Page Nav

HIDE

Update

latest

Erick Thohir: Garda Matahari sama visinya, kita tidak mau negara kita punah

JAKARTA - Direktur Tim Kampanye Nasional Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir menyebut Indonesia harus tetap ada. Karena saat ...


JAKARTA - Direktur Tim Kampanye Nasional Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir menyebut Indonesia harus tetap ada. Karena saat ini sudah sangat gencar isu digulirkan pihak tak bertanggung jawab untuk memecah belah bangsa yang satu.

Hal itu diungkapkan saat digelarnya upgrading yang diikuti 350 koordinator kelurahan Resimen Garda Matahari dari 267 kelurahan se-DKI Jakarta, Minggu (10/2). Dalam kegiatan itu disampaikan tiga hal penting yang harus diperhatikan bersama.

Dikatakan Erick Thohir, agenda Pemilu sudah menjadi rutinitas dalam 5 tahun sekali. Namun momennya menjadi luar biasa pada setiap akan berlangsungnya waktu penyelenggaraan. Tapi tetap, Indonesia harus terus ada. "Bayangkan, 100 tahun Indonesia merdeka tepat di tahun 2045 nanti memang masih jauh, tapi akankah kita rela anak cucu kita atau yang muda-muda di sini tidak melihat Indonesia ada. Padahal Allah Subhanahu Wataala sudah memberi anugerah yang luar biasa kepada bangsa kita. Jadi yang namanya Indonesia harus terus ada," tegasnya.

Untuk itu, ia mengajak untuk menunjukan kepada negara-negara lain dengan dimilikinya pemimpin Islam yang mumpuni. Dan bangsa Indonesia kuat, tidak bisa dipecah belah. "Mari kita perlihatkan kepada negara-negara lain di dunia, bahwa kita punya pemimpin Islam yang bijaksana, dan kita bisa perlihatkan bahwa kita adalah bangsa yang satu," ungkapnya.

Dia pun meyakini, semua yang tergabung dalam Resimen Garda Matahari memiliki komitmen sama, Indonesia harus tetap ada. Karena jika sampai terjadi perpecahan, rakyat pasti menanggung akibatnya. "Saya yakin semua koordinator kelurahan Resimen Garda Matahari yang ada di sini sama visinya, kita tidak mau negara kita punah. Karena kalau sampai terjadi perpecahan, yang paling dirugikan siapa? Rakyat, ibu-ibu, generasi muda yang 58 perssn itu dibawah 35 tahun penduduknya Indonesia. Kalau sampai terjadi perpecahan, siapa yang peduli sama kita?," tukasnya melempar pertanyaan yang menuntut pemahaman agar bersama menjaga Indonesia dari upaya pemecah belah persatuan bangsa. (*)

Tidak ada komentar