Muhammadiyah: Penyerangan Tokoh Agama Mengganggu Keumatan KIBLAT.NET, Jakarta â€" Kapolri Tito Karnavian dihadirkan dalam acara Pengaji...
KIBLAT.NET, Jakarta â€" Kapolri Tito Karnavian dihadirkan dalam acara Pengajian Bulanan Muhammadiyah yang membahas fenomena kekerasan terhadap tokoh agama. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan kekerasan terhadap tokoh agama mengganggu hal keumatan.
Saat berbicara di hadapan jemaah pengajian bulanan PP Muhammadiyah, Tito Karnavian kembali mengungkap angka-angka seputar isu penyerangan ulama. Dia mengatakan ada 46 isu penyerangan ulama di Indonesia.
“Dari 46 isu, 3 kasus betul terhadap penyerangan tokoh masjid, ulama. Dua Jabar, satu di Lamongan,†kata Tito di Gedung Dakwah Muhammadiyah Pusat, Jakarta pada Jumat (09/03/2018) malam.
Tito menyebut ada kasus penyerangan yang direkayasa. Sebanyak lima kasus penyerangan yang seolah-olah terjadi, antara lain di Garut, Ciamis, Kediri, dan Balik Papan. Para pihak yang mengaku korban kemudian melapor ke polisi, namun saat dilak ukan rekonstruksi terjadi banyak kejanggalan.
“Dicek alibinya, akhirnya yang bersangkutan mengakui dilakukan rata-rata untuk menarik perhatian pengurus masjid agar gajinya dinaikkan,†ucapnya.
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu juga menyebut adanya isu penganiayaan, tetapi korbannya bukan ulama. “Ada enam kasus penganiayaan. Korbannya orang biasa tapi di media sosial seolah ulama,†ucapnya.
Sementara itu, ada 32 isu yang kasusnya tidak ada sama sekali. Menurut Tito informasi di media sosial terkait hal itu muncul seolah penyerangan ulama.
Dalam kesempatan itu Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengatakan setiap peristiwa kekerasan yang terjadi pada tokoh agama selalu meniambulkan pertanyaan di masyarakat.â€Selalu muncul pertanyaan, apa yang sesungguhnya terjadi. Ini menjadi hal yang mengganggu hal keumatan,†ujarnya.
BACA JUGA Malaysia Desak Pembantaian di Ghouta Timur DihentikanTak hanya kekerasan terhadap tokoh Islam, menurut Haedar serangan terhadap tokoh agama lain juga berdampak pada keumatan. Isu penyerangan tokoh agama menghantui umat beragama.
“Tokoh agama tidak leluasa ketika menyebarkan nilai luhur untuk memperbaiki moral kebangsaan,†tandasnya.
Reporter: Taufik Ishaq
Editor: Imam S.
Tidak ada komentar