Alquran Tua Tulis Tangan Pun Masih Tersimpan, Sudah Lapuk Tapi Masih Terbaca Kisah Masjid Jatuh di HST Alquran Tua Tulis Tangan ...
Kisah Masjid Jatuh di HST
Alquran Tua Tulis Tangan Pun Masih Tersimpan, Sudah Lapuk Tapi Masih TerbacaSeperti ditulis sebelumnya, selain membawa panji-panji, H Said M Yusuf, penasehat Kerajaan Banjar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Seperti ditulis sebelumnya, selain membawa panji-panji, H Said M Yusuf, penasehat Kerajaan Banjar yang sehabis pulang berhaji, tak hanya membawa panji-panji ke Desa Jatuh Tapi juga meletakkan sebuah Alquran bertulisan tangan ke tanah tinggi, tempat dibangunnya masjid Al A,la.
Alquran tersebut, seperti halnya panji, disimpan di rumah Jafar Sadiq, cucu dari almarhum H Dahlan, ulama besar dari Desa Jatuh, Kecamatan Pandawan, Hulu Sungai Tengah, Kalsel.
Seusia dengan panji, Alquran itupun diperkirakan berusia lebih 300 tahun. Setidaknya begitu hasil penelitian seorang arkeolog Islam, yang pernah melakukan penelitian benda bersejarah ke desa tersebut.
Baca: Gunung Anak Krakatau Meletus 156 Kali, BNPB : Status Waspada dan Radius Aman 2 Kilometer
Baca: Viral Video Mesum Mahasiswa UIN, Pihak Kampus Membenarkan
Baca: Rincian Formasi Instansi Favorit Pendaftaran CPNS 2018 via sscn.bkn.go.id, Pemprov Kalsel?
Berbeda dengan cerita masyarakat bahwa masjid Al Ala dibangun setelah âjatuhânya Panji dan Alquran, masjid tersebut menurut arkeolog sudah lebih dulu dibangun.
Alquran tua yang kini disimpan di rumah Jaâfar Shadiq, diletakkan dalam lemari kaca, dan masih bisa dilihat secara fisik. Namun, bentuknya taklagi sempurna, karena makin lama, makin lapuk seperti dimakan rayap.
Menurut Shadiq beberapa lembarannya pun sudah ada yang tidak ada setelah mengalami kerusakan. Meski demikian. Seluruh hurufnya dari lembar yang masih utuh, terlihat jelas tulisan tangannya yang rapi dan indah.
Banyak pengujung yang datang untuk melihat kitab bersejarah dan panji yang sampai sekarang masih menyimpan cerita kontrovesi terkait asal muasal keberadaanya tersebut.
Baca: Mahfud MD Ungkap Fakta Luka yang Dialami Ratna Sarumpaet Pasca Dugaan Penganiayaan
Baca: Masjid Ini Jadi Tempat Berkumpulnya Pasukan Baratib Mengatur Strategi Melawan Penjajah
Rumah Shadiq sendiri terbuka bagi setiap tamu yang bekunjung hendak melihat benda bersejarah tersebut, termasuk bagi yang ingin memfotonya .
Namun, bagi pengunjung yang ingin menyentuh Alquran, sebaiknya dalam keadaan suci atau berwudhu.
Seorang ahli purbakala dari Belanda, kata Shadiq bersama Doktor Alpani Daud dari salah satu perguruan tinggi, pernah datang ke rumahnya tersebut, untuk meneliti panji dan Kitab Alquran tua.
(banjarmasinpost.co.id/hanani)
Tidak ada komentar