Page Nav

HIDE

Ads Place

Meningkatkan kesehatan di pondok pesentren

Pondok pesantren merupakan suatu Lembaga Pendidikan berbasis agama yang sudah mengakar di Indonesia. Pesantren menurut pengertian dasar...




Pondok pesantren merupakan suatu Lembaga Pendidikan berbasis agama yang sudah mengakar di Indonesia. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana. Sehingga dapat diartikan bahwa pondok pesantren menjadi sebuah komunitas tersendiri di masyarakat, yang terdiri dari para santri dan para ustad/ustadzah yang mana sama-sama menempati suatu tempat/wilayah untuk tujuan yang sama yakni belajar ilmu agama. Dengan berkumpulnya sejumlah orang di suatu tempat, maka akan memunculkan kemungkinan beragam risiko kesehatan.

Kemenag mencatat pada 2011 terdapat 25.000 pondok pesantren di seluruh Indonesia, dengan jumlah santri mencapai 3,65 juta orang. jumlah tersebut tidaklah sedikit. Namun seperti yang telah diketahui bersama, bahwa kebanyakan pondok pesantren tersebut kurang memiliki lingkungan yang memenuhi standard kesehatan. Sehingga banyak muncul permasalahan kesehatan baik yang disadari maupun tidak disadari oleh pihak pondok pesantren, seperti penyakit hepatitis, penyakit diare, penyakit kulit, demam berdarah, dan banyak lagi.

Keberadaan pondok pesantren ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Demi mendokung kesehatan seluruh masyarat Indonesia tanpa terkecuali, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan suatu peraturan yang diperuntukna untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan di pondok pesentren. Peraturan tersebut terangkum pada Peraturan Menteri kesehatan RI nomor 1 tahun 2013 tentang pedoman penyelenggaraan dan pembinaan pos kesehatan pesantren (POSKESTREN). Dengan adanya peraturan tersebut diharapkan akan terwujudnya pondok-pondok pesantren yang sehat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup para santri dan masyarakat secara luas.

Pondok pesantren Daarul Ilmi telah berinisiatif dan berkeinginan mewujudkan Pos kesehatan pesantren di wilayah pesantrennya. Untuk itu Pondok pesantren Daarul Ilmi menjalin kerja sama dengan fakultas kesehatan (FIKES) Universitas Prof Dr Hamka (UHAMKA) yang digawangi Ibu Hidayati SKM, MKM untuk mewujudkan Poskestren di pondok pesantren Daarul Ilmi.Langkah awal yang ditempuh oleh pihak UHAMKA ialah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri warga pondok pesantren  Daarul Ilmi dalam hal kesehatan dan usaha-usaha untuk membentuk dan membangun poskestren. Untuk itu diselenggarakan suatu pelatihan pada 13 Mei 2018 yang lalu di pondok pesantren Daarul Ilmi. Pelatihan tersebut membahas beberapa materi yang disampaikan oleh narasumber yang kompeten dibidangnya, yakni materi perilaku hidup bersih dan sehat oleh Hidayati SKM, MKM., materi Kesehatan Reproduksi oleh Elia Nur Ayunin SKM, MKM., materi kesehatan gigi oleh drg.Retno Suhendrina,MKM, dan materi kegawat daruratan oleh dr.Nina Widiastuti, MKM.


Dari keseluran materi yang diberikan, para peserta pelatihan lebih menunjukan antusias yang tinggi pada materi kegawat daruratan yang dibawakan oleh dr.Nina Widiastuti, MKM. Beberapa pertanyaan yang banyak diajukan oleh peserta adalah tentang penanganan kecelakaan yang sering terjadi di wilayah ponpes seperti, tersiram air panas, penanganan lua bakar, terluka benda tajam, terjatuh dan kejadian cedera tulang. Selain itu juga beberapa keadaan kegawatdaruatan lainnya yang diakibatkan penyakit, seperti kejang demam, muntah muntah, diare, keracunan dan dehidrasi. Hal tersebut dilatar belakangi oleh banyaknya kejadian tersebut yang ditemu di keseharian para santri oleh para pendidik ponpes, yang mana para pendidik ponpas bingung dan tidak mengetahui penanganan awal sebelum mendapatkan penanganan lebih lanjut dari pihak medis.
Berkaca dari kegitan pelatihan pertama yang diberikan oleh pihak FIKES UHAMKA, masih banyak hal yang harus menjadi bahan pembelajaran berikutnya demi terciptakan pondok pesantren yang sehat dan memiliki poskestren yang mandiri. (ENA)

Tidak ada komentar

Ads Place