Page Nav

HIDE
KoranMu Indonesia:

Ads Place

Dituding Ada Motif Politik, Grada Sebut Grab Arogan

Dituding Ada Motif Politik, Grada Sebut Grab Arogan

MOST
POPULAR MOST
COMMENTED FOLLOW detikInet Follow Twitter Follow Google Plus Follow Instagram Home / Cyber Life / Detail berita Kamis, 27 Sep 2018 08:21 WIB Kata Organisasi Ojol Mengenai Aksi Demo Adi Fida Rahma n - detikInet Foto: Pradita UtamaFoto: Pradita Utama Jakarta - Aksi demo yang dilakukan Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) beberapa waktu lalu dinilai Grab bermotif politik. Menanggapi itu, pihak Garda menyebut perusahaan ride sharing yang berbasis di Singapura itu arogan.
Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Anggota Presidium Garda Indonesia Igun Wicaksono. Dia membantah ada pihak yang menggerakkan karena ingin mendapat keuntungan politik.
"Unjuk rasa kami itu untuk menuntut keadilan yang tidak terkait politik dan silahkan buktikan oleh bos Grab. Dia jangan asal membuat pernyataan, silahkan bicara berdasarkan fakta bukan asumsi atau hal yang tidak ada faktanya," ujar Igun dalam keterangan tertulis ya ng diterima detikINET, Kamis (27/9/2018).
Igun menambahkan pernyataan bos Grab Indonesia itu suatu bentuk arogansi yang tidak peka menanggapi keluhan para mitra pengemudinya. Karena itu dia menantang Grab membuktikan tudingannya itu. Termasuk juga tudingan bahwa para peserta demo bukan pengemudi aktif.
"Kami siap membuktikan bahwa kami pengemudi online aktif dan masih membawa penumpang melalui order aplikasi Grab," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menanggapi perihal banyak demo yang mendera pihaknya. Menurutnya demo yang dilakukan driver roda empat terkait aksi suspend atau black list yang gencar dilakukan Grab terhadap para driver nakal.
Selain driver roda empat, Grab pun tak luput dari serbuan demo dari driver roda dua. Tetapi untuk kasus ini, latar belakangnya berbeda.
Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia.Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia. Foto: Manajer Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.

Ridzki bahkan dengan lantang menyebut inisiator demo driver roda dua itu lebay! Terlebih saat ini masuk tahun politik. Inisiatornya disebut bukan driver murni, tetapi cuma tercatat sebagai driver tetapi tak pernah menggunakan kesempatan itu untuk mengejar pesanan penumpang dalam kesehariannya.
"Kenapa saya bilang lebay? Karena mereka ingin cari perhatian media, sehingga dipanggil DPR dapat cantolan politik. Apa isu yang dipakai? memang menarik secara umum, yakni naikkan tarif dua kali lipat. Bahkan driver pun banyak yang ketipu," ungkapnya.
Padahal kenaikan tarif ini, lanjut Ridzki, justru malah akan menjadi bumerang bagi driver. Sebab, penumpang tak akan ada yang mau menggunakan jasa mereka, ujung-ujungnya pendapatan driver bakal turun drastis.
"Kita sudah coba, misalkan naikkan tarif 15% itu pendapatan driver pada turun. Tetapi kita coba menyiasatinya dengan bantuan teknologi, misalkan ketika ada demand tinggi baru kita naikkan lalu ada auto location, mapping dan lainnya. Jadi kita melakukan kenaikan pendapatannya dari situ GrabFood, GrabExpress dan sebagainya," Ridzki menambahkan.
Hanya saja, pihak Grab mengakui jika topik yang 'digoreng' para inisiator demo itu memang sangat menarik bagi publik, media dan driver itu sendiri. Pun begitu, Grab coba meng-counter-nya dengan melakukan edukasi kepada driver, dan hasilnya pun dianggap signifikan.
Dimana driver yang ikut demo awalnya mencapai ribuan, bahkan bakal mau besar-besaran ketika pembukaan Asian Games. Tetapi sekarang banyak yang diklaim pada meninggalkan grup pendemo (left grup) tersebut.
"Untuk yang dua roda, saya juga gak bisa memenuhinya karena justru akan merugikan driver itu sendiri. Saya pernah ngomong ke pendemo, 'Ka mu mau tanggung jawab kalau saya naikkan tarif dua kali lipat dan berdampak ke pendapatan driver turun?'. Lalu dia bilang, saya gak mau tahu, yang penting naikkan tarif. Dan dia mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang melanggar hukum, yaitu Go-Jek akan naikkan tarif kalau Grab naikkan tarif, itu sebetulnya melanggar hukum, KPPU akan mempermasalahkan itu sebagai kartel," jelasnya.
Isu lain yang juga sempat dilontarkan pendemo adalah soal revenue sharing 20% untuk Grab dan 80% untuk driver. "Sekali lagi, padahal mereka dapat 80% dan uang itu kita buat investasi lagi buat teknologi, man power dan jujur saja perusahaan pasti ingin hidup secara bisnis," pungkasnya.
Simak Juga 'Grab Tak Akan Penuhi Permintaan Mitra soal Kenaikan Tarif':

[Gambas:Video 20detik]

(afr/afr) Berita Terkait
  • Kantor Disegel Driver yang Demo, Grab: Itu Anarkis
  • Kantor Akan Didemo Driver, Ini Tanggapan Grab
  • Kitchen by GrabFood, Food Court yang Hanya Ada di Aplikasi
  • Grab Tanggapi Rencana Pemerintah Bikin Aplikasi Saingan
  • Kemenhub Mau Buat Layanan Transportasi, Kominfo: Kami Regulator
  • Kata Menkominfo soal Rencana Pemerintah Buat Aplikasi Serupa Go-Jek
  • Petinggi Go-Jek hingga Tokopedia Dikepoin Pengguna LinkedIn
  • Grab Gandeng HappyFresh Hadirkan Layanan Belanja
Baca Juga detikTravel MoU dengan Kemenpar, Grab Siap Bantu Raih 20 Juta Wisman

MoU dengan Kemenpar, Grab Siap Bantu Raih 20 Juta Wisman < /strong>

detikNews Ojol Geruduk Kantor Grab, Driver Bawa Penumpang Disoraki

Ojol Geruduk Kantor Grab, Driver Bawa Penumpang Disoraki

detikFinance Apa Kabar Rencana Pemerintah Bikin Aplikasi Saingan Go-Jek Cs?

Apa Kabar Rencana Pemerintah Bikin Aplikasi Saingan Go-Jek Cs?

detikFinance Mau Bikin Aplikasi Sai   ngan Go-Jek, Menhub Belajar dari Korea

Mau Bikin Aplikasi Saingan Go-Jek, Menhub Belajar dari Korea

detikNews Didemo Driver, Grab: Naikkan Tarif itu Permintaan Salah

Didemo Driver, Grab: Naikkan Tarif itu Permintaan Salah

detikNews MA Kembali Cabut Aturan Transportasi Online!

MA Kembali Cabut Aturan Transportasi Online!

detikNews Mobil Perampok Penumpang Grab yang Penuh Lubang Diberondong Polisi

Mobil Perampok Penumpang Grab yang Penuh Lubang Diberondong Polisi

detikNews Komisi V DPR Terima Perwakilan Massa Ojol

Komisi V DPR Terima Perwakilan Massa Ojol

Redaksi: redaksi[at]detikinet.com
Informasi pemasangan iklan
Hubungi: sales[at]detik.com News Feed
  • Pertamina Pamerkan Musicool, Gas Cair Ramah Lingkungan untuk AC

    Pertamina Pamerkan Musicool, Gas Cair Ramah Lingkungan untuk AC

    Kamis, 27 Sep 2018 14:00 WIB Guna mempromosikan penggunaan Musicool, PT Pertamina (Persero) juga menyelenggarakan Musicool Agen & Teknisi Sales Competition 2018.
  • Ini Penampakan Lima Kamera LG V40 ThinQ

    Ini Penampakan Lima Kamera LG V40 ThinQ

    Kamis, 27 Sep 2018 13:49 WIB Sebuah bocoran gambar melanjutkan kabar bahwa LG V40 ThinQ akan mengusung lima kamera. Ada pula penampakan notch di V40 ThinQ dalam bocoran tersebut.
  • Apple Dituding Curi Informasi Rahasia Qualcomm

    Apple Dituding Curi Informasi Rahasia Qualcomm

    Kamis, 27 Sep 2018 13:29 WIB Perselisihan antara Apple dan Qualcomm terus berlanjut, kali ini Qualcomm mengajukan gugatan anyar kepada Apple terkait pencurian rahasia perusahaan.
  • Pendiri WhatsApp Mengaku Tak Kenal Mark Zuckerberg

    Pendiri WhatsApp Mengaku Tak Kenal Mark Zuckerberg

    Kamis, 27 Sep 2018 13:15 WIB Setelah WhatsApp dibeli Facebook di tahun 2014, praktis sang kedua pendiri Brian Acton dan Jan Koum bergabung di bawah naungan jejaring sosial raksasa itu.
  • photo Deretan Proyek Penganut Bumi Datar yang Bikin Heran FotoINET

    Deretan Proyek Penganut Bumi Datar yang Bikin Heran

    Kamis, 27 Sep 2018 13:01 WIB Para penganut Bumi Datar punya proyek masing-masing dalam membuktikan kebenaran teori konspirasi tersebut. Tak jarang caranya itu nyeleneh dan bikin heran.
  • 8 Alasan Mainkan FIFA 19

    8 Alasan Mainkan FIFA 19

    Kamis, 27 Sep 2018 12:45 WIB FIFA 19 akan resmi diluncurkan EA Sports pada tanggal 28 September. Sebagai salah satu game sepakbola populer, ada sejumlah alasan membuatnya patut dimainkan.
  • Main Mobile Legends Bisa Dapat Hadiah Rp 140 Juta, Caranya?

    Main Mobile Legends Bisa Dapat Hadiah Rp 140 Juta, Caranya?

    Kamis, 27 Sep 2018 12:33 WIB Tamago, aplikasi streaming game, menyelenggarakan kontes bermain Mobile Legends Bang Bang (MLBB) berhadiah total USD 90 ribu atau sekitar Rp 1,3 miliar.
  • Penganut Bumi Datar Mau ke Antartika Cari Tepi Dunia

    Penganut Bumi Datar Mau ke Antartika Cari Tepi Dunia

    Kamis, 27 Sep 2018 12:16 WIB Satu lagi proyek nyeleneh yang akan dilakukan ol eh para penganut flat Earth. Kali ini, mereka bakal pergi ke Antartika untuk mencari tepian Bumi.
  • Disebut Calon Dirut Indosat, Siapa Chris Kanter?

    Disebut Calon Dirut Indosat, Siapa Chris Kanter?

    Kamis, 27 Sep 2018 12:02 WIB Chris Kanter yang tak lain Komisaris Indosat Ooredoo, digadang-gadang akan menggantikan posisi Joy Wahjudi sebagai Direktur Utama dan CEO perusahaan. Siapa dia?
  • Google Cabut Pemblokiran Iklan Bitcoin Cs

    Google Cabut Pemblokiran Iklan Bitcoin Cs

    Kamis, 27 Sep 2018 11:41 WIB Belum lama memblokir iklan yang berkait an dengan Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, kini Google malah sudah mencabutnya, walau belum sepenuhnya.
Sumber: Politik

Tidak ada komentar

Ads Place