Seorang prajurit dituntut untuk selalu setia menjaga NKRI dari gangguan ancaman dari dalam dan luar negeri yang ingin mengganggu. Sepasan...
Seorang prajurit dituntut untuk selalu setia menjaga NKRI dari gangguan ancaman dari dalam dan luar negeri yang ingin mengganggu. Sepasang suami-istri untuk selalu setia kepada akad pernikahannya dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
Seorang anak wajib setia membantu kepada kedua orang tuanya sebagai bentuk prngabdian anak yang berbakti. Seorang pedagang yang amanah selalu setia bersikap jujur dan terbuka dalan menjajakan dagangannya. Masih banyak lagi bentuk kesetiaan dalam kehidupan sehari-hari seorang manusia di atas dunia ini.
Pernahkah kita berpikir dan terbesit tentang bagaimana tentang ke setia an hubungan antara kita dengan Allah. Padahal Allah adalah sang khalik pencipta atas semua keberadaaan dan ketiadaan alam semesta jagad raya ini.
Terlebih ke setia an manusia dalam rangka senantiasa memelihara hubungan kepada Allah yang diwujudkan dalam bentuk ritual ibadah nyata adalah merupakan bentuk ke setia an yang tertinggi, sehingga dapat menyelamatkan umat manusia itu sendiri dari kebinasaan dan masuk dalam jurang api neraka, sebagaimana firman Allah artinya:
Dan berpeganglah kamu sermuanya kepada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyyah) bermusuh-musuhan dan Allah akan mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat, orang-orang bersaudara dan kamu telah berada ditepi jurang neraka lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk (Ali Imran:103).
Siapa saja sesungguhnya seorang umat manusia yang akan mendapatkan predikat setia yang diberikan Allah kepada makhluknya, apabila:
1. Seorang umat manusia yang senantiasa memelihara pendangan yang membawa pada keringanan azab kerena setiap yang dipandangnya saat di dunia ini akan diminta pertanggung jawaban, kesenangan pendengarannya selalu pada asma Allah dan alunan ngaji al quran dan tidak alergi dengan suara nasehat yang datang kepadanya, bibir dan lisan ucapannya senantiasa dibasahi dengan asma-asma kebesaran Allah, langkah kakinya senantiasa menuju pada tempat-tempat yang disenangi Allah seperti mengunjungi fakir miskin yatim piatu dan masjid-masjid Allah dan perilakunya dijaga agar tidak membuat orang tersinggung dan marah.
2. Seorang umat manusia bila berucap akan selalu menjaga kebenaran dan menghindarkan perkataan fitnah, ghibah dan namimah serta tidak pernah mengatakan dan menyampaikan atas perbuatan yang tidak pernah dilakukannya
3. Ilmu yang dimilikinya berkaitan dengan ilmu yang membawa pada keselamatan dunia dan akhirat yang ditularkan kepada sesama umat dengan penuh rasa kasih sayang dengan keikhlasan dan tanpa pamrih
4. Apabila seorang umat manusia dalam rangka maisah senantiasa menghindarkan dari hal-hal yang dilarang (tidak sesuai syariah) demi kemashlahatan dirinya dan orang banyak di jalan Allah.
5. Apabila seorang umat manusia pada dirinya menjadi agen perubahan yang mengedepankan pola hidup sederhana, disiplin, tanggung jawab dan peduli dalam membantu sesama.
6. Apabila seorang umat manusia yang senantiasa memelihara kesucian jasmani dan rohaninya dengan menjaga wudhunya secara berkesinambungan dan sholatnya selalu terjaga untuk dilakukan secara berjamaah di masjid dan tepat waktu (bagi kaum laki-laki)
7. Apabila seorang umat manusia yang selalu istiqomah dalam mempelajari al quran dan untuk selanjutnya diamalkan.
8. Seorang umat manusia dalam menjalankan kegiatan muamalah di bidang ekonominya senantiasa mengutamakan kehalalan dan kethoyiban (menghindari Maisir, Gharar, Haram, Riswah, Riba dan Bathil)
Inilah perintah sesungguhNya, Ke setia an terhadap iman dan takwa kepada Allah yang tidak pernah berakhir sampai akhir hayat dari seorang umat manusia tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Kesetiaan juga harus dibuktikan dengan tindakan amal ibadah nyata dan bukan hanya sebagai pemanis retorika dihadapan manusia lainnya.
Semoga kita semua diberikan petunujuk oleh Allah dalam menjalankan perintah & menghindari laranganNya sehingga kita dapat layak diberikan predikat Loyalty That Never Ending dari Allah SWT.
Edisi As Sirah (Islam)
Penulis: Deni Nuryadin Dosen FEB UHAHMKA dan Pengurus LAZISMU UHAMKA
Tidak ada komentar