Sudah menjadi ritme kegiatan ekonomi di Indonesia pada saat menjelang bulan ramadhan sampai di hari raya akan terjadi lonjakan permintaa...
Sudah menjadi ritme kegiatan ekonomi di Indonesia pada saat menjelang bulan ramadhan sampai di hari raya akan terjadi lonjakan permintaan akan berbagai kebutuhan rumah tangga. Waktu-waktu tersebut merupakan bulan penuh berkah dan panen rezeki bagi seorang pedagang mikro dan pedagang lainnya.
Namun seiring waktu muncul pula permasalahan yang kerap menghampiri mereka, apalagi kalau bukan kendala permodalan dalam rangka menambah stock barang dagang guna memenuhi lonjakan akan permintaan.
Kisah di bawah ini dimana seorang pedagang (pengusaha mikro) merupakan contoh nyata mewakili jutaaan pedangang mikro lainnya yang terjadi sehari-hari.
Berawal dari perjumpaaan kami antara penulis dengan mbok Tulkiyem (nama samaran) pada saat penulis menemani istri berbelanja di salah satu kawasan pasar tradisional kebayoran lama, kegiatan ini merupakan aktifitas favorit dan kegemaran istri penulis dibandingkan dia harus berbelanja di Mall atau Supermarket atau minimarket. Alasannya hitung-hitung membantu melariskan pedagang kecil, itulah jawaban yang pernah ia lontarkan pada saat saya tanyakan perihal tersebut.
Dengan keluguan yang dimilikinya mbok Tulkiyempun bercerita dan bertanya kepada saya, bahwa saat ini dirinya sedang bingung untuk mendapatkan tambahan modal dalam rangka menambah stock barang dagangan. Beberapa orang yang ia telah temui dengan harapan dapat memberikan solusi justru selalu menawarkan pinjaman namun berbunga tinggi.
Singkat cerita saya bertanya, adakah barang berharga yang masih mbok miliki. Dengan suara lirih dan pelan mbok pun menjawab, iya saya masih memimilki satu-satunya satu pasang anting emas anak saya dengan berat tidak lebih dari dua gram.
Lanjut cerita sayapun memberi saran kepada mbok Tulkiyem agar mbok pergi ke lembaga keuangan (perusahaan gadai syariah) resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk soluai mendapatkan pinjamannya.
Mbok pun melontarkan pertanyaan kembali, iya mengapa harus ke perusahaan gadai emas syariah, kenapa engga ke lembaga pinjaman lainnya?
Saya pun menjawab beberapa hal alasan terkait pertanyaan si mbok tadi dengan menggunakan bahasa sederhana yang ia mudah mengerti, beberapa alasan yang saya utarakan kepada si mbok diantaranya:
1. Kebutuhan dana si
mbok bersifat
temporer dan
berjangka waktu
pendek yakni 1 s/d 2
bulan saja karena
selepas hari raya
tingkat penjualan
barang akan normal
seperti hari-hari biasa.
2. Dalam rangka
memnfaatkan dana
talangan (Qord)
secara maksimal
untuk modal usaha
pembelian seperti
penambahan barang
dagangan sehingga
pelunasan
diakhir periode jatuh
tempo sangatlah
cocok jika model
pengembaliannya ini
diterapkan dan sangat
bertentangan dengan
model pengrmbalian
secara angsuran
pokok dan sewa titip
(installment).
3. Mekanisme gadai
adalah model yang
cocok dengan ritme
usaha si mbok.
4. Dalam rangka
membangun dan
memelihara
kepercayaan maka
barang gadai yang
disimpan (rahn) dapat
dijadikan barang
jaminan.
5. Sebagai jasa atas
penyimpanan barang
gadai maka
perusahaan gadai
syariah dapat
meminta biaya jasa
penyimpanan emas si
mbok berupa biaya
sewa tempat (Ijarah)
dengan tarif yang
didasarkan atas
biaya real yang
terjadi sebenarnya
dan tidak dikaitkan
atau perhitunggannya
tidak didasarkan pada
jumlah nominal
talagan yang
diberikan.
6. Dengan mbok pergi
bertransaksi ke
perusahaan gadai
syariah dibawah
pengawasan OJK, iya
secara tidak langsung
mbok akan mendapat
jaminan pelindungan
konsumen dari
praktek bunga yang
mencekik karena
lembaga tersebut
diawasi OJK.
7. Barang gadai yang
disimpan oleh
perusahaan gadai
syariah akan dijamin
keamanannya (hilang)
dari praktek ilegal
merugikan si mbok.
8. Memberikan bantuan
pinjaman modal bagi
usaha mikro haruslah
dilandasi dengan
adanya pembinaan
(technical assistant)
baik dalam rangka
menumbuhkan rasa
tanggung jawab
maupun dalam rangka
memotivasi mereka
untuk mempunyai
rasa percaya diri
dalam berusaha.
Singkat cerita saya pun melanjutkan menemani istri ke pedagang lainnya.
Paska lebaran kami pun bertemu kembali di tempat yang sama. Nampak ada perbedaan dari wajah si mbok yang terlihat lebih semangat dan ceria, ia pun memulai pertemuan ini dengan menyapa lebih dahulu kami, sambil mengucapkan rasa terima kasih kepada kami atas saran solusi yang penulis pernah sampaikan ke si mbok. Tidak saja perubahan wajah si mbok namun terlihat pula wajah lapak jualan si mbok kini ikut berubah dimana barang yang dijajakan terlihat lebih banyak jumlah dan ragamnya yang menandakan usaha si mbok kini sedikit demi sedikit telah berkembang.
Demikianlah csrita singkat yang memberikan ilustrasi bahwa pemberdayaan ekonomi dapat dilakukan dengan menggunakan mekanisme gadai syariah,.
Mudah-mudahan memberikan inspirasi kita bahwa dalam membantu terkadang tidak hanya sekedar memberi umpan saja namun terkadang juga memberikan kail/ pancing justru akan lebih memberikan maslahat.Semoga hal ini dapat menambah khasanah pengetahuan kita dalam bidang keuangan syariah. Aamiin yra
Edisi Literasi Keuangan Syariah Penulis: Deni Nuryadin Dosen FEB UHAMKA
Tidak ada komentar