Page Nav

HIDE
KoranMu Indonesia:

Ads Place

Terpikat Oleh Pesona Bromo



Probolinggo - Bulan bebas kendaraan atau Car Free Month di area obyek wisata Gunung Bromo baru usai dilaksanakan. Wisatawan mulai memadati kawasan Bromo lagi termasuk salah satunya di manfaatkan oleh mahasiswa PKL UHAMKA sebagai objek studi pengembangan wawasan. CFM di kaldera Gunung Bromo yang ada di Probolinggo, Jawa Timur diberlakukan mulai 24 Januari hingga 24 Februari 2020. Kini, kendaraan boleh masuk ke kawasan lautan pasir Bromo lagi.

Gunung ini terkenal dengan pemandangan matahari terbitnya yang indah. Untuk bisa menyaksikan fenomena ini, para mahasiswa harus naik ke Puncak Penanjakan yang merupakan lokasi terbaik untuk dapat melihat matahari terbit. Jika ingin duduk sambil menunggu terbitnya matahari, banyak disewakan tiker beserta selimut seharga Rp. 20.000 per item nya. Rasa lelah karena mendaki akan terbayar lunas dengan pemandangan matahari terbit yang luar biasa. Saat matahari perlahan merangkak naik, susasana akan sangat tenang dan hanya terdengar bunyi jepretan kamera. Suhu udara di Gunung Bromo berkisar antara 3-20 derajat Celcius, bahkan bisa mencapai suhu minus 0 derajat Celcius. Untuk itu, siapkan pakaian hangat, sarung tangan, syal dan penutup kepala.



Selain keindahan matahari terbitnya, Gunung Bromo juga menyimpan kisah yang menarik, konon katanya jika memberikan bunga edelwise di puncak Gunung Bromo kepada pasangan, maka cintanya akan bertahan abadi. Tidak hanya mendaki ke puncak gunung, wisata yang dapat di kunjungi antara lain pasir berbisik, yang menurut warga setempat pasir akan mengeluarkan bunyi lirih saat terkena hembusan angin.



Lalu berikutnya ada bukit teletubies,bukit Teletubbies sebenarnya merupakan padang rumput dan perbukitan yang berada di sebelah selatan Gunung Bromo. Bentuknya yang menyerupai sebuah kubah raksasa akan mengingatkan kita pada serial film Teletubbies.


Penulis: Nadira Yasintha
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA






















Ads Place