Page Nav

HIDE

Ads Place

Buku Fikih Zakat on SDGs Diluncurkan

Buku Fikih Zakat on SDGs Diluncurkan Jakarta, NU Online Menteri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembanguna...

Buku Fikih Zakat on SDGs Diluncurkan

Jakarta, NU Online
Menteri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia (PPN/Bappenas), Bambang Brodjonegoro meluncurkan Buku Fikih Zakat on SDGs, Senin (30/7).
Buku yang penyusunannya diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Filantropi Indonesia, dan UIN Syarif Hidayatullah dengan dukungan Bappenas dan Kementerian Agama ini diluncurkan di Gedung Saleh Afif, Bappenas, Jakarta.
Peluncuran buku dihadiri Ketua Baznas, Bambang Sudibyo; Co-Chair Filantropi Indonesia, Erna Witoelar, serta para pegiat zakat dan pihak-pihak yang terlibat dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) di Indonesia.
Fikih Zakat on Sustaible Development Goals/SDGs (Fikih zakat untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) merupakan sebuah terobosan dan ikhtiar dalam membangun relasi antara dunia zakat dan pembangunan. Zakat sebagai instrumen distribusi ekonomi bertujuan me ngentaskan kemiskinan dan memajukan ekonomi.
SDGs sebagai salah satu kesepakatan masyarakat dunia (global commitment) untuk mewujudkan dunia yang terbebas dari kemiskinan, berkehidupan yang bermartabat, adil, dan sejahtera, serta saling bekerjasama. Sebuah masyarakat ideal yang diidamkan melalui perwujudan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di tahun 2030. Relasi dimaksud bersifat dua arah, yaitu; zakat sebagai instrumen yang mendukung pencapaian SDGs dan pada saat yang sama penerapan paradigma SDGs dalam pengelolaan zakat.
Buku Fikih Zakat on SDGs diharapkan bisa menjadi panduan bagi pengelola zakat dalam mendukung pencapaian TPB/SDGs di Indonesia. Buku ini punya peran penting karena zakat berpotensi menjadi sumber daya alternatif dalam mendukung pencapaian SDGs di Indonesia.
Zakat juga adalah salah satu sumber daya filantropi yang paling potensial dan berkembang pesat di Indonesia. Data Baznas tahun 2015 menunjukkan potensi zakat Indonesia mencapai Rp286 tril iun, sedangkan jumlah zakat yang berhasil dihimpun pada tahun 2015 mencapai Rp3,6 triliun. Sementara pendayagunaan zakat juga meluas untuk program-program yang sifatnya strategik seperti pemberdayaan ekonomi, sanitasi, perlindungan perempuan dan anak dan program-program stratejik lainnya.
Baznas bersama Filantropi Indonesia dan sejumlah lembaga zakat telah mendorong dan memfasilitasi peran dan keterlibatan gerakan zakat dalam pencapaian SDGs melalui platform Zakat on SDGs sejak November 2016. (Kendi Setiawan)
Source: Google News Zakat Network: Koranmu Indonesia

Tidak ada komentar

Ads Place