Ketua Pemuda Muhammadiyah Kecam Tindakan Kepolisian ... Ketua Pemuda Muhammadiyah Kecam Tindakan Kepolisian kepada Mahasiswa Unjuk Rasa Joko...
Ketua Pemuda Muhammadiyah Kecam Tindakan Kepolisian kepada Mahasiswa Unjuk Rasa Jokowi
Eka, sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan kepolisian, karena aparat keamanan tersebut melakukan pemukulan.
Laporan Wartawan Tribun Medan/Satia
TRIBUN MEDAN.COM, MEDAN - Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Medan Eka Putra Zakran mengecam tindakan aparat keamanan yang bertindak anarkis kepada mahasiswa saat melakukan unjuk rasa, di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan .
Eka, sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan kepolisian, karena aparat keamanan tersebut melakukan pemukulan.
"Selaku ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Medan, saya mengecam dan menyayangkan tindakan represif yang dilakukan oleh polisi terhadap aksi aliansi BEM sekota medan di DPRD Sumut," ujar Eka melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (21/9/2018).
Dirinya menyampaikan, bahwa aparat seharusnya bekerja untuk melindungi masyarakat, bukan menjadi petugas yang membuat beberapa mahasiswa terluka karena aksi pemukulan yang dilakukan oleh polisi.
"Sejatinya kan mereka (Polisi) mengawal aksi dengan baik, bukan membenturkan kelompok mahasiswa dengan kelompok lain atau melakukan tindakan-tindakan represif terhadap mahasiswa. Mereka itu kan alat negara, Ya semestinya melindungi dong, bukan memukul atau mengintimidasi," ucapnya.
Eka menilai, bahwa apa yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa adalah, hal yang positif, karena menyuarakan aspir asi masyarakat yang selama ini menerima ekonomi yang tidak stabil. Pria berjanggut ini juga akan terus mengawal tindak-tindakan yang dilakukan Kepolisian kapada beberapa mahasiswa yang mendapatkan pemukulan.
"Sepanjang tidak anarkis maka tidak ada alasan untuk membubarkan aksi, karena menyampaikan aspirasi di muka umum itu adalah hak dan dilindungi oleh UU. Paling tidak mereka (Mahasiswa) kan sudah memberi tahu bahwa mereka akan turun aksi, nah disitulah peran dan fungsi polidi utk mengawal dan melindungi agar aksi berjalan tertib dan damai, bukan malah membubarkan, itu sinting namanya," katanya.
Mahasiswa saat melakukan unjuk rasa, adalah mereka yang selalu menyuarakan aspirasi masyarakat. Selama masyarakat masih menerima apa yang katanya jauh dari kesejahteraan, tetap tidak akan pernah diam, karena sejatinya, mereka ini adalah, mahasiswa tidak pernah diam
"Membungkam mulut mahasiswa dengan tindakan represif sama halnya dengan menyiramkan minyak ke dalam bara api dan pastinya api itu takkan pernah padam. Selama ini mahasiswa akan juga tetap menyuarakan aspirasinya," tambahnya.
Halaman selanjutnya 12
Tidak ada komentar