Perbedaan Antara Kualitas Pendidikan Di Indonesia Dengan Kualitas Pendidikan Di Berbagai Negara ASEAN Sejak zaman dahulu, Neg...
Perbedaan Antara Kualitas Pendidikan Di Indonesia Dengan Kualitas Pendidikan Di Berbagai Negara ASEAN
Sejak zaman dahulu, Negara Indonesia selalu membuat suatu perencanaan yang bertujuan untuk melakukan perkembangan yang ada di Negara Indonesia ini, terutama dalam kualitas pendidikan. Di berbagai Negara, sudah memulai terlebih dahulu dalam proses perencanaan kualitas dalam dunia pendidikan, dan Negara Indonesia termasuk Negara yang terlambat dalam proses perencanaan mengenai kualitas pendidikan.
Berdasarkan definisi dari pendidikan, bahwa pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang digunakan untuk memperoleh sebuah pengetahuan dan keterampilan yang dimana, dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. Hal tersebut terdapat pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003.
Sistem pendidikan bukan hanya ada di sekolahan saja, tetapi di lingkungan masyarakat bisa dikatakan sebagai sistem dari pendidikan itu sendiri. Berdasarkan data peringkat kualitas pendidikan yang termasuk dalam golongan Negara ASEAN, Negara Indonesia masuk kedalam peringkat 5 dari 10 negara ASEAN. Adapun keterangan dari berbagai informasi disetiap Negara yang tergolong pada Negara ASEAN yang sudah tercatat sekitar tahun 2013 antara lain sebagai berikut :
- Di Negara Singapura memperoleh skor 0,768, dan pada tahun 2013 silam sudah tercatat hanya 1,3% murid sekolah yang gagal menuntaskan dalam dunia pendidikan.
- Di Negara Brunei Darussalam memperoleh skor EDI sebesar 0,692 dan juga Brunei Darussalam menempati posisi ke - 30 di dunia. Tidak mengherankan, karena pemerintah Brunei menanggung semua biaya dalam dunia pendidikan, termasuk biaya ongkos penginapan, biaya makanan, dan biaya buku dan transportasi.
- Di Negara Malaysia memperoleh skor 0,671 di Indeks Pendidikan UNDP.
- Di Negara Thailand memperoleh skor EDI sebesar 0.608, dan dulu negara gajah putih sudah menempati posisi 89 di dunia, dengan anggaran pendidikan yang tertinggi, yakni 7,6% dari hasil Produk Domestik Brutto.
- Di Negara Indonesia memperoleh skor 0,603, dan dulu Indonesia berada di posisi 108 di dunia serta hanya sebanyak 44% penduduk Indonesia yang menuntaskan pendidikan menengah. Sementara 11% murid yang gagal dalam menuntaskan pendidikan atau keluar dari sekolah.
- Di Negara Filipina memperoleh skor 0,610, dan Filipina dulu menempati posisi 117 di dunia serta tingkat kegagalan murid dalam menuntaskan sekolah di FIlipina termasuk yang tertinggi di dunia, yakni 24,2%. Namun begitu sebanyak 64% penduduk setidaknya telah menuntaskan pendidikan menengahnya.
- Di Negara Vietnam memperoleh skor EDI 0,513 dan tingkat literasi penduduk dewasa sebesar 93,5%, serta dulu Vietnam yang berada di posisi 121 memiliki kualitas pendidikan yang lebih rendah ketimbang Irak dan Suriah.
- Di Negara Kamboja memperoleh skor 0,495, Meski banyak yang mencatat perbaikan dalam satu dekade terakhir, Kamboja tetap bertengger di peringkat 136 di dunia
- Di Negara Laos memperoleh tingkat literasi penduduk dewasa yang tergolong paling rendah, yakni 72,7%.
- Di Negara Myanmar memperoleh skor EDI 0.371, dan dulu Myanmar berada di urutan 150 di dunia serta sudah tercatat hanya 19% penduduk Myanmar yang pernah mengecap pendidikan tingkat menengah.
Namun, terdapat sebuah data dari kemendikbud mengenai pencapaian peringkat PISA di Indonesia, dimana berdasarkan data yang diperoleh bahwa, hasil survei tahun 2015 yang di release menunjukkan kenaikan pencapaian pendidikan di Indonesia yang signifikan yaitu sebesar 22,1 poin. Hasil tersebut mampu menempatkan Negara Indonesia pada posisi ke – 4 dalam hal kenaikan untuk pencapaian murid dibanding pada hasil survey pada tahun 2012, dari 72 negara yang telah mengikuti tes PISA.
Adapun data terbaru pada tahun 2019, berupa bentuk grafik mengenai kualitas pendidikan untuk Negara ASEAN.
Ini membuktikan bahwa Negara Indonesia mengalami penurunan dalam hal peningkatan kualitas pendidikan di Negara Indonesia tercinta ini. Maka sebagai generasi muda berikutnya, harus mampu meningkatkan rasa untuk peduli akan kemajuan pendidikan di Indonesia, supaya Negara Indonesia mampu untuk bersaing dengan Negara lain akan kemampuan dalam dunia pendidikan.
Penulis : Ahmad Iswanto
Sumber : kemendikbud, tirtoid
Telp : 087887855037
Mahasiswa Universitas muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Prodi Pendidikan Matematika Uhamka