Page Nav

HIDE

Ads Place

Soal Ratusan Ribu Hektar Lahan Milik Prabowo, Ini Tanggapan Hotman Paris Hutapea

Blak-blakan Hotman Paris Hutapea soal lahan ratusan ribu hektar milik Prabowo Subianto di Aceh dan Kalimantan Timur. Pengacara at...



Blak-blakan Hotman Paris Hutapea soal lahan ratusan ribu hektar milik Prabowo Subianto di Aceh dan Kalimantan Timur.

Pengacara atau advokat terkenal, Hotman Paris Hutapea (59) geram.

Membuat klarifiksi, menuding ada kabar bohong tentang dirinya.

Lalu, ia menulis somasi terbuka melalui akun media sosial, pekan lalu.

Bantahan terkait, pemberitaan seolah-olah ia memberi pernyataan setelah dalam debat calon presiden, Joko Widodo atau Jokowi menyebut ada 220 ribu hektar tanah milik perusahaan Prabowo Subianto di Kalimantan Timur, dan 120 ribu hektar di Aceh.

Mengapa Hotman Paris Hutapea sampai menerbitkan somasi terbuka atas hoaks yang menyerangnya?

Adakah dia masuk pusaran politik praktis Pilpres? 

Hotman Paris Hutapea: Semula kan pokok sengketa itu mengenai izin usaha pertambangan (IUP) yang dikeluarkan oleh Bupati Kutai Timur.

Semula diberikan atas nama empat perusahaan yang dibelakangnya, pemodalnya asing, yaitu Churchill Mining Plc asal Inggris.

Bahkan menurut informasi, aset IUP ini sudah bagian dari aset dari perusahaan yang go public di London.

Berarti kan seolah-olah, jual saham dengan aset di Indonesia, ya kan?

Kemudian, karena alasan teknis, oleh Bupati Kutai Timur, dicabut izin IUP kepada empat perusahaan tersebut.

Alasannya, tidak ada izin dari Kementerian Kehutanan, karena ada kaitannya dengan hutan.

Kemudian, dijadikan empat izin baru kepada empat perusahaan, yang kalau dibaca anggaran dasarnya, salah satu pemegang sahamnya bernama Prabowo (Subianto).

Karena izin dibatalkan, empat perusahaan sebelumnya, menggugat Bupai Kutai Timur di TUN Samarinda meminta agar IUP diterbitkan kembali. Sesuai dengan hukum acara, kalau IUP yang lama dihidupkan kembali, perusahaan yang mendapatkan IUP yang baru, merasa dirugikan.

Maka perusahaan yang baru mendapat IUP ini ikut bergabung dalam perkara tersebut menjadi tergugat intervensi.

Jadinya, segitiga; empat perusahaan asing, empat perusahaan yang di dalamnya ada Prabowo dan Bupati Kutai Timur.

Jadi, tanah itu masih milik Prabowo, saat anda bela?

Hotman Paris Hutapea: Waktu saya ditunjuk, bukan Prabowo yang datang ke saya.

Sepertinya ya, saya tidak tahu pasti, saham-sahamnya Prabowo di empat PT ini sudah dialihkan ke perusahaan swasta nasional.

Meskipun, dalam anggaran dasar, nama Prabowo masih ada.

Perusahaan swasta nasional ini yang menunjuk saya sebagai pengacara mereka. Jadi, mengenai kapan tanah ini di dapat? Saya tidak tahu. Saya hanya membela kasus IUP.

Anda sempat mengatakan, ada cadangan batu bara terbesar Indonesia di lahan tersebut.

Benarkah?

Hotman Paris Hutapea: Aku enggak tahu awalnya.

Aku tahunya baru saat perkara.

Waktu perkara itu di TUN Samarinda, waktu hari putusan, orang-orang bule banyak yang tiba di Balikpapan.

Ternyata, dari Inggris banyak datang, dan itu dari pihak lawan.

Waktu itu, anak buah saya yang di Bandara Balikpapan kasih tahu, ternyata lahan ini punya cadangan batu bara ini besar.

Dan sudah dipasarkan dan go public.

Apakah itu yang menjadi alasan, anda kemarin melakukan klarifikasi mengenai pemberitaan, sampai menyebut hoaks?

Hotman Paris Hutapea: Jadi ceritanya, saat debat capres kedua, aku di Bali.

Tiba-tiba ada viral berita hoaks, katanya seolah-olah, saya menanggapi pernyataan Jokowi saat itu.

Padahal, saya tidak pernah memberi pernyataan ke wartawan dan mereka membuat sendiri. Karena itu lah saya jawab dengan vlog dan somasi.

Padahal kasus ini kan sudah lama berlalu.

Mengapa baru muncul lagi?

Hotman Paris Hutapea: Sudah lama, tapi yang menyinggung karena hoaks itu tadi, maka saya harus jawab.

Karena dianggap orang, saya berpihak politik terhadap salah satu. Padahal, dari dulu saya bilang netral.

Saya tidak ikut-ikut.

Semua politisi itu kan klien gue.

Siapa saja politisi yang pernah dibela?

Hotman Paris Hutapea: Ketua Golkar yang sekarang, Pak Airlangga.

Dulu, dia sering datang ke kantor gua. Hary Tanoe, (Ketua Umum Perindo dan bos grup MNC ), dia masih jadi klien gua.

MNC Group itu gua pengacaranya.

Paling lama ya itu, keluarga Hashim, keluarga Prabowo.

Dulu itu, waktu krisis moneter, hampir semua perkaranya Prabowo, aku yang bela.

Termasuk waktu perkara Kertas Indonesia (dahulu PT Kiani Kertas) itu aku yang bela, tapi itu semua murni bisnis.

Hary Tanoe, kalau kasus besar MNC Group, itu, aku yang bela.

Jadi begitu alasan anda tidak mau masuk dan terjun ke politik praktis?

Hotman Paris Hutapea: Aku tidak mau ikutan politik, karena aku rasa kepribadianku tidak cocok.

Dengan cara sebagai lawyer, bisa lebih bebas, aku bisa berdansa dengan wanita cantik mana pun.

Tidak usah mempersulit diriku.

Kenapa aku harus ikut dalam kemunafikan, gitu lho.

Apakah ada tawaran atau ajakan dari pihak pengurus partai politik agar anda masuk partai?

Hotman Paris Hutapea: Ya pastilah.

Tangan kanan-tangan kanan ketua-ketua itu datang, bahkan pada saat kampanye, tapi aku tidak mau.

It is not my way of life.

Aku ingin hidup bebas.

Tapi, banyak pengacara kondang juga masuk ke partai.

Mereka tetap bisa jadia pengacara.

Mengapa anda tidak demikian?

Hotman Paris Hutapea: Kalau dia sukses sebagai pengacara, harus benar-benar seribu kali mikir masuk politik.

Karena apa?

Kalau benar karena pendapatan, sebenarnya jauh lebih besar jadi pengacara sukses.

Kecuali kalau kamu mau korupsi.

Jadi untuk apa lagi saya?

Walau tidak masuk partai politik, bukan berarti anda antipolitik bukan?

Tidak golput, bukan?

Tetap akan mencoblos saat Pemilu atau Pilpres nanti, dong?

Hotman Paris Hutapea: Oh, iya, tetap mencoblos dong.

Saya akan tetap milih, tapi nanti tunggu mimpi dulu malam sebelumnya.

Ha-ha-ha.

Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2019/02/25/blak-blakan-hotman-paris-soal-lahan-prabowo-subianto-cadangan-batu-bara-terbesar-ada-di-situ.

Tidak ada komentar

Ads Place