Page Nav

HIDE

Update

latest

Mencegah Perusakan Nilai Kebaikan Pada Ekonomi Syariah

Tanda-tanda di akhir zaman salah satunya adalah  banyak orang dalam casing-nya (pembungkus) terlihat baik, namun isi di dalamnya justru ...


Tanda-tanda di akhir zaman salah satunya adalah  banyak orang dalam casing-nya (pembungkus) terlihat baik, namun isi di dalamnya justru menghancurkan dan menggerus nilai-nilai kebaikan dalam Islam.

Mengapa demikian dapat terjadi? Perbuatan mereka didasari menuruti keinginan hawa nafsu serakah,  semata-semata mementingkan kepenringan pribadi dan golongan.

Mereka mengatakan bahwa dirinya merupakan bagian dari  kaum yang sholeh atau sholehah, padahal sesungguhnya justru ingin mengeruk keuntungan.

Tidak tanggung-tanggung mereka mengatasnamakan konsep syariah dan panji-panji Islam mengelabui dan menipu umat muslim  lainnya

Semakin banyaknya kaum munafik yang merajalela merupakan tanda-tanda datangnya hari kiamat, yang benar menjadi salah, yang salah menjadi benar, penegakkan hukum bertumpu dan taat  pada orang-orang yang memiliki harta dan kekuasaan dan menindas tajam pada kaum marginal (minor dari akses kekuasaan dan harta).

Ujung itu semua adalah karena adanya manipulasi atas ilmu  kebenaran yang datangnya dari Tuhan.

Ilmu dan konsep kehidupan yang berasal dari Tuhan melalui para Nabi adalah merupakan  kebenaran mutlak. Maraknya pendomplengan atas nama panji-panji di atas adalah karena ulah oknum-oknum (para kaum munafik tidak bertanggung jawab) yang merusak tatanan kehidupan yang sudah ditata benar.

Beberapa kasus yang muncul  merugikan masyarakat atau banyak orang  seperri berujung pada penipuan, sebut saja property abal-abal menggunakan kata syariah dan penyelenggaraan umroh abal-abal merupakan bukti bahwa oknum-oknum tersebut telah memannipulasi dan mendompleng atas nama syariah. Lagi-lagi manusia fasik dan munafik berulah dan berulah kembali.

Hari kiamat tidak akan terjadi sampai kabillah (suku bangsa) dipimpin oleh orang munafik dan pemimpin kaum adalah yang paling hina diantara mereka dan yang memimpin kabillah (suku bangsa) adalah  orang-orang yang fasik (HR  Timidzi
 dan Thabrani).

Proses pencegahan preventif terhadap perusakan nilai-nilai kebaikan pada bisnis dan kegiatan ekonomi berdasarkan konsep syariah sangat diperlukan dan disegerakan. Karena bilamana tidak diantisipasi dan diedukasi kepada msyarakat maka dengan sendirinya akan merugikan kaum.muslim, siapa yang berbuat orang lain yang kena getahnya. Beberapa upaya pencegahan perusakan nilai-nilai kebaikan dalam ekonomi syariah yang bisa kita.lakukan adalah:

Pertama:Pihak berwenang lebih peka dalam mengawasi sejumlah orang atau perusahaan yang dalam melakukan  praktek-praktek bisnis dan kegiatan ekonomi lainnya menggunakan prinsip syariah dan belum teregister atau terdaftar sebagai anggota dalam pengawasan OJK
dan bilamana perusahaan tersebut menggunakan prinsip syariah maka dipastikan oleh pihak berwenang bahwa kelengkapan organisasi perusahaan tersebut telah
memiliki dewan pengawas syariah (rekemendasi dari DSN).

Kedua: Masyarakat harus lebih teliti dan sadar akan resiko dari apa yang ingin dilakukannya terkait belanja konsumtif maupun belanja investasi.

Ketiga: Masyarakat jangan mudah tergiur dengan janji-janji yang tidak masuk akal sehingga apabila diteliti lebih lanjut sebenarnya bertentangan dengan konsep syariah.

Keempat: Wa ta awanu alal-birri wat-takwa wala ta awanu alal ismi wal udwani Sesama muslim sudah seharusnya kita saling mengingatkan dan memberi nasehat kepada saudara kita seiman agar tidak mudah tergoda atau terjerumus oleh janji-jani sebuah produk baik yang bersifat ibadah seperti adanya penawaran paket super murah  abal-abal pelaksanaan umroh, kita jangan mudah tergiur oleh harga paket murah dengan janji  mendapatkan sesuatu yang lebih mahal atau  bentuk lain dengan modus penipuan  investasi juga kini narak terjadi. Untuk itu kita sebaiknya ber-tabayyun dahulu dan sebanyak mungkin mencari informasi tentang biro atau perusahaan yang dituju

Ekonomi Syariah merupakan kebenaran mutlak dari Tuhan yang bersumber dari Al Qur'an dan Hadist dan tidak bisa ditawar-tawar,  justru yang merusak adalah manusia itu sendiri, seandainya penerapan ekonomi syariah ini dilaksanakan dengan baik dan sungguh-sungguh maka sudah bisa dipastikan  kemaslahatan (manfaat) bagi umat akan terwujud

SEMOGA BERMANFAAT

Penulis: Deni Nuryadi Dosen Ekonomi Islam FEB UHAMKA