Page Nav

HIDE

Ads Place

Pembantaian Muslim Rohingya, Malaysia Tak Dukung Aung San Suu Kyi Lagi

Pembantaian Muslim Rohingya, Malaysia Tak Dukung Aung San Suu Kyi Lagi News Internasional Detail Berita Pembantaian Musl...

Pembantaian Muslim Rohingya, Malaysia Tak Dukung Aung San Suu Kyi Lagi

  • News
  • Internasional
  • Detail Berita

Pembantaian Muslim Rohingya, Malaysia Tak Dukung Aung San Suu Kyi Lagi

Anton Suhartono · Minggu, 30 September 2018 - 19:51 WIB Pembantaian Muslim Rohingya, Malaysia Tak Dukung Aung San Suu Kyi Lagi

Mahathir Mohamad saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB 2018 (Foto: AFP)

KUALA LUMPUR, iNews.id - Pemerintah Malaysia tak akan mendukung kepemimpinan Aung San Suu Kyi lagi di Myanmar terkait pembataian muslim Rohingya.

Perdana Menteri Mahathir Mohamad menilai Suu Kyi sudah berubah dalam hal menangani penderitaan muslim Rohingya.

"Dalam kasus ini, dia tamp aknya sudah berubah. Dia tak mau mengatakan apa pun untuk melawan aksi (kekerasan) yang dilakukan militer terhadap etnis Rohingya. Jadi, kami bisa memperjelas tidak mendukung mendukungnya lagi," kata Mahathir, kepada stasiun televisi Turki, TRT World, sebagaimana dilaporkan kembali The Star, Minggu (30/9/2018).

Tak hanya itu, Mahathir menegaskan telah kehilangan semua kepercayaannya terhadap peraih Hadiah Nobel Perdamaian itu.

Dia mengenang kembali saat Suu Kyi dijadikan tahanan rumah oleh pemerintahan junta Myanmar. Malaysia, lanjut Mahathir, termasuk negara yang mendorong pembebasannya

Mahathir pun buka-bukaan, dia sangat kecewa karena surat yang baru-baru ini dikirim ke Suu Kyi tak dibalas.

"Kami mengeluhkan perlakuan terhadap etnis Rohingya ke dunia. Pada kenyataannya, kami sendiri menerima cukup banyak warga Rohingya di Malaysia," katanya.

Saat menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat lalu, Mahathir dengan tegas mengkritik pemerintah Myanmar dan Suu Kyi yang membantah telah membunuh, membakar rumah, hingga memaksa lebih dari 1 juta warga Rohingya mengungsi ke Bangladesh dalam aksi kekerasan beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya, tim pencari fakta PBB merilis hasil penyelidikan bahwa terjadi pembasmian etnis, pemerkosaan massal, serta kekerasan lainnya terhadap muslim Rohingya. Untuk itu, tim merekomendasikan beberapa pejabat militer negara itu diseret ke Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, Belanda.


Editor : Anton Suhartono

BERITA TERKAIT

  • Pidato di PBB, Mahathir: Kondisi Dunia Lebih Buruk dari 15 Tahun Lalu

  • Malaysia Pertimbangkan Legalisasi Ganja untuk Keperluan Medis

  • Setelah Diperiksa KPK Malaysia, Istri Najib Razak Dipanggil Polisi

  • Diperiksa KPK Malaysia 13 Jam, Istri Najib Razak: Saya Baik-Baik Saja

  • Politisi Malaysia: Najib Razak Hidup dalam Dunianya Sendiri

KOMENTAR

Facebook Disqus Sumber: Google News Muslim Network: Koranmu Indonesia

Tidak ada komentar

Ads Place