Viral 'Baby Smoker' di Sukabumi, Tiga Organisasi Muhammadiyah ... Yogyakarta Viral 'Baby Smoker' di Sukabumi, Ti...
Yogyakarta
Viral 'Baby Smoker' di Sukabumi, Tiga Organisasi Muhammadiyah Gelar Pernyataan SikapMencuatnya berita mengenai Baby Smoker, RAP (2,5) seorang balita di Sukabumi yang kecanduan rokok, membuat keprihatinan berbagai pihak.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Mencuatnya berita mengenai Baby Smoker, RAP (2,5) seorang balita di Sukabumi yang kecanduan rokok, membuat keprihatinan berbagai pihak.
Di antaranya datang dari Muhammadiyah Tobacco Control Center Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (MTCC UMY) bersama Tim Ekonomi Muhammadiyah (MET) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Merespon Fenomena Baby Smoker, ketiga organisasi Muhammadiyah ini menggelar pernyataan sikap di gedung Pasca Sarjana, UMY, Selasa (21/8/2018).
Tujuannya untuk memerdekaan generasi muda Indonesia dari Jeratan rokok.
Pernyataan sikap dihadiri oleh praktisi Kedokteran Keluarga dan Kesehatan Global MTCC UMY, dr April Imam Prabowo, Pakar Ekonomi UMY, Dyah Setyawati Detwanti PhD dan Ketua Umum PP IPM, Velandani Prakoso SIP.
Mereka mengaku sangat prihatin atas peristiwa baby Smoker yang terjadi di Sukabumi.
Te rlebih peristiwa balita kecanduan rokok ini bukanlah kali pertama terjadi di Indonesia.
Baca: Jumlah Perokok di Indonesia Masih Tinggi
Praktisi Kedokteran Keluarga dan Kesehatan Global MTCC UMY, dr April Imam Prabowo, mengungkapkan, di tahun 2010 fenomena yang sama, mengenai Baby Smoker juga pernah terjadi di Banyuasin, Sumatera.
Peristiwa ini membuat negara Indonesia kemudian dijuluki sebagai Baby Smoker Country.
Halaman selanjutnya 123
Tidak ada komentar