Siapa Pendamping Jokowi, Kekuatan Islam Jadi Kata Kunci Tribunners / Citizen Journalism Pilpres 2019 Siapa Pendamping ...
Tribunners / Citizen Journalism
Pilpres 2019
Siapa Pendamping Jokowi, Kekuatan Islam Jadi Kata KunciSemakin dekat waktu pendaftaran pasangan calon presiden membuat atmosfir politik nasional kian menghangat
Oleh Karyono Wibowo (Direktur Ekskutif Indonesian Public Institute).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Semakin dekat waktu pendaftaran pasangan calon presiden membuat atmosfir politik nasional kian menghangat. Utak-atik pasangan capres mendominasi wacana publik dalam beberapa pekan ini.
Menariknya, justru ynag paling heboh adalah soal siapa cawapeesnya Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, mantan Walikota Solo yang akrab disapa Jokowi ini belum mengumumkan nama calon wakil presidennya. Publik semakin tak sabar menunggu siapa nama calon wakil presiden yang akan mendampingi calon petahana itu.
Publik boleh tak sabar, tetapi tentu saja ada sejumlah aspek yang menjadi pertimbangan dalam menentukan siapa cawapresnya Jokowi. Sebelum membuat keputusan yang tepat tentang pasangan calon perlu memperhatikan aspek elektabilitas, akseptabilitas, kapabilitas, integritas, loyalitas dan rekam jejak (track record).
Tentang sarat tingkat keterpilihan (elektabilitas) tentu meniadi pertimbangan. Misalnya, seberapa besar kontribusi masing-masing tokoh dalam menyumbang kenaikan suara. Menurut saya, dalam preferensi pilihan cawapres pendamping Jokowi boleh dikatakan belum ada yang terlalu menonjol dalam menaikkan suara selain figur Jusuf Kalla (JK) dan Prabowo Subianto.
Nama-nama selain JK dan Prabowo belum ada yang paling menonjol dan signifikan menambah suara. Boleh di bilang imbang. Namun, dalam semua simulasi pasangan capres jika dilihat berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, posisi elektabilitas Jokowi dipasangkan dengan dengan beberapa seperti Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, Moeldoko, Mahfud MD, Zaenul Majdi (TGB), dll masih tertinggi dibanding paaangan calon presiden yang lain.
Karenanya untuk aspek elektabilitas tidak terlalu mengkuatirkan bagi Jokowi asalkan figur cawapresnya tidak terlalu parah track recordya. Selain itu, figur yang menjadi calon wakil presiden Jokowi harus bisa diterima, tidak hanya bisa diterima oleh masyarakat tapi harus bisa juga diterima oleh partai koalisi.
Memilih figur yang bisa diterima semua pihak ini yang tidak mudah bagi Jokowi karena masing-masing partai memiliki kepentingan mengelola berbagai kepentingan partai agar tetap solid inilah tantangan bagi Jokowi. Tantangan penting lainnya bagi Jokowi adalah memilih figur yang memiliki loyalitas bisa bekerjasama dengan baik.
Aspek ini penting agar tidak terjadi konflik, sehingga pemerintahan bisa berjalan baik. Kalau soal kapabilitas dan integritas dari nama-nama yang muncul di publik pasti ada plus minusnya.
Dalam beberapa hari ini mencuat sejumlah nama yang disebut-sebut menjadi kandidat terkuat yang akan mendampingi Jokowi. Ada sejumlah nama sepeti Mahfud MD dari kalangan non partai yang memiliki merk sebagai intelektual muslim.
Halaman selanjutnya 12
Tidak ada komentar