Page Nav

HIDE

Update

latest

Ahok Jadi Calon Komisaris Utama Pertamina

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dikabarkan bakal mengangkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebaga...



Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dikabarkan bakal mengangkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).  

Dua sumber di lingkup internal Kementerian BUMN membenarkan soal rencana pengangkatan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina. Rencananya, Ahok resmi menjabat Komisaris Utama Pertamina menggantikan Tanri Abeng pada akhir November ini.

Kabar bergabungnya Ahok ke salah satu BUMN merebak setelah bekas Gubernur DKI Jakarta itu datang memenuhi undangan Erick, Rabu pagi. Dalam pertemuan selama satu setengah jam itu, Ahok mengaku banyak berdiskusi dengan Erick seputar perusahaan BUMN.

Sebelum meninggalkan Kementerian, Ahok menuturkan diminta terlibat di salah satu perusahaan pelat merah. Ia pun menerima tawaran tersebut.  Namun, soal posisi yang akan ditempati, Ahok mengaku tidak tahu. "Jabatannya apa dan BUMN mana, saya tidak tahu, silakan tanya ke Pak Menteri," ucap Ahok.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu Menteri BUMN Erick Tohir untuk membicarakan terkait mengisi kekosongan posisi di salah satu perusahaan BUMN.

"Pak Ahok datang ke kementerian BUMN bertemu Pak Erick. Memang pak Erick dan Ahok bicara banyak mengenai BUMN," kata dia.

Dikutip dari laman ahok.org, Ahok lahir pada  29 Juni 1966 di Manggar, Belitung Timur pernah menikah dengan Veronica Tan dan telah dikaruniai  tiga orang anak. Namun kini Ahok telah berpisah dan menikah lagi pada 2019 dengan Puput Nastiti Devi mantan anggota Polisi Wanita (Polwan).

Ahok mengenyam bangku Sekolah Menengah Atas (SMU) dan perguruan tinggi di Jakarta. Dia tercatat sebagai  mahasiswa Fakultas Teknologi Mineral jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti. Ia menamatkan pendidikannya dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi (Insinyur geologi) pada 1989.

Setelah itu, Ahok pulang kampung dan menetap di Belitung. Di kampungnya, dia mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan PT Timah.

Menggeluti dunia kontraktor selama dua tahun, dia menyadari betul hal ini tidak akan mampu mewujudkan visi pembangunan yang ia miliki. Sebab, untuk menjadi pengelolaan mineral selain diperlukan modal, tapi juga dibutuhkan manajemen yang profesional.

Untuk itu dia memutuskan kuliah S-2 dengan bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta. Dia pun akhirnya mendapat gelar Master in Bussiness Administrasi (MBA) atau Magister Manajemen (MM).

Dia pun diterima kerja di PT Simaxindo Primadaya di Jakarta, perusahaan di bidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek. Karena ingin konsentrasi pekerjaan di Belitung, pada 1995 Basuki memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halamannya.

Pada 1992 dia mendirikan PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada 1995. Dia berharap pabrik yang berlokasi di Dusun Burung Mandi, Desa mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur ini dapat menjadi proyek percontohan mensejahterakan stakeholder (pemegang saham, karyawan, dan rakyat) dan juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah Belitung Timur.

Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1271983/ahok-insinyur-geologi-yang-jadi-calon-komisaris-utama-pertamina