Page Nav

HIDE

Update

latest

UHAMKA Selenggarakan Workshop ERASMUS dengan Majelis DIKTILITBANG

Majelis Pendidilan tinggi, Penelitian dan pengembangan ( Dikti Litbang)  Pimpinan Pusat Muhammadiyah belerjasama dengan Asosiasi  Kan...



Majelis Pendidilan tinggi, Penelitian dan pengembangan ( Dikti Litbang)  Pimpinan Pusat Muhammadiyah belerjasama dengan Asosiasi  Kantor Urusan Kerjasama PTMA Se Indonesia mendaulat Unit kerjasama  UHAMKA untyk menyelenggarakan  Workshop Erasmus Plus Program dan kredit transfer perguruan tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah ( PTMA)  Pada hari  Senin hingga Selasa  27- 28 Februari  2020 di Hotel Santika TMII Jakarta.

Menurut Rektor UHAMKA, Prof Dr. Gunawan Suryoputro M.hum bahwa  salah satu kegiatan dari asosiasi Kantor Urusan internasional ini bertujuan untuk memberikan informasi,  Bagaimana membuat pengajuan atau proposal dan kredit transfer  supaya PTM yang lain yang belum memiliki pengalaman dan mendapatkan kesempatan  pada acara ini bisa membuat dan mendapat kan itu Ungkapnya

Karena ada beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah sudah Maju seperti UM Malang  mereka  mendapatkan program yang sangat bagus apalagi program studi lanjut di Eropa dan biasanya Eropa ini memang sangat selektif dan biasanya tergolong tinggi Persyaratannya,  di Eropa Banyak perguruan tinggi ternama, kita juga sudah melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi seperti di Sofia dan beberapa perguruan tinggi terbaik di Bulgaria,  oleh karena itu melalui kegiatan ini masing- perguruan tunggi bisa berbagi pengalaman. Bagaimana caranya supaya bisa menembus program Beasiswa. Sambungnya

Prof Gun juga  berharap  Supaya PTMA yang ada  betul-betul bisa saling bersinergi karena kita  saling membutuhkan,  oleh karena itu mari kita menjajaki kerjasama yang saling menguntungkan dan juga saling menguatkan satu sama lain.

Sementara itu Majelis DIKTILITBANG PP Muhammadiyah yang diwakili oleh Prof. Dr. Edi Suandi Hamid M,Ec menyampaikan bahwa Semua perguruan tinggi itu bisa gulung tikar kalau dia tidak melakukan perubahan-perubahan dan juga tidak membuka diri dan juga tidak menjalin kerjasama dan jaringan,  Karena yang namanya sistem pendidikan itu sekarang sudah Sangat terbuka dengan online system dan juga kerjasama yang saling menguatkan dengan perguruan tinggi  kelas internasional.  karena itu Kantor Urusan internasional itu kita dorong untuk menjalin kerjasama- kerjasama dengan perguruan tinggi besar dunia, supaya ini bisa betul-betul Global juga karena regulasi kita sekarang ini sudah memberikan stimulus  mereka yang bekerjasama dengan perguruan tinggi Global yang bagus yang masuk open recruitment  akan mendapatkan insentif.



Terkait dengan tema workshop ini yaitu tentang erasmus mundus plus ini adalah suatu beasiswa yang sangat bereputasi dan kita juga hanya bisa sekolah pada perguruan tinggi perguruan tinggi yang berkualitas di Eropa kita memilih 2 perguruan tinggi. Nah ini kompetisi yang sangat ketat. Oleh karena itu kita mengadakan kegiatan ini supaya Well in form  supaya bisa mempersiapkan diri dengan baik.  Nah ini banyak orang yang belum paham termasuk di perguruan tinggi Muhammadiyah makanya itu asosiasi Kantor Urusan internasional mengadakan kegiatan ini dengan mengundang pembicara pembicara yang pernah memanfaatkan beasiswa erasmus mundus baik itu yang terkait dengan pengembangan staf untuk kuliah dan sebagainya di perguruan tinggi di Eropa yang mendapatkan beasiswa.Lanjutnya

Selaku pengurus Majelis Diktilitbang  yang  menangani Kantor Urusan internasional ia juga  mendorong PTM untuk memanfaatkan beasiswa yang ada di dunia ini.  kita punya 167 PTM belum banyak yang sudah memperoleh beasiswa erasmus ini barangkali baru sekitar 20 sampai 30 PTM besar itu dan itu juga jumlahnya masih sangat terbatas kita harapkan nanti itu paling tidak yang level level sekolah tinggi dan Universitas.
Kendala yang di hadapi Beberapa PTM dalam mendapatkan Beasiswa seperti kendala Informasi dan juga kompetensi.  ketika kita ingin mendapatkan beasiswa ini, ini kan Open scholarship kompetisi yang sangat terbuka untuk beberapa negara di dunia sebetulnya agak sedikit lebih ringan karena dibatasi negara-negara yang relatif belum begitu maju,  Tapi tetap saja kompetensi dalam kaitannya  ilmu pengetahuan kemudian juga dalam hal bahasa. Pungkasnya