Ace Sumantri Menghitung hari, pekan dan bulan tidak terasa waktu begitu cepat, perhelatan suksesi kepemimpinan Muhammadiyah akan terselengga...
![]() |
Ace Sumantri |
Menghitung hari, pekan dan bulan tidak terasa waktu begitu cepat, perhelatan suksesi kepemimpinan Muhammadiyah akan terselenggara pada bulan November tahun ini. Periode kepemimpinan Muhammadiyah tingkat pusat hingga ranting mengalami perpanjangan 2 (dua) tahun dari yang seharusnya, hal tersebut disebabkan karena ada pandemi global covid19. Suka tidak suka, Muhammadiyah memutuskan ada perpanjangan waktu periode kepemimpinan Muhammadiyah. Lain halnya beberapa organisasi lain, ada yang menyelenggarakan periode kepemimpinan cenderung sesuai waktu dengan cara musyawarah daring. Dengan berbagai pertimbang matang tim ahli, sekalipun di perpanjang waktu Muhammadiyah memastikan Muktamar harus tergelar bulan Nopember 2022 di Kota Solo atau Surakarta. Seiring waktu, atas Ijin Allah SWT akhirnya Muhammadiyah memutuskan penyelenggaraan Muktamar di Solo dilaksanakan secara luring ( tatap muka).
Sejak diputuskan Muktamar Muhammadiyah secara langsung (offline) kebahagiaan jamaah Muhammadiyah terlihat dengan senyuman semangatnya, tanpa alasan ini dan itu, hampir semua level pimpinan persyarikatan dan amal usaha segera konsolidasi persiapan persiapan keberangkatan. Tidak terbayangkan momentum Muktamar akan terlihat wajah para peserta bahagia dalam suasana meriah akan merasakan gedung mewah amal usaha milik persyarikatan di bawah pengelolaan Muhammadiyah Surakarta Jawa Tengah, yaitu gedung utama Universitas Muhammadiyah Surakarta. Gedung baru nan megah menjadi simbol kemandirian Muhammadiyah dalam berorganisasi tanpa harus meminta bantuan pemerintah langsung dengan cara mengemis, apalagi menjual idealisme organisasi.
Periodesisasi kepemimpinan Muhammadiyah rutin tergelar setiap lima tahun sekali, penyegaran pun dalam komposisi pimpinan selalu terjadi. InsyaAllah tahun ini pun memberi kesempatan kepada siapapun kader-kader terbaik yang siap melanjutkan estapeta kepemimpinan Muhammadiyah lebih agresif dan berkemajuan. Lebih satu abad Muhammadiyah banyak hal yang tercapai dalam meningkatkan teritori wilayah dakwah persyarikatan, internasionalisasi gerakan dakwah amar ma'ruf nahyi munkar pun terus melebar hingga belahan dunia. Perlu kiranya peserta Muktamar memberi apresiasi tinggi kepada seluruh pimpinan persyarikatan dari tingkat pusat, wilayah, daerah, cabang dan ranting. Dengan keluh kesah, basah keringat, dan pengorbanan jiwa dan raga para punggawa pimpinan menjadi bukti nyata dalam memperjuangkan gerakan dakwah Muhammadiyah di berbagai level pimpinan.
Detak jantung para penggerak persyarikatan akan terdengar oleh Allah Subhanahuwata'ala dan karya-karyanya terlihat jelas, kiranya siapapun mereka, berikan penghargaan setinggi-tingginya tanpa harus diklasifikasi, apalagi ditutup-tutupi seolah tidak berpartisipasi dan berkontribusi. Sekalipun mereka tidak berharap di puja dan puji, kiranya tidak salah yang mengetahui dan menjadi saksi harus mengadvokasi menjadikan mereka inspirasi bagi generasi.
Sangat yakin dimanapun Muhammadiyah berdiri dan amal usaha beroperasi, sudah pasti ada orang-orang penggerak Muhammadiyah atas nama organisasi maupun atas nama sendiri, di sisi lain kadang sering terjadi di suatu tempat para pendiri Muhammadiyah dan amal usaha ada kesan "habis manis sepah dibuang". Peristiwa hal semacam itu, memang bukan tradisi akan tetapi itu terjadi tanpa di sadari, hal itu semua menyadari bahwa sifat manusia ada potensi berbuat baik dan buruk, di situlah bagi siapaun yang menyadari untuk mengingatkan, karena manusia itu tempatnya salah dan hilap.
Mukatamar tahun ini, karena gerakan dakwah sudah meluas maka mengambil tema Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta. Dua kata dari tema diatas memberi titik tekan, bahwa Muhammadiyah benar-benar memperkuat sikap nasionalisme kebangsaan membantu bangsa Indonesia lebih maju dan terus berkiprah menebar kebaikan sekaligus mencerahkan masyarakat dunia tanpa sekat dan batas bangsa dan negara. Untuk memantapkan gerakan Muhammadiyah kedepan, dibutuhkan penyegaran kepemimpinan pusat diharapkan lebih dinamis. Terlebih saat ini sudah banyak kader-kader terbaik yang potensial dapat melengkapi gerakan dakwah amar makruf dan nahi munkar Muhammadiyah lebih mendunia.
Bandung, Juli 2022
Penulis : Ace Somantri
Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kab.Bandung & Dosen UMBandung
Tidak ada komentar