Kader Muda Muhammadiyah di PPP Mulai Kecewa

Kader Muda Muhammadiyah di PPP Mulai Kecewa Babel Bengkulu Jabar Jateng Jatim Joglo Kalbar Lampung Papua Sumbar Sumsel Sumut RMT...

Kader Muda Muhammadiyah di PPP Mulai Kecewa

Babel
Bengkulu
Jabar
Jateng
Jatim
Joglo
Kalbar
Lampung
Papua
Sumbar
Sumsel
Sumut
RMTV
KBP

News Tickers

WNI Di Eksekusi Mati, Jokowi Kirim Nota Protes Ke Raja Salman, 20 MARET 2018 , 05:35:00
Transjakarta Royal Premium Masih Sepi Peminat, 20 MARET 2018 , 05:04:00
Bamsoet Pastikan Tidak Ada Ruangan Pimpinan DPR Terbakar, 20 MARET 2018 , 04:37:00
Eks Anak Buah Arie Soedewo Divonis Empat Tahun, 20 MARET 2018 , 04:22:00
KPU: Uang Donatur Kampanye Inisial 'Hamba Allah' Masuk Kas Negara, 20 MARET 2018 , 03:57:00

Kader Muda Muhammadiyah di PPP Mulai Kecewa

SELASA, 20 MARET 2018 , 14:08:00 WIB | LAPORAN: WIDYA VICTORIA

Foto: Net

RMOL. Kader-kader Muda Muhammadiyah yang berkhidmat di Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) mulai buka suara atas kekecewaan mereka terhadap partainya. Berita Terkait Biaya Haji Naik Tidak Masalah, Asal Pelayanan Diperbaiki Romi Tidak Ingin Khofifah Kalah Lagi Sekjen PPP: Cawapres Pendamping Jokowi Harus Kalangan Agamis

Kekecewaan itu dipicu lantaran jargon yang selama ini diusung oleh PPP, yaitu "Bergerak Bersama Rakyat" itu dinilai tidak benar-benar nyata. Menurut mereka, jargon itu "jauh panggang dari api".
Kader Muhammadiyah juga kecewa, karena aspirasi yang mereka sampaikan tidak mampu diakomodir oleh DPP PPP, terutama oleh Ketua Umum.
"Ya, kami sangat kecewa kepada DPP PPP yang tidak mampu mengakomodasi kader-kader yang selama ini kami nilai sangat potensial untuk membesarkan PPP," tutur Noor Kayadi, kader muda potensial dari Muhammadiyah yang menjabat sebagai salah satu Ketua Departemen DPP PPP.
Padahal, menurut Kayadi, M. Romahurmuziy selaku ketum pernah mengatakan bahwa PPP itu cucunya Muhammadiyah, tapi pada kenyataannya tidak diakomodir pada posisi strategis, pada Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) misalnya.
"Semua orang tahu, bahwa kader-kader itu punya kiprah yang bagus dan memiliki basis massa yang sangat kuat. Sungguh ironis," jelasnya.
Kayadi juga mengatakan, PPP mau jadi rumah besar umat Islam, maka keterwakilan kader-kader dari ormas Islam, khususnya Muhammadiyah dan NU) itu harus jelas dan nyata.
"Kalau kondisi ini terus dibiarkan, Kader Muhammadiyah dicuekin terus, ya.. jangan kaget kalau mereka mencari jalan perjuangan politik yang lain. Sekarang tahun politik, mestinya lebih cerdas membaca situasi," tegas Kayadi.[wid]

Berita Lainnya Selengkapnya