Page Nav

HIDE

Ads Place

Pendidikan Kesehatan Terintegrasi di Desa Anggadita Kabupaten Karawang

Kesehatan merupakan salah satu hak asasi yang fundamental bagi setiap penduduk. Selain sebagai hak asasi, kesehatan juga m...



Kesehatan merupakan salah satu hak asasi yang fundamental bagi setiap penduduk. Selain sebagai hak asasi, kesehatan juga merupakan investasi. Untuk itu, mengingat kesehatan merupakan tanggung jawab bersama, maka perlu diperjuangkan oleh berbagai pihak bukan hanya jajaran kesehatan semata.
Salah satu bentuk ikhtiar untuk mewujudkannya adalah melalui pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan menurut pengertiannya adalah sekumpulan pengalaman yang mendukung kebiasaan sikap dan pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan individu dan masyarakat.
Pendidikan kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, agar melaksanakan perilaku hidup sehat. Sedangkan secara operasional, pendidikan kesehatan merupakan suatu kegiatan untuk memberikan dan atau meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktek masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Salah satu ruang lingkup pendidikan kesehatan adalah pada tingkat layanan kesehatan yaitu dalam bentuk promosi kesehatan. Berdasarkan piagam Ottawa promosi kesehatan adalah proses untuk memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Proses memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan juga harus terjadi pada masyarakat di Desa Anggadita Kabupaten Karawang. Desa Anggadita Kabupaten Karawang merupakan suatu wilayah pedesaan yang dilalui sungai Citarum. Desa Anggadita terdiri atas beberapa dusun yang masing-masing dusun terdiri atas RW dan RT. Penduduk desa tersebut merupakan masyarakat terdegradasi dari masyarakat yang agraris menjadi masyarakat industri  memiliki karakteristik khusus yaitu sebagian penduduk di wilayahnya masih berprofesi di bidang agraris (bertani dan berternak) sebagian lainnya menjadi buruh di pabrik sekitar wilayah tersebut.
Perbedaan Karakteristik tersebut memberikan perbedaan pada metode dan teknik  pendidikan kesehatan yang akan disampaikan, sehingga diperlukan pendidikan kesehatan yang terintegrasi dengan memadukan metode dan teknik beragam pada semua lini sosial yang ada di Desa Anggadita. Pendidikan kesehatan yang dilakukan pada kesempatan ini adalah melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pengukuran tekanan darah dan gula darah sewaktu, penyuluhan kesehatan mengenai penyakit hipertensi dan diabetes serta melakukan pelatihan dokter kecil sebagai upaya menciptakan kader-kader kesehatan sedini mungkin. 
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dari sektor 18 KKN Citarum Harum yang masuk kedalam program PAUD dan Poskestren. Kegiatan ini dilaksanakan oleh  UHAMKA sebagai leader program PAUD dan Poskestren di sektor 18 tersebut.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan dihadiri masyarakat dan Kepala Dusun Sukamulya Desa Anggadita serta tokoh masyarakat lainnya. Masyarakat yang melakukan pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan darah gula sewaktu sebanyak 50 orang sedangkan pada penyuluhan penyakit hipertensi dan diabetes sebanyak 30 orang.

 

Pendidikan kesehatan lainnya yang dilakukan adalah kegiatan pelatihan dokter cilik. Kegiatan  ini diikuti oleh 50 orang siswa SD Negeri yang berada di Desa Anggadita, yaitu SDN Anggadita 1, SDN Anggadita 2, SDN Anggadita 3, SDN Anggadita 4, dan SDN Anggadita 5, yang dibuka oleh Sekretaris Desa Anggadita  dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, serta perwakilan dari Puskesmas Angadita yang terdiri dari Kepala Program Promosi Kesehatan  Ibu Sulastri, SKM,  Pembina UKS  drg.Nunik.
Pemeriksaaan  kesehatan, dan penyuluhan kesehatan  serta  nara sumber Pelatihan Dokter Cilik adalah Hidayati, SKM, MKM dengan fasilitator 4 orang mahasiswa bidang minat promosi dan pendidikan kesehatan (Prodikes) Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKES) UHAMKA, yaitu Sehab, Diba, Dyah dan Kemal dengan bimbingan dan arahan dari Dr. Lelly Qadariah selaku anggota tim dan ketua LPPM UHAMKA.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebagai bentuk pendidikan yang menumbuhkan kesadaran  (awerenes) terhadap status kesehatan individu yang akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Sedangkan pada kegiatan pelatihan dokter kecil  terjadi peningkatkan pengetahuan dengan pengukuran yang dilakukan dengan  metode pre test dan post test. Pada pelatihan dokter cilik juga  dilakukan pemberian ceramah, permainan (games) dan demonstrasi (praktik) cuci tangan dengan  sabun melalui gerak dan lagu cuci tangan ciptaan mahasiwa. 
Berkaca dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini  masih banyak hal yang harus menjadi bahan pembelajaran berikutnya demi terciptanya masyarakat yang mau, mampu dan mandiri dalam bidang kesehatan. (HY)
-- 
Penulis: Hidayati

Tidak ada komentar

Ads Place