Page Nav

HIDE

Update

latest

Pengamat Politik UAI: Sandiaga Investasi Suara Pada Pilpres 2024

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) sekaligus Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Jakarta Ujang Kom...

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) sekaligus Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Jakarta Ujang Komarudin mengatakan, nampaknya tak rugi Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno kalah pada pertarungan Pilpres 2019.

Sebab, Sandiaga dimungkinkan maju atau malah sedang mempersiapkan diri untuk Pilpres 2024.

“Karena keuntungan Sandi adalah ia dikenal oleh masyarakat, karena hari ini dia berkampanye, mensosialisasikan program-program yang diusungnya. Bisa saja hari ini adalah keuntungan investasi nama besar dia, nama baik dia untuk Pilpres 2024, itu keuntungannya,” kata Ujang kepada IDN Times, Senin (19/11).

1. Sandiaga investasi suara pada Pilpres 2024
Seandainya Kalah Pilpres 2019, Sandiaga Sudah 'Investasi' Pilpres 2024IDN Times/Irfan Fathurohman

Ujang menegaskan, posisi Sandi menang atau kalah di Pilpres 2019 berada pada pihak yang diuntungkan.

“Paling tidak dia sudah investasi nama yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Seperti halnya AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), AHY muncul di Jakarta, Jakarta sebagi barometer Indonesia, maka namanya dikenal seluruh Indonesia. Apalagi hari ini Sandi road show ke daerah-daerah, artinya ia sudah menginvestasi nama untuk Pilpres 2024,” ucap Ujang.

2. Kerugian Sandiaga pada Pilpres 2019

Murut Ujang, sisi negatifnya untuk Sandiaga adalah keuangan atau logistik banyak dikeluarkan untuk kepentingan kampanye di Pilpres 2019. Menurutnya, selama ini Koalisi Adil Makmur dinilai bergantung pada saku Sandiaga. Bagaimana tidak, Sandi penyumbang terbesar di koalisi ini, yakni 83,73 persen.

“Kedua hanya saya rasa, hari ini mungkin logistik, bisa jadi logistik dia, keuangan dia bisa berkurang karena untuk biaya-biaya politik yang saya rasa tidak kecil, karena tim Prabowo mengandalkan isi kantong Sandi. Baik dari Sandinya sendiri maupun Prabowo dan partai koalisinya, ini sangat menggantungkan pada keuangan Sandi, bisa jadi keuangan itu bisa menguras isi kantong Sandi,” kata dia.

3. Sandiaga membantah soal Pilpres 2024

Sebelumnya, Sandiaga ketika menghadiri diskusi yang diselenggarakan Jakarta Foreign Corresponden Club (JFCC) yang dihadiri wartawan asing itu, sempat ada yang melempar beberapa pertanyaan kepada Sandiaga.

Ada satu pertanyaan yang menarik saat itu, “Apakah 2019 kamu (Sandiaga) bermitra bersama Pak Prabowo ini persiapan untuk 2024?” tanya seorang jurnalis.

Lalu dengan tegas Sandiaga membantah disebut dirinya tengah mempersiapkan diri untuk Pilpres 2024. Sandi mengaku hanya sedang fokus untuk Pilpres 2019.

“Saya bilang, saya gak punya rencana sepanjang itu sampai 2024. Saya belajar dalam demokrasi Indonesia ini kita fokus di pekerjaan yang kita hadapi sekarang, yaitu 17 April 2019,” Kata Sandiaga di Mercantille athletice Club, Singgalang Room World Trade Centre I, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (15/11).

Sementara, pada saat berkampanye di Sleman, Yogyakarta, Jumat (16/11) Sandiaga mengaku selama tiga bulan berkampanye Pilpres 2019, dia telah menghabiskan uang Rp30 miliar.

Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu juga mengaku sudah menghabiskan dana dari kantong pribadinya mencapai Rp108 miliar, selama masa pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Sumber: https://www.idntimes.com/news/indonesia/irfanfathurohman/seandainya-kalah-pilpres-2019-sandiaga-sudah-investasi-pilpres/full

Tidak ada komentar