Page Nav

HIDE

Update

latest

Said Didu Mundur Sebagai PNS dan Siap Kritisi Kebijakan Publik

Said Didu mengaku belum berencana bergabung dengan partai politik setelah ia mengajukan pensiun dari statusnya sebagai Pegawai Negeri...



Said Didu mengaku belum berencana bergabung dengan partai politik setelah ia mengajukan pensiun dari statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil, Senin, 13 Mei 2019. "Menurut saya belum menarik masuk partai politik, karena saya lihat parpol itu moralitas masih disingkirkan demi kekuasaan," ujar Said di Gedung BPPT, Jakarta, kemarin.

Kedekatan Said dengan dunia politik sudah erat. Khususnya, ketika ia terang-terangan menunjukkan dukungannya kepada Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Namun, ia mengatakan mundurnya dia dari status PNS tidak berkaitan dengan politik.

"Kalau karena politik, saya mundur sebelum pilpres dong. Tapi ini bukan politik, ini bentuk pertanggungjawaban saya, saatnya melepaskan status PNS dan menjadi bebas," kata Said.

Said Didu lantas menjelaskan alasannya tidak mengajukan pengunduran diri sebagai Pegawai Negeri Sipil sebelum perhelatan Pemilihan Presiden 2019. Ia mengaku cukup lama mempertimbangkan keputusannya itu.

"Karena saya lama merenungnya. Karena lama sekali karir ini saya tempuh, jadi saya berunding dengan keluarga dan anak saya. Ya saatnya, bagaimana sudah 32 tahun dilepas begitu saja padahal masih ada 8 tahun," ujar Said.

Lagipula, ujar Said, ia merasa tidak melanggar peraturan saat berkiprah mendukung Prabowo - Sandiaga meski masih berstatus pegawai pelat merah. Menurutnya, pegawai pemerintah hanya dilarang berkampanye, tetapi masih boleh ikut kampanye dan memilih.

"Itu tidak melanggar. Jadi kemarin saya enggak pernah ikut kampanye, saya tahu aturannya," tuturnya. "Kami hanya mengikuti kegiatan dan mengikuti hanya kalau ilmiah."

Ke depannya, ia mengatakan bakal fokus mengkritik pemerintah. "Saya akan konsentrasi kritisi kebijakan publik," ujar Said. Bahkan, ia telah membayangkan pelbagai isu yang akan diangkat dalam mengkritik pemerintah.

Misalnya, soal dampak kerja sama pemerintah dengan Cina, maupun dampak kepada Badan Usaha Milik Negara. "Ada berbagai macam cara."

Menurut Said Didu, alasan utamanya mundur dari PNS memang supaya bebas berkiprah memperbaiki Indonesia tanpa terbatas aturan sebagai pegawai pemerintahan. Sebab, aturan-aturan itu dinilai bisa mempersempit ruang pengabdiannya.

Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1205247/said-didu-mundur-sebagai-pns-tertarik-gabung-parpol

Tidak ada komentar