Page Nav

HIDE

Ads Place

Sambutan Pertama Dr. Ma’mun Murod, M.Si, Sebagai Rektor Muhammadiyah Jakarta

Rektor UMJ Terpilih Koranmu Indonesia - Rektor Universitas Jakarta ( UMJ) Telah resmi dilantik Pada Selasa (25/05) di Cireundeu Tangerang Se...

Rektor UMJ Terpilih
Koranmu Indonesia - Rektor Universitas Jakarta ( UMJ) Telah resmi dilantik Pada Selasa (25/05) di Cireundeu Tangerang Selatan Berikut Ini adalah kutipan Sambutan Rektor Terpilih Dr. yang dikirimkan Langsung kepada Redaksi www.koranmu.com

Assalamu'alaikum Warohmatulohi Wabarokatuh

Alhamdulillah, tahapan pemilihan Rektor UMJ telah berakhir seiring dengan acara pelantikan pada siang hari ini. Alhamdulillah Pilrek kali ini berjalan sejuk bila dibanding dengan Pilrek-Pilrek sebelumnya. Karenanya saya pantas berterima kasih kepada Ibu Pejabat Rektor UMJ, Ibu Ketua Senat UMJ beserta seluruh anggota Senat UMJ dan juga Panlih Rektor.Ke depannya, agar menghasilkan Pilrek yang lebih sejuk lagi, maka mekanisme Pilrek yang kemarin perlu disempurnakan sedikit lagi, agar senafas dengan mekanisme yang selama ini sudah digunakan di Muhammadiyah.

Selanjutnya, saya merasa penting untuk menukil sedikit Pidato Politik Abu Bakar saat dibaiat sebagai Khalifah di tsaqifah bani saidah, yang menurut saya pantas menjadi perenungan bagi kita semua. 

أيها الناس فإني قد وليت عليكم ولست بخيركم، فإن أحسنت فأعينوني، وإن أسأت فقوموني، الصدق أمانة، والكذب خيانة

Wahai sekalian manusia, sesungguhnya saya telah diangkat sebagai pemimpin kalian meski saya bukan yang terbaik di antara kalian. Jika saya berbuat baik, dukunglah saya. Jika saya berbuat salah, luruskanlah. Kejujuran merupakan amanah, kedustaan merupakan pengkhianatan.

Ada 4 pesan penting dari pidato bagian awal Abu Bakar untuk saya dan civitas akademika UMJ:

Saya telah ditakdirkan oleh Allah menjadi Rektor, meski sadar betul bahwa saya bukan yang terbaik. Nasib manusia, tentu dengan segala ikhtiarnya, bukan bermental jabariyah atau qadariyah, adalah menjalani takdir Allah dari satu takdir ke takdir lainnya. Karenanya, jika saya berbuat baik, maka dukunglah saya dengan sepenuh hati. Sebaliknya, jika saya salah, menyimpang, maka luruskanlah saya.

Kejujuran dalam mengelola UMJ harus secara serius dijadikan sebagai amanah dan kedustaan dalam mengelola UMJ harus diposisikan sebagai bentuk pengkhiatan.
Maka dari itu, dalam konteks kepemimpinan UMJ empat tahun ke depan, sebagai pribadi yang tak sempurna (dhoif), saya sangat membutuhkan nasehat, masukan dan kritik yang konstruktif dalam menjalankan amanat yang tidak ringan ini.

Saya katakan tidak ringan, karena sebagai PTMA tertua yang lahir 1955, tapi dalam banyak hal, prestasinya masih kedodoran, berjalan di tempat. Kalah dengan anak-anaknya: UMM, UMS, UMY. Tentu kita harus malu. Dan untuk menutupi malu tersebut, maka pilihannya tidak lain, harus secara serius mengejar ketertinggalan tersebut.  Dan untuk mengejar ketertinggalan, UMJ membutuhkan satu modal utama, yaitu kebersamaan (togetherness).

Perbedaan-perbedaan yang terjadi saat Pilrek lalu mulai hari ini harus diakhiri. Saat ini saya adalah Rektor UMJ, bukan Rektor dari beberapa fakutas yang mendukung saya. Politik dukung mendukung sudah harus berakhir seiring dengan pelantikan Rektor hari ini. Intrik-intrik politik yang tidak bagus, juga harus diakhiri. Mari kita bangun secara serius UMJ yang berkemajuan, yang dibangun atas dasar kejujuran, integritas, satunya kata dengan perbuatan, dengan tata kelola yang baik, dan berjalan di atas sistem yang mapan, bukan berjalan atas semau pimpinan. 

Mari kita bangun UMJ melalui jalinan relasi yang inklusif, terbuka, dengan siapapun, selagi membawa maslahat bagi UMJ dan Persyarikatan. Maka kami sengaja mengundang beberapa tokoh hadir dalam acara ini. Semoga kehadiran beliau-beliau ini menjadi bagian dari wasilah untuk ikut membantu membawa UMJ lebih maju.

Terakhir, perlu saya tegaskan bahwa UMJ merupakan salah satu AUM, maka saya dipastikan, bahwa saya akan berjalan seiring dan sesuai dengan kebijakan apapun yang dikeluarkan oleh PP Muhammadiyah, termasuk dalam hal yang terkait dengan sikap, pandangan kebangsaan dan kenegaraan.

 UMJ akan mengambil posisi yang tegas: sami’na wa athan’na dengan segala sikap dan kebijakan PP. Muhammadiyah. Ini penting saya sampaikan, bukan karena saya merasa sebagai kader, yang dikader sejak mulai dari IMM Komisariat hingga PP Pemuda Muhammadiyah, tapi dalam menyikapi alam politik yang super liberal saat ini, memang tidak mudah menahkodai ormas keagamaan seperti Muhammadiyah. Maka selayaknya sebagai pimpinan AUM, saya harus sejalan, menjadi tameng, perisai, dan mengamankan semua kebijakan PP. Muhammadiyah.Demikian yang dapat saya sampaikan. 

Terima kasih.

Cireundeu, 25 Mei 2021, 
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta

Dr. Ma’mun Murod, M.Si, 

Tidak ada komentar

Ads Place