Din: Kiprah Muhammadiyah dalam Kancah Internasional Tidak Perlu Diragukan Lagi Home/ Berita/ Din: Kiprah Muhammadiy...
12 Oktober 2018 09:34
Berita Lain
Terapkan Pendidikan Karakter, SD Aisyiyah Slawi Kenalkan Apotek Hidup
12 Oktober 2018
UMM Terjunkan Relawan Psikososial untuk Bencana Palu
12 Oktober 2018

Mahasiswa UM Ponorogo Lakukan Inovasi Alat Permainan Edukasi Dari Barang Bekas
10 Oktober 2018
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA â" Persyarikatan Muhammadiyah telah memulai dakwah secara internasional sejak beberapa waktu yang lalu, baik dengan pembentukan sekitar 20 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di luar negeri dan terbentuknya sisters organization yang tidak memiliki hubungan struktural di Muhammadiyah.
âSisters organization ini memliki lambang dan sistem yang sama dengan Muhammadiyah, ada di tujuh negara yaitu, Singapura, Malaysia, Kamboja, Thailand, Laos, Mauritius dan Timor Leste, kemungkinan di Jepang juga akan menyusul,â ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015, Din Syamsuddin saat hadir dalam Short Diplomatic Course : Strengthening Nasyiatul Aisyiyah to Promote the Peaceful World di Gedun g Dakwah Muhammadiyah , Jakarta Pusat, pada Kamis (11/10).
Peran Muhammadiyah di kancah internasional, lanjut Din, sudah tak perlu diragukan lagi. Muhammadiyah berhasil mendamaikan beberapa konflik dan masalah internasional, diantaranya yang terjadi di Philipina Selatan, mengirim tim emergency ke bencana Nepal, dan juga terlibat aktif dalam membantu menangani pengungsi Rohingnya di Myanmar dan Bangladesh.
âOleh karena itu, Angkatan Muda Muhammadiyah yang termasuk NA di dalamnya harus peduli, harus tahu, harus terlibat dan menyiapkan diri melanjutkan on the right track dengan menjadi diplomat atau agen-agen perdamaian,â jelas Din.
Dalam kesempatan ini Din juga berbagi tips bagaimana melakukan kegiatan diplomasi tersebut.
âHarus punya niat dan tekad untuk ikut, harus memiliki bakat dan minat untuk berhubungan dengan banyak orang, harus memiliki kecenderungan berdiplomasi, memenangkan kepentingan, harus menguasai ilmu alat (bahasa asing),â papar Din.
âManfaatkan untuk gerakan dakwah kita. Lanjutkan kegiatan short course ini dengan pelatihan kursus bahasa inggris dan TOEFL,â tutup Din. (mona)
Sumber: Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Tidak ada komentar