Page Nav

HIDE

Update

latest

JKN-KIS Terus Berperan Demi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

JKN-KIS Terus Berperan Demi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Jaminan Kesehatan Nasional â€" Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) adalah ...

JKN-KIS Terus Berperan Demi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Jaminan Kesehatan Nasional â€" Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) adalah pelayanan kesehatan masyarakat yang menunjukan peran nyata yang ditujukan demi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Peranan JKN-KIS Di tahun 2016 peran JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia sebesar 152,2 triliun dan diperkirakan di tahun 2021 akan menembus angka Rp 289 triliun. Angka harapan hidup masyarakat Indonesia akan meningkat sampai 2,9 tahun dengan adanya program JKN-KIS. Dari total PDB Indonesia peranan program JKN-KIS sudah 0,84%, peningkatan pendapatan masyarakat sebesar Rp 1 juta/tahun/kapita setara dengan peningkatan 1 persen kepesertaan JKN-KIS. Dengan melalui beberapa proses, program JKN-KIS bergerak menuju jaminan kesehatan yang meluas dan terus berkembang sangat cepat. Saat ini, di tahun 2017 sudah mencapai 180 juta jiwa atau lebih dari 70% dari perhitungan jumlah penduduk Indonesia yang sudah ikut serta dalam program JKN-KIS. “Masyarakat akan langsung merasakan faedah dari program tersebut dalam jangka waktu singkat. Dengan adanya Program JKN-KIS adalah bentuk dari ekstensi negara kepada rakyatnya, pemerintah sudah merealisasikan wejangan undang-undang dengan melaksanakan program JKN-KIS. Selain meningkatkan presentase kesehatan masyarakat Indonesia, bagi masyarakat yang sehat program ini memberikan peran positif untuk perekonomian masyarakat Indonesia,” ujar Fachmi Idris, selaku Direktur Utama BPJS Kesehatan dalam kegiatan Public Expose Peranan Program JKN-KIS Kemerdekaan Indonesia di Kantor Pusat BPJS dalam mengisi 72 tahun, Jakpus, (2017/15/8/). Di akhir tahun 2016 laporan keuangan bisa mengetahui bagaimana gambaran tentang program JKN-KIS yang sudah terbukti sangat bermanfaat bagi masyarakat. Di tahun 2016 penggunaan kartu JKN-KIS sudah banyak orang yang memanfaatkan dan  berkunjungan ke fasilitas kesehatan yaitu sudah berada di angka 177,8 juta orang. Orang yang memanfaatkan kartu JKN-KIS terus bertambah dari tahun ke tahun, dari tahun 2014 sebanyak 92,3 sampai tahun 2015 menjadi berada di angka 146,7. Akumulasi penggunaan di tahun 2016 yang berkunjung ke fasilitas kesehatan dari tingkat satu, seperti puskesmas, klinik pratama, dan dokter praktek peorangan sudah sekitar 120,9 juta kunjungan, untuk fasilitas rawat jalan di poliklinik dan sumah sakit sebanyak 49,3 juta, dan rawat inap 7,6 juta, total penggunaan JKN-KIS 192,9 adalah hasil apabila ditambahkan dari angka rujukan sebesar 15,1 juta. Penyediaan APBN berupa iuran unutk 92.4 juta jiwa peserta Penerimaan Bantuan Iuaran (PBI) dan pemenuhan ketersedian fasilitas kesehatan adalah bentuk terwujudnya dari komitmen pemerintah dalam keberlangsungan program JKN-KIS. “pemberantasan kemiskinan dapat dilakukan dengan dorongan adanya program JKN-KIS. Sebabnya, masyarakat yang miskin tidak akan masuk ke dalam lingkaran kemiskinan yang semakin jauh ketika jatuh sakit melalui adanya program JKN-KIS” Ujar Fachmi. Dampak program JKN-KIS selama berjalan sudah 3.5 tahun adalah mempermudah untuk masyarakat mendapatkn sebuah tanggungan fasilitas kesehatan dan berdampak pula bagi ekonomi mereka yang sedikit terbantu, karena dengan adanya jaminan fasilitas kesehatan ini, jika mereka sakit tidak perlu mengeluarkan biaya terlebih dahulu untuk mendapatkan penanganan medis. Pengaruh Ekonomi Program JKN-KIS Tidak hanya memberikan pengaruh untuk pelayanan kesehatan namun JKN-KIS juga berpengaruh bagi perekonomian masyarakat. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memiliki hasil sebuah penelitian yang merujuk ke sebuah peranan JKN-KIS untuk perekonomian indonesia yang totalnya mencapai Rp 152.2 triliun di tahun 2016. Akan diperkirakan bahwa peranan JKN-KIS meningkat pada tahun 2021 hingga mencapai Rp 289 triliun “masyarakat mendapatkan pengaruh yang positif dan berkelanjutan untuk perekonomian indonesia. dari adanya program JKN-KIS Untuk jangka pendek, untuk bidang yang berkaitan dengan program JKN-KIS seperti jasa kesehatan pemerintah (rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat), alat kesehatan dan non kesehatan (industry makanan dan minuman) dan industry farmasi. Untuk yang jangka panjangnya, mutu modal manusia jadi terdorong dengan adanya program JKN-KIS ini. Kualitas modal manusia adalah komponen penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dampak yang dirasakan pada tahun 2016 anta lain sebagai berikut : fasilitas kesehatan mencapai Rp 57,9 triliun yang sudah disediakan oleh pemerintah, Rp 10,3 triliun untuk industry farmasi dan alat kesehatan, Rp 14,6 triliun untuk jasa kesehatan dan kegiatan social swasta,. Terdampak Rp 17,2 triliun pada ndustri makanan dan minuman, hasil perdagangan selain mobil dan sepeda motor adalah Rp 7,5 triliun, sedangkan untuk jasa angkutan, pos dan kurir mencapai Rp 3,5 triliun, untuk jasa keuangan dan persewaan Rp 2,4 triliun dan untuk bidang yang lainnya adalah Rp 38,6 triliun,” jelas Teguh Dartanto selaku Kepala Kajian Grup Kemiskinan dan Perlindungan Sosial LPEM FEB UI, yang juga ikut serta. Peningkatan investasi di bagian kesehataan dapat dikarenakan oleh bertambahnya jumlah masyarakat yang menjadi peserta dari JKN-KIS seperti pembangunan fasilitas kesehatan, dan produksi alat kesehatan dan obat. Hal ini juga mendukung untuk meningkatnya lapangan pekerjaan untuk tenaga kesehatan dan dapat menjadi pacuan untuk perekonomian Indonesia agar terus berkembang dan maju dengan cepat. “angka harapan hidup akan mengalami peningkat sebesar 2.9 tahun dengan adanya program JKN-KIS ini. Dari jumlah PDB Indonesia Program JKN-KIS sudah berperan sebesar 0.84%, jika kepesertaan Program JKN-KIS naik sebesar 1% maka sama dengan peningkatan pendapatan khalayak ramai sejumlah 1 juta/tahun/kapita,” ujarnya. Pada tahun 2016 program JKN-KIS berperan kepada terciptanya lapangan kerja sebesar 1,45 juta jiwa unutk bagian ketenagakerjaan, dan diperkirakan akan mengalami peningkatan pada tahun 2021 sebesar 2,56 juta jiwa. Penciptaan lapangan pekerjaan terbagi ke dalam beberapa bidang yaitu di bagian jasa kesehatan pemerintah (rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat) pada tahun 2016 berada di angka 864 ribu jiwa dan diperkirakan aka nada peningkatan pada tahun 2021 menjadi 1,348 juta jiwa. Penciptaan lapangan pekerjaan sebesar 27,2 ribu jiwa untuk bagian industry farmasi pada tahun 2016 dan ada peluang untuk mengalami penigkatan sebesar 42.5 ribu jiiwa di tahun 2021. Dan sekitar 34,1 ribu jiwa pada bagian industry minuman dan makanan di tahun 2016 lalu potensi meningkatnya di tahun 2021 adalah sebesar 53,3 ribu jiwa. Dampak dari Program JKN-KIS akan bertambah dan semakin banyak seiring banyaknya jumlah Rumah Sakit Swasta yang juga ikut bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, teguh menambahkan. Sebelum adanya Program JKN-KIS ini, pasien memiliki keterbatasan dalam memilih fasilitas kesehatan hanya pada pusat kesehatan masyarakat ataupun hanya dengan klini-klinik kecil saja, namun saat ini dikarenakan adanya Program JKN-KIS pasien jadi mudah untuk memiliki akses ke Rumah Sakit besar yang penanganannya lebih cepat dan lebih baik. Meningkatkan kualitas SDM di indinesia menjadi jauh lebih baik dan memiliki umur yang panjang adalah dampak dari JKN-KIS yang paling besar. situasi itu, juga memotivasi peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di indonedia untuk jangka panjang.   Penulis : Dinar Rahayu NIM : 1502025301 Sumber : http://news.liputan6.com/read/3059643/jkn-kis-terus-berkontribusi-untuk-pertumbuhan-ekonomi-indonesia sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigSh1VpgFNgJJkqG4IajGMbCIN5Mm9BS_hMz6oUb6s_fyIpqAWmg_qPaH-GJblMZe6P71IFqO3-nn7g4HAfeYLENTEAPr1kaTDSjlG7_61fpFlBMEbkrMmTjlKkSGC0QWNaEQwlqBnRRVG/s1600/2208+bpjs

Tidak ada komentar