Page Nav

HIDE

Ads Place

Kapolri: Ada Ideologi Luar Menyasar NU dan Muhammadiyah

Kapolri: Ada Ideologi Luar Menyasar NU dan Muhammadiyah ...

Kapolri: Ada Ideologi Luar Menyasar NU dan Muhammadiyah

  • VIVA â€" Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Tito Karnavian kembali melanjutkan agenda silaturahminya ke sejumlah pimpinan organisasi masyarakat Islam di Indonesia. Hari ini, Sabtu, 3 Maret 2018, giliran Persatuan Tarbiyah Islamiyah atau PP Tarbiyah Perti yang dikunjungi jenderal bintang empat itu.

    Dalam kesempatan itu, Tito menyampaikan klarifikasi terkait beredarnya video pidato dirinya, ketika mengunjungi Pondok Pesantren An-Nawawi, Serang, Banten tahun 2017, video yang sempat kontroversial dan menuai kecaman sejumlah ormas Islam di Indonesia.

    "Saya sengaja datang silaturahmi ke Tarbiyah Perti hari ini, ini sekaligus ingin mengklarifikasi video yang waktu itu sempat beredar. Video itu dipotong dua menit," kata Tito Karnavian di hadapan jemaah Tarbiyah Perti, di Jalan Tawakal Raya, Grogol, Jakarta Barat, Sabtu 3 Maret 2018.

    Tito menuturkan, dalam sambutannya tahun lalu di pondok pesantren asuhan Ketua MUI KH.Ma'ruf Amin itu, ia menyampaikan akan bahayanya ajaran atau ideologi Anti Pancasila yang masuk ke Indonesia. Menurutnya, pemahaman ideologi selain Pancasila itu kini tengah menghantui masyarakat Indonesia.

    Jirhaz Rani, perempuan berhijab yang bantu bersihkan gereja St. Lidwina

    FOTO: Seorang wanita Muslim sedang membersihkan gereja yang diserang di Yogyakarta.

    "Dan sasarannya adalah mereka kelompok grassroots NU dan Muhammadiyah. Jadi konteksnya adalah saya sedang mengimbau kepada NU dan Muhammadiyah, karena saya dapat informasi bahwa ideolo gi-ideologi luar itu menyasar dua ormas besar itu. Salah satu contoh kasus yang baru ini adalah kasus penyerangan gereja di Yogya kemarin itu. Itu ternyata massa NU yang terpengaruh atau ditarik oleh kelompok Takfiri," ujarnya.

    Ia mengatakan, pidatonya tersebut diketahui telah dipotong dua menit, sehingga terkesan bahwa dirinya menyatakan hanya NU dan Muhammadiyah saja yang memiliki kontribusi dalam memerdekakan bangsa Indonesia.

    "Dengan segala hormat, saya tidak bermaksud menafikan keberadaan atau kontribusi ormas-ormas Islam lainnya dalam memerdekakan bangsa ini. Peristiwa (pidato) itu terjadi tahun lalu, bulan februari 2017, ada yang sengaja menyebarkan itu dengan dipotong. Karena memang sekarang ini momentum politik, sehingga ada yang sengaja memunculkan itu." (mus)

Sumber: Google News Indonesia | Koranmu Indonesia

Tidak ada komentar

Ads Place