Page Nav

HIDE

Ads Place

UHAMKA selenggarakan Pelatihan Literasi Penilaian Guru Menengah se DKI Jakarta dan Bogor

 Foto: Herri Mulyono Penilaian merupakan aspek krusial yang memberikan gambaran tentang keberhasilan kegiatan pembelajaran. Guru diwaj...

 Foto: Herri Mulyono

Penilaian merupakan aspek krusial yang memberikan gambaran tentang keberhasilan kegiatan pembelajaran. Guru diwajibkan untuk tidak hanya mahir dalam penyusunan rencana pembelajaran, kecakapan menguasai materi, penerapan strategi, namun guru juga dihimbau untuk menilai sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Sayangnya, fakta di lapangan masih jauh dari ekspektasi yang dibayangkan. Kurangnya sosialisasi terhadap pembuatan dan penyusunan alat penilaian serta pengimplementasiannya pada K13, membuat guru masih bingung dalam melakukan penilaian dengan metode yang tepat.

Oleh karena itu, UHAMKA melakukan pengabdian terhadap masyarakat dengan menggelar program pelatihan bertajuk “Pelatihan Guru untuk Meningkatkan Literasi Penilaian”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan, pemahaman dan konsep dasar mengenai penilaian khususnya penilaian otentik kepada para peserta. Dinaungi Lembaga Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), dosen-dosen FKIP Program Pendidikan Bahasa Inggris Pascasarjana UHAMKA memberikan kontribusinya pada program pelatihan tersebut.
Program ini dilaksanakan pada bulan Mei – April 2018 se-DKI Jakarta dan Bogor, dimulai pukul 08:30-12:00 WIB. Dihadiri oleh 80 orang di dua sekolah, masing-masing  terdapat 35 guru sebagai peserta, 2 orang dari pihak MGMP kota Jakarta dan Bogor, sisanya adalah dosen dan mahasiswa UHAMKA.

Acara diawali dengan seminar yang dipandu dan diisi oleh dosen Program Pendidikan Bahasa Inggris, Herri Mulyono, Ph.D. Beliau bersama anggota Puspendik, Wiji Astuti, S.Pd mengemukakan hal-hal yang erkaitan dengan literasi penilaian. Dalam presentasinya, Herri dan Wiji menyajikan gambaran, pandangan dan konsep tentang model-model penilaian serta aplikasinya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada tingkat sekolah menengah. Pada sesi ini, tanya – jawab juga dipersilahkan antar pemateri dengan para peserta.

Saat sesi ini berlangsung, kuesioner dibagikan kepada setiap peserta. Kemudian, enam peserta di setiap sekolah dipilih secara acak oleh panitia untuk diwawancarai. Hasil dari kuesioner dan wawancara tersebut dapat digunakan sebagai bukti gambaran yang lebih luas tentang pengetahuan dan penerapan penilaian di lapangan. Program pelatihan inipun mendapat animo yang baik dari beberapa peserta.“Mengenai kegiatan ini sangat baik. Menambah wawasan kami, para guru, khususnya di Bahasa Inggris,” ujar Adin.

Bapak Adin merasakan bertambahnya pengetahuan yang ia dan teman-teman guru Bahasa Inggris lainnya miliki terhadap penilaian.Diperkuat dengan opini dari Nurrohman yang baru kali pertama merasakan adanya pelatihan tentang penilaian.“Yang ingin saya sampaikan, acara pelatihan ini sangat membantu. Jadi kita, baru kali ini ikut acara seperti ini. Hampir semua teman-teman disini ini baru pertama kali.”

Komentar-komentar tersebut menunjukkan bahwa program pelatihan ini telah menyokong dan berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan para peserta.
Ditutup dengan foto bersama,  rencananya akan ada kegiatan lanjutan yaitu workshop. Kegiatan workshop ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada para guru untuk dapat mendemonstrasikan secara langsung pembuatan model-model penilaian otentik yang telah disuguhkan oleh para pemateri.

Tidak ada komentar

Ads Place