Berdasarkan survei, elektabilitas pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di Madura, namun dibawah pasangan...
Berdasarkan survei, elektabilitas pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di Madura, namun dibawah pasangan Jokowi-Ma'ruf di Jawa Timur.
Ini hasil survei The Initiative Institute yang digelar 10-18 Oktober kepada 5.500 responden yang menyebar di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur, pada 5 bulan jelang pemungutan suara Pilpres 2019.
Pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi itu hanya unggul atas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pulau Madura.
menyebut, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan angka 57,7 persen, sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 19,7 persen.
"Jumlah swing voters lebih tinggi dari angka pendukung Prabowo-Sandi, yakni 21,1 persen," kata CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi, Senin,(17/12/2018).
Sementara, pasangan Prabowo-Sandi unggul di sejumlah daerah di Madura yakni Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan, dengan angka 43 persen.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan angka 20,5 persen, sementara swing voters mencapai 36,5 persen.
Airlangga mengatakan, lemahnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin di Madura karena selain swing voters yang tinggi, juga karena tidak adanya fatwa ulama untuk menguatkan pilihan kepada Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Di Madura, dukungan ulama sangat penting," ujar dia.
Di 3 wilayah kultur lainnya, Jokowi-Ma'ruf Amin tercatat unggul. Di wilayah yang meliputi Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Lamongan, Mojokerto, Jombang, dan Malang Raya, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul 72,2 persen, Prabowo-Sandi 17,5 persen, dan swing voters 10,3 persen.
Wilayah Pendalungan yang meliputi Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, kab/kota Pasuruan, dan kab/kota Probolinggo, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul 51,7 persen, Prabowo-Sandi 20,5 persen, dan swing voters 27,8 persen.
Sementara di wilayah Mataraman yang meliputi, kab/kota Blitar, Kab/kota Kediri, Tulungagung, Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Tuban, dan Bojonegoro, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul 60,2 persen, Prabowo-Sandi 17,4 persen, dan swing voters 22,4 persen.
Dewan Pengarah Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), Khofifah Indar Parawansah menyebut, untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Madura, memang memerlukan cara khusus.
"Kesamaan misi memang harus dibangun lebih intensif lagi dengan masyarakat langsung, figur ulama dan dengan figur yang memiliki pengaruh kuat di Madura," ujar dia.
Cara itu efektif dilakukan berkaca pada strateginya di Pilkada Jatim beberapa bulan lalu. Karenanya, Khofifah-Emil menang di 3 daerah di Madura.
Catatan tim kampanye daerah Jokowi-Ma'ruf Amin, perolehan suara Prabowo-Hatta se-Madura di Pilpres 2014 sebanyak 830.968 suara.
Sementara Jokowi-JK berjumlah 692.631 suara. Berarti Prabowo-Hatta unggul 138.337 suara dari Jokowi-JK saat itu.
Sumber: http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/12/18/elektabilitas-prabowo-sandiaga-unggul-di-madura-atas-jokowi-maruf-kata-survei-jelang-pilpres-2019?page=1.
Ini hasil survei The Initiative Institute yang digelar 10-18 Oktober kepada 5.500 responden yang menyebar di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur, pada 5 bulan jelang pemungutan suara Pilpres 2019.
Pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi itu hanya unggul atas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pulau Madura.
menyebut, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan angka 57,7 persen, sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 19,7 persen.
"Jumlah swing voters lebih tinggi dari angka pendukung Prabowo-Sandi, yakni 21,1 persen," kata CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi, Senin,(17/12/2018).
Sementara, pasangan Prabowo-Sandi unggul di sejumlah daerah di Madura yakni Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan, dengan angka 43 persen.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan angka 20,5 persen, sementara swing voters mencapai 36,5 persen.
Airlangga mengatakan, lemahnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin di Madura karena selain swing voters yang tinggi, juga karena tidak adanya fatwa ulama untuk menguatkan pilihan kepada Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Di Madura, dukungan ulama sangat penting," ujar dia.
Di 3 wilayah kultur lainnya, Jokowi-Ma'ruf Amin tercatat unggul. Di wilayah yang meliputi Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Lamongan, Mojokerto, Jombang, dan Malang Raya, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul 72,2 persen, Prabowo-Sandi 17,5 persen, dan swing voters 10,3 persen.
Wilayah Pendalungan yang meliputi Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, kab/kota Pasuruan, dan kab/kota Probolinggo, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul 51,7 persen, Prabowo-Sandi 20,5 persen, dan swing voters 27,8 persen.
Sementara di wilayah Mataraman yang meliputi, kab/kota Blitar, Kab/kota Kediri, Tulungagung, Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Tuban, dan Bojonegoro, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul 60,2 persen, Prabowo-Sandi 17,4 persen, dan swing voters 22,4 persen.
Dewan Pengarah Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), Khofifah Indar Parawansah menyebut, untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Madura, memang memerlukan cara khusus.
"Kesamaan misi memang harus dibangun lebih intensif lagi dengan masyarakat langsung, figur ulama dan dengan figur yang memiliki pengaruh kuat di Madura," ujar dia.
Cara itu efektif dilakukan berkaca pada strateginya di Pilkada Jatim beberapa bulan lalu. Karenanya, Khofifah-Emil menang di 3 daerah di Madura.
Catatan tim kampanye daerah Jokowi-Ma'ruf Amin, perolehan suara Prabowo-Hatta se-Madura di Pilpres 2014 sebanyak 830.968 suara.
Sementara Jokowi-JK berjumlah 692.631 suara. Berarti Prabowo-Hatta unggul 138.337 suara dari Jokowi-JK saat itu.
Sumber: http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/12/18/elektabilitas-prabowo-sandiaga-unggul-di-madura-atas-jokowi-maruf-kata-survei-jelang-pilpres-2019?page=1.
Tidak ada komentar