Kab. Malang, (25/2) - Di kaki Gunung Semeru atau tepatnya di sebelah selatan perbatasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, terdapa...
Kab. Malang, (25/2) - Di kaki Gunung Semeru atau tepatnya di sebelah selatan perbatasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, terdapat salah satu desa yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Malang sebagai Desa Wisata dalam mengembangkan potensi wisata berbasis masyarakat. Poncokusumo adalah nama sebuah desa dan juga nama kecamatan di Kabupaten Malang. Letaknya tepat di sebelah selatan perbatasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Desa Poncokusumo merupakan daerah wisata yang mempunyai banyak potensi sehingga patut untuk digali. Sebagai desa wisata edukasi, Desa Poncokusumo merupakan desa yang kaya dengan produksi tanaman holtikultura seperti tomat, kentang, apel, serta buah-buah lainnya. Oleh karena itu, tidak jarang desa ini didatangi oleh wisatawan sebagai destinasi pariwisata, atau sebagai tempat riset dan kunjungan dari lembaga pendidikan.
Tak hanya di wilayah kota, Kabupaten Malang juga memiliki banyak fasilitas sekolah. Sebagai bagian dari wilayah yang dikenal sebagai kota pendidikan, Desa Poncokusumo juga memiliki banyak fasilitas sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah, hingga jenjang sekolah menengah atas.
Pada tanggal 21-24 Februari 2020, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Prof. Dr. Hamka Angkatan 2016 melaksanakan Praktek Kuliah Lapangan, dan Studi Pengembangan Wawasan di Desa Poncokusumo Kabupaten Malang. Di sana kami melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan juga pengabdian kepada masyarakat desa.
Salah satu sekolah yang menjadi lokasi pengabdian kami adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sunan Muria Poncokusumo Kabupaten Malang. MI Sunan Muria berdiri di tengah-tengah desa Poncokusumo yang merupakan daerah agraris yang subur. Di tengah kondisi masyarakat ini, MI Sunan Muria didirikan untuk membantu pemerintah dalam mencetak generasi yang beriman, bertaqwa, berbudi luhur, cerdas, terampil, berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
Hari pertama mengabdi di MI Sunan Muria, kami para mahasiswa memberikan edukasi mengenai Penyuluhan Cara Merawat Kebersihan Diri, dan Seni Budaya dan Keterampilan. Para siswa yang bersekolah di sana tampak antusias mengikuti tutorial yang kami contohkan. Pada hari yang sama juga kami memberikan pelatihan pembuatan pestisida alami, dan melakukan bimbingan belajar dan mengaji bagi penduduk sekitar.
Pada hari kedua di MI Sunan Muria, kami memberikan media pembelajaran inovatif dan pojok baca. Kami berharap para peserta didik dapat menempuh pembelajaran dengan perasaan menyenangkan karena metode belajar yang kami gunakan. Selain itu, kami juga melakukan cek golongan darah dan memberikan edukasi mengenai parenting kepada orang tua di Desa Poncokusumo.
Kegiatan edukasi yang tak kalah menyenangkan juga dirasakan pada hari ketiga dan keempat. Anak-anak sekolah MI Sunan Muria terlihat sangat senang mengikuti pembelajaran inovatif dari kami. Masyarakat desa juga sangat merespon dengan baik penyuluhan mengenai daur ulang sampah yang kami berikan.
Desa Poncokusumo memang sudah terkenal memiliki banyak potensi alam untuk digali. Ditambah dengan keramahan penduduk yang tercermin lewat sambutan hangat selama 4 hari kami berada di home stay, hal ini akan terus membawa Desa Poncokusumo tumbuh menjadi destinasi yang besar.
Melalui kegiatan Praktek Kuliah Lapangan, dan Studi Pengembangan Wawasan di Desa Poncokusumo Kabupaten Malang ini, diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat sekolah dasar, dan peningkatan keterampilan SDM pada masyarakat desa. Selain itu, kegiatan ini dapat menjadi pacuan bagi mahasiswa untuk menumbuhkan jiwa sosial dan tanggung jawab dalam membagikan ilmu yang didapatkan selama di perkuliahan.