Bantu Korban Gempa dan Tsunami Palu, Ikatan Mahasiswa ... Berita Tsunami Palu Bantu Korban Gempa dan Tsunami Palu, Ikatan Mahasi...
Berita Tsunami Palu
Bantu Korban Gempa dan Tsunami Palu, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kumpulkan Rp 15 JutaIMM NTT kembali menggelar aksi penggalangan dana untuk korban bencana Donggala-Palu di sekitaran Bundaran El Tari dan Polda NTT
ISTIMEWAAnggota IMM NTT sewaktu menggelar aksi galang dana di Bundaran El Tari, Kota Kupang, NTT, Selasa (2/10/2018) Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) NTT kembali menggelar aksi penggalanga n dana untuk korban bencana Donggala-Palu di sekitaran Bundaran El Tari dan Polda NTT, Selasa (2/10/2018).
Sehari sebelumnya (Senin, 1/9), IMM juga telah menggelar aksi serupa di sekitaran Patung Kirap, Kota Kupang, NTT.
Menurut Bendahara Umum DPD IMM NTT, Aulia Rahmawati (24), diperkirakan total dana yang terkumpul selama dua (2) hari ini sebanyak Rp 15 juta.
Baca: Uskup Mgr. Paulinus: Kita Harus Siap dengan Kejutan Tuhan
"Dana itu nanti kami kirimkan ke lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah. Nanti mereka yang akan salurkan ke warga korban," kata Aulia kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (2/9).
Dirinya menjelaskan, pengumpulan dana ini semata-mata untuk membantu korban bencana gempa di Sulawesi Tengah itu.
Baca: Jamkrida NTT Jadi Penjamin Kredit UMKM di Bank
"Kami menargetkan sampai tanggal 30 Oktober baru seluruh donasi ini kami kirimkan," jelasnya.
Perempuan 24 tahun ini mengakui, m ereka hanya memiliki semangat sekaligus tubuh jiwa yang sehat untuk berdiri lebih lama melakukan aksi kemanusiaan ini.
"Anggota IMM NTT yang turun aksi sekita 60 orang. Bagi kami, duka mereka adalah duka kita bersama. Di sana, sesuai informasi yang kami dapat dari teman-teman, mereka mengalami kekurangan air minum, beras, genset dan bensin. Untuk itu, mudah-mudahan donasi ini sedikit membantu mereka," harapnya.
Aulia menambahkan, semoga pemerintah pun bisa memberikan bantuan yang lebih nyata ke daerah itu.
Baginya, persoalan ini tidak hanya menyangkut korban-korban jiwa yang telah berguguran.
"Tapi juga mengenai manusia-manusia yang masih hidup, yang sedang mencari tempat-tempat aman. Di sana, infrastruktur-infrastruktur pun telah hancur," jelasnya.
Kepada masyarakat NTT, Aulia mengharapkan hal serupa. "Duka mereka tetaplah duka bersama. Semoga kita lebih peka untuk mengulurkan tangan," harapnya. (*)
Tidak ada komentar