Ads Place

Bertemu Lembaga Budaya Muhammadiyah, Ketua DPR Sebut ...

Bertemu Lembaga Budaya Muhammadiyah, Ketua DPR Sebut ... Bertemu Lembaga Budaya Muhammadiyah, Ketua DPR Sebut Budaya Tak Sekadar Seni dan Hi...

Bertemu Lembaga Budaya Muhammadiyah, Ketua DPR Sebut ...

Bertemu Lembaga Budaya Muhammadiyah, Ketua DPR Sebut Budaya Tak Sekadar Seni dan Hiburan

Kebudayaan menurutnya saat ini masih diidentikan dengan pertujukan seni atau hiburan semata karena dianggap sebelah mata oleh banyak kalangan

Bertemu Lembaga Budaya Muhammadiyah, Ketua DPR Sebut Budaya Tak Sekadar Seni dan HiburanistimewaKetua DPR bersama Lembaga Seni, Budaya dan Olahraga (LSPO) Muhammadiyah di ruang kerja pimpinan DPR RI, Jakarta, Rabu (11/4/2018).

WARTA KOTA, JAKARTA- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menilai kebudayaan seharusnya memberikan inspirasi kreatif bagi pemerintah sehingga produk-produk po litik, hukum, ekonomi, sosial dan lainnya diproduksi sesuai nilai-nilai budaya Pancasila.

Kebudayaan menurutnya saat ini masih diidentikan dengan pertujukan seni atau hiburan semata karena dianggap sebelah mata oleh banyak kalangan

“Kebudayaan harusnya diposisikan sebagai sistem nilai yang mendasari penyusunan kebijakan bangsa dan negara. Dan kebijakan itu harus mempertimbangkan karakter masyarakat Indonesia agar lebih berbudaya dan beradab di tengah maraknya radikalisme serta terorisme,” papar Bamsoet saat menerima Lembaga Seni, Budaya dan Olahraga (LSPO) Muhammadiyah di ruang kerja pimpinan DPR RI, Jakarta, Rabu (11/4).

Politisi Golkar dengan panggilan akrab Bamsoet ini menuturkan kebudayaan harus mempunyai ideologi dan diatur dalam kebijakan.

“Bisa dikatakan saat ini bangsa kita masih kering mengusung kebudayaan dan peradaban yang sesuai nilai-nilai Pancasila. Menjadi tugas penting bagi kita semua untuk memberi ruh, terutama kepada para pemimpin bangsa kita,” kata Bamsoet.

Ia menilai banyak pihak masih bekerja dengan mengedepankan ego sektoral dan tidak mengisi ruang kosong. Sehinggga rasa kekeluargaan berkurang, terjadi pertarungan politik tanpa adab serta saling menyerang.

“Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Seharusnya, kita bisa bersikap saling menghormati, menghargai, toleransi dan bersama-sama dalam membangun bangsa dan negara. Tapi, faktanya kita terus konflik, ego sektoral diutamakan, korupsi merajalela serta memarginalisasi pihak yang kalah,” Bamsoet menjelaskan

Dalam kesempatan yang sama Bamsoet mengingatkan, saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami revolusi informasi yang luar biasa. Masyarakat Indonesia tengah diserang oleh teknologi atau proxy war, dimana yang diserang adalah alam pikir serta perilaku masyarakat.

“Informasi hoax banyak beredar untuk mengadu domba antar masyarakat kita sendiri. Karenanya, sangat penting bagi kita untuk mengusung serta mengimplementasikan k ebudayaan peradan bangsa yang sesuai nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” ujar Bamsoet.

Editor: ahmad sabran Sumber: Warta Kota Ikuti kami di Pengakuan Siswi Cantik SMA Jual Keperawanan Rp 1,5 Juta Usai UNBK untuk Bayar Utang Sumber: Google News Indonesia | Koranmu Indonesia

Tidak ada komentar

Ads Place