Percuma Rekrut Ulama, Lingkaran Jokowi Anti Islam Babel Banten Bengkulu Jabar Jakarta Jateng Kalbar Lampung Sumbar Sumsel Sumut RMTV KBP ...
- Babel
- Banten
- Bengkulu
- Jabar
- Jakarta
- Jateng
- Kalbar
- Lampung
- Sumbar
- Sumsel
- Sumut
- RMTV
- KBP
- Hari Ini, Prabowo Akan Temui SBY Di Mega Kuningan, 24 JULI 2018 , 05:46:00
- Monumen Kapsul Waktu Selesai Oktober 2018, 24 JULI 2018 , 05:29:00
- Bandung Barat Kembali Dinobatkan Jadi Kabupaten Layak Anak, 24 JULI 2018 , 05:19:00
- Menteri Basuki Serahkan 604 DIM RUU SDA Ke DPR, 24 JULI 2018 , 04:40:00
- Teror Jelang Pilpres Jangan Dianggap Remeh, 24 JULI 2018 , 04:19:00
SENIN, 23 JULI 2018 , 15:22:00 WIB | LAPORAN: HENDRY GINTING
Fahri Hamzah/Net
RMOL. Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah kembali melontarkan kritik pedas kepada Pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi. Kata dia, penguasa sekarang memiliki lingkaran anti Islam dan Islamophobia di sekitarnya. Berita Terkait Airlangga: Semua Sepakat, Jokowi Yang Umumkan Elektabilitas TGB Nyungsep Usai Dukung Jokowi Jokowi Masih Buka Pintu Bagi Partai Lain BergabungBahkan, Fahri menyebutkan, di antara dosa-dosa Jokowi yang besar adalah karena membiarkan berkembangbiaknya elemen anti Islam dan Islamophobia melalui medium konflik ideologi.
"Beda dengan presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono. 10 tahun presiden SBY tidak pernah kita terseret dalam narasi seperti ini. Ingat, radikalisasi ini berbahaya bagi NKRI," ucapnya.
Politisi PKS itu membeberkan kebenaran ucapannya, soal elemen anti Islam dan Islamophobia tersebut. Dia mempersilahkan didebat kalau apa yang disampaikan bukan kebenaran.
"Silahkan bantah. Tapi jika ada 7 juta orang datang dari seluruh wilayah republik, melakukan protes atas ketidakadilan yang dirasakan oleh umat Islam akibat nuansa anti Islam dan Islamophobia dalam kebijakan negara, maka itu bukan isapan jempol. Itu fakta," cetusnya lagi.
Pilkada kemarin, menurut Fahri membuktikan bahwa akibat anti Islam dan Islamophobia, masih nampak n uansa ideologis. Tapi, ada upaya membuatnya landai atau dilupakan.
"Kini, menjelang Pemilu 2019 ada manuver ProIslam dari rezim ini tetapi akan gagal. Kosmetika luntur oleh dosa-dosa Jokowi," sindirnya lagi.
Lanjut Fahri, meski banyak tokoh Islam yang berubah pikiran tentang presiden Jokowi, tetapi jika lingkar dalamnya terlalu militan dengan nuansa anti Islam dan Islamophobia, maka semua upaya ini akan sia-sia.
"Saya memakai terminologi Taubat Nasuha. Mengapa? Karena belum nampak taubat nasuha dari pemerintahan ini atas konflik ideologi yang mereka buat di awal kekuasaan mereka," katanya.
Menurut anggota DPR dari Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, pencitraan dengan merekrut tokoh Islam dan ulama, tidak mengobati luka yang sudah terlalu dalam. HRS masih di luar, ulama masih tersangka, dan lain-lain.
"Adilkah kita kalau menuduh pemerintah berkuasa sebagai pemicu konflik ideologi dan tumbuhnya paham anti Islam dan Islamophobia? Tentu adil karen a tugas kekuasaan adalah bertanggungjawab atas perkembangan masyarakat. 10 tahun masa SBY tidak pernah begini," tambah Fahri.
Fahri mengaku menulis kecemasan ini agar seluruh anak bangsa ini antisipatif terhadap kemungkinan meruncingnya lapangan menjelang Pemilu 2019. Apalagi pemerintah ini telah mendorong capres semakin sedikit.
"Jika calonnya hanya dua dapat dibayangkan runcingnya perbedaan. Jadi, mari kita waspada dengan upaya pemecahbelahan bangsa. Mari lawan semangat Anti Islam dan Islamophobia yang pernah tumbuh dan belum sirna. Semoga bangsa kita bersatu melawan upaya pecah-belah. Wallahu a'lam," tutupnya.[dem]
Berita Lainnya Selengkapnya
Demokrasi Berantakan Jika Gugatan Masa Jaba..
SELASA, 24 JULI 2018
Airlangga: Semua Sepakat, Jokowi Yang Umumk..
SELASA, 24 JULI 2018
Elektabilitas TGB Nyungsep Usai Dukung Joko..
SELASA, 24 JULI 2018
Jokowi Masih Buka Pintu Bagi Partai Lain Be..
SELASA, 24 JULI 2018
OSO: Koalisi Bulat, Cawapres Jokowi Tinggal..
SELASA, 24 JULI 2018
Arief: AHY Bukan Hayam Wuruk, Dia Harus Men..
SELASA, 24 JULI 2018
VIDEO POPULERFahri Hamzah: Sulit Memaafkan Pak Jokowi
, 23 JULI 2018 , 17:00:00
Melepas Rindu di Stasiun Utama Taipei
, 23 JULI 2018 , 13:00:00
FOTO POPULERRR Terima Kiai Muda Jabodetabek
, 17 JULI 2018 , 20:39:00
Massa PDIP Vs Hummer Hary Tanoe
, 17 JULI 2018 , 21:28:00
Panas Di Seoul
, 16 JULI 2018 , 05:04:00
130 Karyawan STC Ditangkap, Eks Danjen Kopassus: Ini Maksudnya Apa?
19 Juli 2018 15:36
Dengar Kapitra Nyaleg, Rizieq Shihab: Semua Jelas, Mana Kawan Mana Lawan
19 Juli 2018 09:37
Mobil Mewah Hary Tanoe Mau Masuk, Adian Kepancing Emosi
17 Juli 2018 16:43
Orang Papua Asli vs Pura-Pura Papua
22 Juli 2018 13:05
Demokrat: Selamat Tinggal Jokowi
23 Juli 2018 11:10
Tuntut Jadi PNS
24 Juli 2018 04:47
Menteri Basuki Serahkan 604 DIM RUU SDA Ke DPR
24 Juli 2018 04:40
Ngadu Ke Kompolnas
24 Juli 2018 04:25
Teror Jelang Pilpres Jangan Dianggap Remeh
24 Juli 2018 04:19
Demokrat Jatim Dukung Jokowi, Bukti Suara Kader Didengar
24 Juli 2018 03:58
Trending Tag# PLN |
# KEMNAKER |
# PIALADUNIA2018 |
# RIZALRAMLI |
Tidak ada komentar