Tim Pengabdian Masyarakat Al Islam dan Kemuhammadiyahan FIKES UHAMKA yang terdiri dari dr. Hidayani Fazriah, MARS (ketua), Dra. Endang ...
Tim Pengabdian Masyarakat Al Islam dan Kemuhammadiyahan FIKES UHAMKA yang terdiri dari dr. Hidayani Fazriah, MARS (ketua), Dra. Endang Listiowaty, M.Pd (Anggota), Iswahyudi, S.TP, M.Si (Anggota) telah mengadakan Workshop Stimulasi dan Gizi Seimbang untuk Tumbuh Kembang Anak Optimal pada hari Senin, 2 April 2018 di TK Aisyiyah Bustanul Athfal IX Mekarjaya Depok yg dipimpin oleh Bu Sakinah, S.Pd selaku Kepala Sekolah.
Acara dihadiri 30 peserta yang terdiri dari wali murid (27 peserta) dan 3 pengurus ranting Aisyiyah Mekarjaya yaitu Ibu Budihartati, Ibu Wastiyah dan Ibu Dyah Gunawan. Acara dilaksanakan di ruang serbaguna TK Aisyiyah yang sangat nyaman.
Acara berlangsung dalam 3 sesi, sesi 1 diisi oleh pak Iswahyudi, S.TP., M.Si (dosen prodi Gizi FIKES Uhamka) menjelaskan tentang Stunting di Indonesia dan Gizi Seimbang, sesi 2 oleh dr. Hidayani Fazriah, MARS (dosen Teknik Kardiovaskuler FIKES UHAMKA) menjelaskan tentang pentingnya Stimulasi 7 Sensorik Anak Sejak Dini dan sesi terakhir tentang Stimulasi Pijat yang dapat diterapkan sejak usia bayi sampai 12 tahun diisi oleh Dra. Sumarti M. Thahir, M.Pd ( Praktisi Neurosains Terapan, Dosen UNINDRA). Peserta sangat antusias mendengarkan, memperhatikan dan bertanya pada setiap sesinya.
Fakta bahwa 1 dari 3 anak Indonesia mengalami stunting dimana TB tidak sesuai dengan usianya menjadi masalah serius untuk generasi masa depan Indonesia. Stunting terjadi akibat kekurangan energi kronis sejak bayi masih dalam kandungan.
Asupan gizi yang tidak terpenuhi pada masa kehamilan, akan meningkatkan risiko stunting pada janin setelah dilahirkan. Anak yang stunting memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit infeksi, menurunnya fungsi kognitif dan berisiko terkena penyakit degeneratif (diabetes, jantung koroner, hipertensi, obesitas) di masa mendatang. Selain itu, stunting juga akan mengakibatkan rendahnya produktivitas yang akan berimbas pada kemiskinan. Stunting dapat dicegah dengan pemenuhan asupan gizi yang cukup pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) hingga masa tumbuh kembang maksimal di usia remaja.
Untuk mencapai pekembangan yang optimal, selain dengan memenuhi kebutuhan gizi juga dapat dikolaborasikan dengan mengstimulasi ke 7 sensorik (indra) yang terdiri dari pendengaran, visual, *penghidu*, perasa, raba, keseimbangan (vestibular) serta gerakan otot dan sendi (propioseptif). Stimulasi yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang akan memperbanyak dan mempertahankan sinap (hubungan antar sel saraf) yang berkorelasi dengan kecerdasan majemuk (multiple inteligences).
Stimulasi Pijat merupakan stimulasi multisensorik yang sebaiknya dilakukan rutin setiap hari, lebih baik oleh orangtua sendiri dengan pijatan yang lembut, bukan oleh dukun pijat yang seringkali dilakukan bila anak bermasalah. Stimulasi pijat dilakukan dalam suasana nyaman dan tidak memaksakan bila anak tidak mau. Stimulasi pijat merupakan stimulasi multisensorik atau multimoda karena saat memijat anak distimulasi taktil (raba), auditori (pendengaran) dengan suara ibunya, visual (penglihatan) dengan melihat wajah ibunya juga propioseptif (otot dan sendi). Anak yang distimulasi pijat rutin akan lebih sehat, cerdas dan aktif.
Tidak ada komentar