Kedekatan Ustaz Yusuf Mansur dengan capres Jokowi cukup banyak terlihat di beberapa postingan yang beredar di media sosial. Seperti a...
Kedekatan Ustaz Yusuf Mansur dengan capres Jokowi cukup banyak terlihat di beberapa postingan yang beredar di media sosial.
Seperti adanya isi percakapan WhatsApp Ustaz Yusuf Mansur yang membicarakan perilaku ibadah Jokowi dan orangtuanya.
Lalu terbaru, Ustaz Yusuf Mansur membagikan video di Instagram-nya saat bersama Tuan Guru Bajang (TGB) yang sedianya berada di barisan Jokowi-Maruf Amin.
Dalam video itu, Ustaz Yusuf Mansur juga mengacungkan satu jari atau jempol yang identik dengan simbol Jokowi-Maruf Amin.
Momen kebersamaan tersebut memunculkan anggapan kalau Ustaz Yusuf Mansur bergabung dalam barisan Jokowi-Maruf Amin.
Ustaz Yusuf Mansur cukup santai menanggapi hal itu.
Dalam tayangan Kompas Petang, Sabtu (16/2/2019), Ustaz Yusuf Mansur mengatakan tak mempermaslaahkan soal anggapan tersebut.
Bahkan, ia juga sebenarnya memiliki kedekatan dengan cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno.
"Gak apa-apa, di 01, 02, kita gak masalah," ucapnya.
Ustaz Yusuf Mansur juga mengatakan bahkan simbol dua cari yang identik dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga sama dengan simbol milik Paytren, fintech yang ia kelola.
"Tandanya PayTren begini (sambil pose dua jari), ya tandanya udah lama begini Alhamdulillah," ucapnya.
Ustaz Yusuf Mansur mengatakan dirinya ingin belajar untuk menjadi lebih positif, belajar memuji, mengapresiasi dan melihat kebaikan orang.
Ia menceritakan, sejak tahun 2007 ia sudah dekat dengan Sandiaga Uno, dan di waktu bersamaan ia juga memiliki kedekatan dengan Jokowi.
"Kalau ada kabar tentang kedau belah pihak, ya kita dewasa. Kalau ada kabar jelek, kita doain mudah-mudahan jadi bagus, kalau ada yang lemah kita menguatkan, itu pesan moral yang ingin saya sampaikan," tuturnya.
Selain itu, bila suatu saat ia menyatakan dukungannya ke salah satu pihak, Ustaz Yusuf Mansur meminta agar pihak lainnya bisa menerima dan tak ada permusuhan.
"Kalau suatu saat jelang pilpres saya mengumumkan keberpihakan kemana, kan ini juga menjadi sebuah pelajaran juga. Kalau saya berbeda, apakah kita harus bermusuhan? apakah kita tidak bisa bersama? apakah kita harus berpisah? kan tidak, saya tetap kawan anda," tuturnya.
Meski begitu, hingga saat ini Ustaz Yusuf Mansur belum menentukan sikap politiknya untuk mendukung Capres cawapres nomor urut 01 atau 02.
Yang jelas, Ustaz Yusuf Mansur berharap agar masyarakat bisa tetap berdamai ditengah perbedaan sikap politik.
Ustaz Yusuf Mansur Tak Ada Kenangan dengan Prabowo
Kesaksian Ustaz Yusuf Mansur soal perilaku Presiden Jokowi yang dipublikasikan oleh Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang (TGB) menjadi pembicaraan banyak orang.
Melalui akun Instagram, TGB mengunggah isi chat yang membicarakan perilaku ibadah Jokowi dan juga sang ibu Jokowi, Sudjiatmi.
Dalam chat tersebut, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan kalau dirinya sempat dilarang oleh Jokowi untuk menceritakan soal perilaku ibadah Jokowi.
"Saya dah lama pengen bcr.Tapi dilarang beliau. Demi Allah.
Berulang kali blg, jgn bela saya. Kasianin Paytren. tar ditinggal ummat. Berkalikali2," tulis Yusuf Mansur dikutip dari capturan chatnya.
Hal tersebut kembali dibahas di Mata Najwa yang tayang di Trans7 pada Rabu (13/2/2019).
Acara Mata Najwa yang mengangkat tema Berburu Suara Penentu, ustaz Yusuf Mansur diundang menjadi narasumber.
Pembawa acara, Najwa Shihab bertanya apa alasan Ustaz Yusuf Mansur memutuskan untuk menceritakan perilaku ibadah Jokowi di masa kampanye.
Ustaz Yusuf Mansur pun mengatakan dirinya hanya ingin berusaha belajar memandang segala sesuatunya positif.
"Saya lagi pengen belajar untuk positif, salah satunya belajar menjadi yang positif, belajarlah memuji. Belajar mengapresiasi. Sebelumnya saya juga cerita soal Sandiaga uno yang mulutnya tak lepas dari sholawat, sholat Dhuha," tuturnya.
Ia juga mengimbau agar tak menceritakan keburukan orang lain, dan lebih baik menceritakan kebaikan orang dengan harapan bisa ditiru.
Najwa Shihab juga bertanya soal larangan Presiden Jokowi untuk menceritakan perilaku ibadahnya, dan apa yang dikhawatirkan dari hal itu.
"Itu dilarang sama Pak Presiden, sepanjang 2018 seminggu sekali atau dua minggu sekali saya bertemu. Ketika saya bicara sama Pak Jokowi, bicaranya soal umat, masyarakat, agama, itu aja. Dan tak ada satu pun yang di-publish beliau sebagai kedekatan beliau dengan saya," tuturnya.
Ustaz Yusuf Mansur pun juga memiliki kisah pengalaman dengan sejumlah tokoh, yakni keluarga Susilo Bambang Yudhoyono yang sebentar lagi akan ia ceritakan.
Namun, Ustaz Yusuf Mansur mengakui kalau dirinya tak memiliki kenangan dengan Prabowo karena belum pernah melakukan pertemuan.
"Memang dengan Prabowo gak punya kenangan, karena memang pertemuan dengan beliau belum ada. Ya silahkan aja Pak Yusuf Martak (Ketua GNPF Ulama) mau memperkenalkan saya dengan Prabowo, ya mari bismillah," ucapnya.
Selain itu, Ustaz Yusuf Mansur juga menceritakan kekhawatiran Jokowi bila dirinya secara terang-terangan memberi pujian.
"Beliau (Jokowi) bilang ustaz jangan ikutan pilpres, jangan ikut-ikutan dukung saya, ada Allah. Saya mah gak jadi (Presiden) gak apa-apa, paling partai yang pusing. Nanti kalau saya gak jadi presiden, saya jadi satpamnya Paytren saja," ucap Ustaz Yusuf Mansur.
Kekhawatiran Jokowi lainnya adalah takut bila Paytren yang dikelola Ustaz Yusuf Mansur malah ditinggalkan umat.
Namun, Ustaz Yusuf Mansur tak begitu ambil pusing soal hal tersebut.
"Saya berusaha positif, gak ada khawatirnya. Kalau ada orang yang meninggalkan Paytren karena saya memuji Jokowi, iau adalah Kehendak Allah, santai," terang Yusuf Mansur.
Sumber: http://bogor.tribunnews.com/2019/02/16/angkat-jempol-bareng-tgb-ustaz-yusuf-mansur-sebut-simbol-dua-jari-prabowo-sandi-sama-dengan-paytren.
Seperti adanya isi percakapan WhatsApp Ustaz Yusuf Mansur yang membicarakan perilaku ibadah Jokowi dan orangtuanya.
Lalu terbaru, Ustaz Yusuf Mansur membagikan video di Instagram-nya saat bersama Tuan Guru Bajang (TGB) yang sedianya berada di barisan Jokowi-Maruf Amin.
Dalam video itu, Ustaz Yusuf Mansur juga mengacungkan satu jari atau jempol yang identik dengan simbol Jokowi-Maruf Amin.
Momen kebersamaan tersebut memunculkan anggapan kalau Ustaz Yusuf Mansur bergabung dalam barisan Jokowi-Maruf Amin.
Ustaz Yusuf Mansur cukup santai menanggapi hal itu.
Dalam tayangan Kompas Petang, Sabtu (16/2/2019), Ustaz Yusuf Mansur mengatakan tak mempermaslaahkan soal anggapan tersebut.
Bahkan, ia juga sebenarnya memiliki kedekatan dengan cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno.
"Gak apa-apa, di 01, 02, kita gak masalah," ucapnya.
Ustaz Yusuf Mansur juga mengatakan bahkan simbol dua cari yang identik dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga sama dengan simbol milik Paytren, fintech yang ia kelola.
"Tandanya PayTren begini (sambil pose dua jari), ya tandanya udah lama begini Alhamdulillah," ucapnya.
Ustaz Yusuf Mansur mengatakan dirinya ingin belajar untuk menjadi lebih positif, belajar memuji, mengapresiasi dan melihat kebaikan orang.
Ia menceritakan, sejak tahun 2007 ia sudah dekat dengan Sandiaga Uno, dan di waktu bersamaan ia juga memiliki kedekatan dengan Jokowi.
"Kalau ada kabar tentang kedau belah pihak, ya kita dewasa. Kalau ada kabar jelek, kita doain mudah-mudahan jadi bagus, kalau ada yang lemah kita menguatkan, itu pesan moral yang ingin saya sampaikan," tuturnya.
Selain itu, bila suatu saat ia menyatakan dukungannya ke salah satu pihak, Ustaz Yusuf Mansur meminta agar pihak lainnya bisa menerima dan tak ada permusuhan.
"Kalau suatu saat jelang pilpres saya mengumumkan keberpihakan kemana, kan ini juga menjadi sebuah pelajaran juga. Kalau saya berbeda, apakah kita harus bermusuhan? apakah kita tidak bisa bersama? apakah kita harus berpisah? kan tidak, saya tetap kawan anda," tuturnya.
Meski begitu, hingga saat ini Ustaz Yusuf Mansur belum menentukan sikap politiknya untuk mendukung Capres cawapres nomor urut 01 atau 02.
Yang jelas, Ustaz Yusuf Mansur berharap agar masyarakat bisa tetap berdamai ditengah perbedaan sikap politik.
Ustaz Yusuf Mansur Tak Ada Kenangan dengan Prabowo
Kesaksian Ustaz Yusuf Mansur soal perilaku Presiden Jokowi yang dipublikasikan oleh Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang (TGB) menjadi pembicaraan banyak orang.
Melalui akun Instagram, TGB mengunggah isi chat yang membicarakan perilaku ibadah Jokowi dan juga sang ibu Jokowi, Sudjiatmi.
Dalam chat tersebut, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan kalau dirinya sempat dilarang oleh Jokowi untuk menceritakan soal perilaku ibadah Jokowi.
"Saya dah lama pengen bcr.Tapi dilarang beliau. Demi Allah.
Berulang kali blg, jgn bela saya. Kasianin Paytren. tar ditinggal ummat. Berkalikali2," tulis Yusuf Mansur dikutip dari capturan chatnya.
Hal tersebut kembali dibahas di Mata Najwa yang tayang di Trans7 pada Rabu (13/2/2019).
Acara Mata Najwa yang mengangkat tema Berburu Suara Penentu, ustaz Yusuf Mansur diundang menjadi narasumber.
Pembawa acara, Najwa Shihab bertanya apa alasan Ustaz Yusuf Mansur memutuskan untuk menceritakan perilaku ibadah Jokowi di masa kampanye.
Ustaz Yusuf Mansur pun mengatakan dirinya hanya ingin berusaha belajar memandang segala sesuatunya positif.
"Saya lagi pengen belajar untuk positif, salah satunya belajar menjadi yang positif, belajarlah memuji. Belajar mengapresiasi. Sebelumnya saya juga cerita soal Sandiaga uno yang mulutnya tak lepas dari sholawat, sholat Dhuha," tuturnya.
Ia juga mengimbau agar tak menceritakan keburukan orang lain, dan lebih baik menceritakan kebaikan orang dengan harapan bisa ditiru.
Najwa Shihab juga bertanya soal larangan Presiden Jokowi untuk menceritakan perilaku ibadahnya, dan apa yang dikhawatirkan dari hal itu.
"Itu dilarang sama Pak Presiden, sepanjang 2018 seminggu sekali atau dua minggu sekali saya bertemu. Ketika saya bicara sama Pak Jokowi, bicaranya soal umat, masyarakat, agama, itu aja. Dan tak ada satu pun yang di-publish beliau sebagai kedekatan beliau dengan saya," tuturnya.
Ustaz Yusuf Mansur pun juga memiliki kisah pengalaman dengan sejumlah tokoh, yakni keluarga Susilo Bambang Yudhoyono yang sebentar lagi akan ia ceritakan.
Namun, Ustaz Yusuf Mansur mengakui kalau dirinya tak memiliki kenangan dengan Prabowo karena belum pernah melakukan pertemuan.
"Memang dengan Prabowo gak punya kenangan, karena memang pertemuan dengan beliau belum ada. Ya silahkan aja Pak Yusuf Martak (Ketua GNPF Ulama) mau memperkenalkan saya dengan Prabowo, ya mari bismillah," ucapnya.
Selain itu, Ustaz Yusuf Mansur juga menceritakan kekhawatiran Jokowi bila dirinya secara terang-terangan memberi pujian.
"Beliau (Jokowi) bilang ustaz jangan ikutan pilpres, jangan ikut-ikutan dukung saya, ada Allah. Saya mah gak jadi (Presiden) gak apa-apa, paling partai yang pusing. Nanti kalau saya gak jadi presiden, saya jadi satpamnya Paytren saja," ucap Ustaz Yusuf Mansur.
Kekhawatiran Jokowi lainnya adalah takut bila Paytren yang dikelola Ustaz Yusuf Mansur malah ditinggalkan umat.
Namun, Ustaz Yusuf Mansur tak begitu ambil pusing soal hal tersebut.
"Saya berusaha positif, gak ada khawatirnya. Kalau ada orang yang meninggalkan Paytren karena saya memuji Jokowi, iau adalah Kehendak Allah, santai," terang Yusuf Mansur.
Sumber: http://bogor.tribunnews.com/2019/02/16/angkat-jempol-bareng-tgb-ustaz-yusuf-mansur-sebut-simbol-dua-jari-prabowo-sandi-sama-dengan-paytren.
Tidak ada komentar