Pelatihan Merancang Rubrik Penilaian Tahfidz Al-Qur'an Pilihan menjadi seorang guru adalah pilihan yang mulia. Dalam Islam keutamaan men...
Pelatihan Merancang Rubrik Penilaian Tahfidz Al-Qur'an |
Pilihan menjadi seorang guru adalah pilihan yang mulia. Dalam Islam keutamaan menjadi seorang guru khususnya sebagai guru pengajar Al Qur’an adalah sebaik-baik dari pekerjaan seseorang. Hal ini sebagaimana sabda Nabi, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan yang mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Disinilah pentingnya seorang pengajar Al Qur’an memiliki kompetensi di bidang pengajaran. Tugas dan tanggang jawabnya tidak hanya sekedar membuat peserta didik menjadi tahu dan memahami bahan ajar yang diberikan, tetapi dapat menjadikan peserta didik menjadi manusia terdidik yang memahami perannya scbagai manusia, sehingga bermanfaaaat bagi diri dan lingkungan sekitarya.
Berkenaan dengan kompetensi guru, Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa guru dan dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, sertfikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tempat bertugas, serta memilki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Mengacu pada tujuan pendidikan nasional tersebut, maka kompetensi guru adalah salah satu sarana yang sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan nasional (Hatta, 2016), oleh karena itu guru wajib memahami apa sesungguhnya yang disebut kompetensi itu sebagaimana terdapat dalam UU No.14 Tahun 2005 pasal 8. Pada pasal 10 disebutkan bahwa kompetensi guru itu meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional yang semuanya diperoleh melalui pendidikan profesi. Pendekatan kompetensi ini adalah dimaksudkan guru mampu memahami adanya keberagaman siswa, yaitu keberagaman sosial, budaya, ekonomi, profesi atau kemampuan dan kejiwaan.
Keberagaman akan dapat menjadi strategi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional Dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. Dan diantara kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan tersebut adalah.kompetensi dalam melaksanakan evaluasi. Dalam hal ini, guru dituntut melakukan evaluasi, pengukuran, dan penilaian (Arikunto, 2013)
kompetensi siwa-siswanya sehingga mampu menetapkan kebijakan pembelajaran selanjutnya. Di antara yang penting guru perlu menyusun instrument tes maupun non tes, serta rubrik penilaian dari tes tersebut. Dalam Menyusun perangkat tes seorang guru dapat mengmbil seluruh dimensi pada suatu kontstruk, namun dapat juga mengambil sampel dari dimensi yang akan diukur. (Susetyo, 2015)
Guna mengembangkan kemampuan tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Magister Penelitian dan Evaluasi Sekolah Pascasarjana Uhamka Jakarta, melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bermitra dengan PKBM Terpadu An Nur Cipayung mengadakan kegiatan Pelatihan Merancang Rubrik Penilaian Program Tahfidz Al Qur’an. Kegiatan berlangsung pada hari Selasa, 14 Desember 2021 dimulai pukul 08.00 sampai 15.00 WIB bertempat di PKBM Terpadu An Nur yang beralamat di Jl. Masjid Nurul Hidayah, Cipayung, Jakarta Timur. Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah para guru pengajar Tahfidz di PKBM Terpadu An Nur dan beberapa sekolah sekitar yang berjumlah 50 peserta.
Pelatihan dilaksanakan secara tatap muka atas permintaan dari pihak mitra mengingat secara teknis akan cukup sulit bila materi diberikan secara daring. Tentu saja kegiatan ini dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan tersebut terbagi menjadi tiga sesi materi yang saling berkaitan. Narasumber pertama adalah, Bapak Sugiarto, Ph.D. Beliau memaparkan materi tentang Prinsip Penilaian Otentik dan Tes Performansi.
Pada sesi ini, beliau memberikan penekanan pada konsep-konsep yang berkenaan dengan prinsip-prinsip penilaian, bagaimana membuat konstruk untuk rubrik penilaian program Tahfidz Disambung dengan narasumber kedua yaitu Ustdazah Zuhratul ‘Aini Mansur, LC, MA. Beliau salah seorang alumni Universitas Al Azhar, Mesir. Beliau memaparkan materi yang terkait dengan Kriteria Penilaian Tahfidz. Dengan latar belakang Pendidikan beliau yang memahami seluk beluk program tahfidz baik secara teori maupun praktik, dijelaskan bahwa setidaknya ada dua hal penting yang perlu difokuskan dalam program tahfidz.
Pertama, proses pembiasaan untuk talqin (memahamkan atau memperdengarkan bacaan yang akan dihafal), tilawah (membaca) serta rasm (menulis). Tiga proses yang menjadi perintah dalam Al Qur’an, surah Al ‘Alaq ini menjadi bagian dari optimalisasi inderawi yang telah Allah karuniakan kepada manusia. Selain itu, penggunaan mushaf Hifzh Qur’an menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam program tahfidz Al Qur’an. Sangat dianjurkan para santri tidak mengganti mushaf dalam menambah hafalan baru, hafalan akumulasi, dan dalam muraja’ah.
Kedua, Program Tahfidz Al Qur’an wajib ikhtiar ta’ahud Al Qur’an (komitmen menjaga Al Qur’an), sebagai bagian dari upaya membumikan dan mensyiarkan Al Qur’an. Upaya tersebut diwujudkan dalam tujuan dan indicator pencapaian program tahfizd yaitu memahami ilmu tajwid, mampu membaca secara tartil, dan menerapkan kaidah-kaidah lainnya seperti yang dikemukakan Zulfitria (Zulfitria, 2018)
Berkenaan dengan Kriteria Penilaian Tahfizh, Ustadzah ‘Aini menyebutkan setidaknya ada tiga hal yang perlu menjadi dasar dalam penilaian tahfizh yaitu ahkamul tajwid (ketepatan dalam menerapkan hukum tajwid dalam hafalan), bacaan (al-tartil) dan kemerduan suara (husn al-Saut), kualitas hafalan dan penguasaan. serta adab saat membaca maupun menghafal Al Qur’an.
Untuk melengkapi pembahasan pertama dan kedua, Dr. Ernawati, M.Pd. sebagai ketua Tim PKM mendampingi para peserta merancang ruprik penilaian dan mendemonstrasikan bagaimana melakukan penilaian tahfidz Al Qur’an menggunakan rubrik penilaian. Simulasi penilaian dilakukan langsung kepada peserta dengan mempraktekan bagaimana menilai hafalan para peserta secara acak dan berurutan berdasarkan absen. Praktek menilai hafalan Al Qur’an dilakukan secara berurutan maupun sambung ayat secara acak. Kegiatan ini menjadi pengalaman bermakna bagi guru dan menggambarkan seperti ini pula yang dirasakan siswa saat dinilai hafalan Al Qur’annya.
Berkenaan dengan penyusunan rubrik, beliau menekankan perlu menyelaraskan antara rubrik yang akan dibuat dengan indikator yang ingin dicapai siswa. Untuk mendukung kelancaran kegiatan ini, Tim PKM melibatkan dua mahasiswa dari Jurusan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan SPS UHAMKA yang bertugas mendesain acara serta ikut terlibat penuh dalam pelaksanaan kegiatan.
Mereka adalah Berin Rosliani, S.Psi. dan Giyanti, S.Pd. Secara umum kegiatan pelatihan tersebut mendapat respon yang sangat baik dari pihak mitra, PKBM Terpadu An Nur serta sekolah-sekolah lain yang mengikuti, sebagaimana disampaikan Ketua Panitia Pelaksana kegiatan dalam sambutannya bahwa animo masyarakat untuk belajar penilaian tahfidz sangat tinggi mengingat sekarang ini sekolah-sekolah dengan basis pembelajaran tahfizh saat ini menjamur di mana-mana. Banyak guru-guru yang berminat untuk mengikuti pelatihan tersebut, namun karena beberapa alasan teknis, sebagian peminat belum tertampung dalam kegiatan tersebut.
Harapannya, akan ada tindak lanjut dari kegiatan tersebut dan bisa melibatkan beberapa mitra yang lebih banyak. Dan yang terpenting dari kegiatan tersebut, narasumber maupun panitia berharap guru-guru yang sudah mengikuti pelatihan akan menerapkan ilmu yang didapatkan untuk diimplementasikan di tempat mengajar maupun di halaqah tahfidz yang dibinanya. Wallahu a’lam bishshawab
Penulis: Ernawati dan Giyanti
Dosen PEP SPS UHAMKA
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hatta, H. (2016). Empat Kompetensi Untuk Membangun. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Susetyo, B. (2015). Prosedur Penyusunan dan Analisis Tes . Bandung: Refika Aditama.
Zulfitria. (2018). “Membangun Sinergitas dalam Penguatan Pendidikan Karakter pada Era IR 4.0”. Universitas Muhammadiyah Jakarta, (p. 305). Jakarta.
Tidak ada komentar