Gubernur Sumut Edy Rahmayadi blak-blakan terkait sikapnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang akan dilangsungkan pada 17 Apri...
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi blak-blakan terkait sikapnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang akan dilangsungkan pada 17 April 2019.
Selama ini Edy Rahmayadi belum memberikan pernyataan dukungannya ke salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan beberapa gubernur lain yang sudah mendeklarasikan dukungannya.
Beberapa pihak menduga, sikap Edy didasari karena partai pengusungnya pada Pilgub Sumut 2018 merupakan partai yang mendukung Capres 01 dan Capres 02.
Edy memperbincangkan suhu politik menjelang Pilpres 2019, ia kembali memaparkan sikapnya.
Hal ini diketahui dari unggahan akun YouTube Humas Sumut.
"Saya akan duduk bersama kalian, saya akan tata ini. Tapi nanti habis 17 April. Karena orang sibuk sekali, mau nunjuk jari saja tak berani saya," ucap Edy pada cuplikan video.
Mantan Pangkostrad ini tetap pada sikap awalnya, tidak memberikan dukungan kepada capres tertentu.
Bahkan ia siap menerima pembuktian dari masyarakat jika mendukung satu di antara pasangan calon.
"Saya mau pesta demokrasi inilah pestanya rakyat. Kita berpesta dalam demokrasi ini. Ada orang bilang saya ke sana, ke sini, bohong itu semua. Buktikan. Saya adalah Gubernur Sumatera Utara," tegas Edy yang disambut tepuk tangan.
Ia meminta tak ada pihak yang mencoba ganggu keputusannya untuk netral di Pilpres 2019.
Edy menegaskan suaranya di Pilpres 2019 hanya ditentukan di bilik suara tanpa seorang pun yang mengetahui.
"Anak-anak saya ini ada yang ke nomor 1, ada yang ke nomor 2. Perkara saya nanti mau ke mana, urusan saya di dalam bilik suara itu. Tak ada yang boleh menggangu saya," tambahnya.
Tak ketinggalan, Gubernur Edy meminta agar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) taat kepada undang-undang.
"Saya tekankan semua kepada ASN, ikuti undang-undang. Kita Netral," tegasnya.
Cukup Kepalkan Tangan
Berita sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi melarang seorang perempuan acungkan dua jari saat berswafoto dengannya.
Momen ini terekam kamera ponsel warga dan beredar di linimasa media sosial.
Beberapa orang menganggap dua jari pada video itu berkitan dengan simbol calon tertentu di Pilpres 2019.
Kejadian berawal saat Edy Rahmayadi berkeliling melihat pameran surat kabat tempo dahulu dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) di Kompleks Kantor Gubernur Sumut.
Menggunakan kemeja putih, Edy melihat satu per satu surat kabar koleksi seorang sejarawan, Ichwan Azhari.
Beberapa pengunjung yang melihat kedatangan orang nomor satu di Sumut ini pun langsung meminta swafoto.
Seorang perempuan tepat di sisi kirinya berswafoto dengan mengacungkan dua jari, dengan sigap Edy langsung menutup kedua jari itu.
Perempuan itu mengganti dua jari menjadi acungan jempol, Edy pun tampak keberatan.
Ia meminta seluruh orang yang berswafoto dengannya cukup menggepalkan tangan.
Sumber: http://wartakota.tribunnews.com/2019/03/10/gubernur-sumut-edy-rahmayadi-mau-nunjuk-jari-saja-tidak-berani-saya.
Tidak ada komentar