Page Nav

HIDE

Update

latest

Penyuluhan Pencegahan Stunting

Stunting atau pendek merupakan salah satu keadaan yang menunjukkan bahwa terjadi kekurangan gizi kronis selama masa awal perkembanga...



Stunting atau pendek merupakan salah satu keadaan yang menunjukkan bahwa terjadi kekurangan gizi kronis selama masa awal perkembangan dan pertumbuhan anak, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) dimulai sejak hari pertama kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. 

Pada tahun2019 diperkirakan 30% anak Indonesia mengalami stunting. Dampak stunting sendiri dapat terlihat dalam jangka pendek dan jangka panjang, untuk jangka pendek berpengaruh kepada imunitas anak, sedangkan untuk jangka panjang stunting akan berdampak pada kecerdasan serta anak lebih berrisiko mengalami penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung koroner dan sebagainya.

 Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka melalui dosen dan mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan bekerjasama dengan Ketua Kader Posyandu Tingkat Desa Cimarga untuk mengadakan kegiatan edukasi kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan mengenai stunting, penyuluhan dilakukan kepada ibu hamil di wilayah Desa Cimarga menggunakan media video stop motion.

 Media ini antara lain menyampaikan definisi 1000 Hari pertama kehidupan dan stunting, dampak, faktor resiko dan cara mencegah stunting, pola makan ibu hamil dan materi lain yang dirasakan akan memberi manfaat dalam meningkatkan pemahaman dan sikap para ibu akan pentingnya pencegahan stunting.

 Kegiatan ini dilaksanakan pada 07 Maret 2020 di Desa Cimarga, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak yang diikuti oleh 40 orang ibu hamil. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini para ibu dapat lebih meningkatkan kesadaran terhadap apa yang dikonsumsi selama kehamilan dan pola makan yang akan diterapkan agar dapat mengurangi prevalensi stunting di Indonesia. 

Artikel imditulis oleh Tim PKM FIKES UHAMKA : Debby Endayani Safitri, Nur Setiawati Rahayu dan Amanda Ikkoy Fitriana