Page Nav

HIDE

Ads Place

Komunitas Islam Yang Ideal, Tidak Mencari-cari Kesalahan Orang ...

Komunitas Islam Yang Ideal, Tidak Mencari-cari Kesalahan Orang ... Komunitas Islam Komunitas Islam Yang Ideal, Tidak Mencari-ca...

Komunitas Islam Yang Ideal, Tidak Mencari-cari Kesalahan Orang ...

Komunitas Islam

Komunitas Islam Yang Ideal, Tidak Mencari-cari Kesalahan Orang Lain

Umat Islam adalah umat terbaik --berfungsi mengajak manusia pada kebaikan dan menghindari kemunkaran.

Komunitas Islam Yang Ideal,  Tidak Mencari-cari Kesalahan Orang LainistDrs. H. Syarifuddin Ya'cub MHI

Komunitas Islam Yang Ideal,

Tidak Mencari-cari Kesalahan Orang Lain
Drs. H. Syarifuddin Ya'cub MHI
Dosen Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Ummat Islam adalah ummat yang terbaik; yang berfungsi mengajak manusia pada kebaikan dan menghindari kemunkaran.

Tegas terhadap orang-orang kafir dan kasih sayang diantara sesama muslim.

Sebagaimana dinyatakan Allah SWT. dalam surah Al-Fath:29. Artinya: "Muhammad adalah Rasulullah, dan orang-orang yang bersamanya (ummatnya) tegas terhadap orang-orang kafir dan kasih sayang diantara sesama mereka.."( Al-Fath:29).

Selanjutnya Allah SWT memberikan tuntunan, bagi komunitas Islam melalui surah Al-Hujurat:12 Artinya: "Hai orang-orang yang beriman jauhilah buruk sangka, sesungguhnya sebagian dari buruk sangka tersebut adalah dosa, jangan mencari-cari kesalahan orang lain, janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain, apakah kalian suka memakan daging bangkai saudaranya yang sudah mati, maka tentu kalian membencinya. Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha menerima taubat dan Maha Penyayang" (Al-Hujurat:12)

Untuk menumbuhkan rasa saling kasih sayang diantara kaum muslimin, Rasulullah SAW memberikan bimbingan untuk diaplikasikan dalam k ehidupan keseharian ummat Islam yang diaplikasikan dalam
sebuah hadist,

"Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: 'Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain itu ada lima, yaitu membalas salam, menjenguk orang yang sakit, mengiringkan orang yang mati (janazah), mememuhi undangannya dan menjawab orang yang bersin'". (HR.Bukhari dan Muslim).

Apabila nilai-nilai normatif tersebut di atas dihadapkan dengan fenomena ummat Islam kini,; Tauran antar kampung, saling memfitnah (ghiba), penipuan dalam bentuk (mengurangi timbangan) investasi bodong, perzinaan/selingkuh, korupsi, individualis tercermin dalam kesemrautan lalu lintas yang tidak disiplin dll.

Maka akar masalahnya adalah kurangnya pemahaman terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalam agama yang mereka anut.

Hal dimaksud adalah ummat Islam di Indonesia sengaja diupayakan pendangkalan pemahaman keagamaannya melalui alokasi jam pelajara n agama di sekolah-sekolah yang hanya 2 jam seminggu pada sekolah formal dibawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional.

Halaman selanjutnya 1234 Penulis: Abdul Hafiz Editor: Salman Rasyidin Sumber: Sriwijaya Post Ikuti kami di Inilah Sosok Pria Sulawesi yang Hanyut Sampai ke Jepang, Makan Ikan Mentah dan Sempat Diserang Hiu Sumber: Google News Islam Network: Koranmu Indonesia

Tidak ada komentar

Ads Place