Page Nav

HIDE

Ads Place

Impor Beras dan Pengkhianatan pada Nawa Cita

Keputusan  yang dilakukan pemerintah untuk mengimport beras sebanyak 500.000 ton adalah suatu pengkhianatan Nawacita yang dilakukan Pemer...


Foto Amirullah Hidayat.
Keputusan  yang dilakukan pemerintah untuk mengimport beras sebanyak 500.000 ton adalah suatu pengkhianatan Nawacita yang dilakukan Pemerintahan Presiden Joko Widodo,sebab seperti kita ketahui  bahwa Nawacita adalah janji kampanye Jokowi saat pilpres dulu dan gara gara Janji Nawacita itulah Beliau bisa terpilih menjadi Presiden

Kita sangat terkejut ,tindakan kebijakan yang dilakukan pemerintahan Jokowi untuk mengimport beras, ini suatu tindakan tidak masuk akal rasional sebab saat ini Petani sedangkan mengalami masa panen, seharusnya dimasa panen ini petani menikmati hasil jerih payahnya nya dengan harga yang agak tinggi, ini  malah di hancurkan

Presiden seharusnya memegang  komitmen dalam menjalankan Nawacita sesuai janji kampanye dulu ,  kita mengingatkan bahwa Nawacita memiliki arti sembilan harapan, salah satunya adalah Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Nah harapan rakyat ini lah yang di khianati oleh Jokowi.

Apalagi kita mendengar beberapa  kali stetemen Presiden Jokowi, yang  mengatakan bahwa beliau sangat sedih melihat Indonesia selalu mengimport  pangan, sehingga beliau memerintahkan menteri pertanian untuk segera  melakukan swasembada pangan, tetapi  tiba tiba Presiden  mensetujui import beras, berarti ini menunjukan  Presiden tidak komitmen  dengan apa yang di ucapkannya

 kebijakan import beras ini sangat disayangkan olehe berabaia kalangan , karena  tindakan ini sangat  menzholimi rakyat kecil  terutama yang berprofesi sabagai  Petani, yang dalam bahasa Soekarno adalah kaum Marhaenisme, maka Jika kebijakan Impor Beras Ini tetap dilaksanakan,

Tidak menutup kemungkinan  akibat kebijakan yang dianggap merugikan ini akan medorong para petani yang  tersebar  di seluruh Indonesia, untuk  turun ke komunitas yang sudah ada dan melakukan perlawanan dengan turun ke jalan, Sekaligus menggalang supaya dalam pilpres 2019 nanti, para Peteni dan komunitas rakyat kecil di Indonesia  untuk tidak kembali memilih Presiden Jokowi lagi,  untuk menjaga kedaulatan rakyat dan NKRI dibidang pangan  di masa depan

Penulis:  Amirullah Hidayat adalah Kordinator Komunitas Anak Muhammadiyah (KAM)

Tidak ada komentar

Ads Place