Rumitnya Politik Bosnia, Negeri dengan Tiga Presiden, Sulit ... Luar Negeri Rumitnya Politik Bosnia, Negeri dengan Tiga Presiden...
Luar Negeri
Rumitnya Politik Bosnia, Negeri dengan Tiga Presiden, Sulit Berkiprah di Kancah InternasionalKetiga politisi yang duduk di lembaga kepresidenan setiap delapan bulan bergantian untuk menjadi ketua.
SERAMBINEWS.COM - Pada 1990-an, sebuah negara federasi bernama Yugoslavia yang terdiri dari enam negara bagian berbasis etnis runtuh.
Perpecahan negeri di Semenanjung Balkan ini memicu perang saudara yang amat berdarah, salah satunya adalah Perang Bosnia (1992-1995).
Selama tiga tahun, tiga etnis utama negeri itu Serbia, Kroasia, dan Muslim Bosnia saling bunuh dengan cara yang amat brutal.
Meski Perjanjian Dayton (1995) yang disponsori Amerika Serikat bisa meredam perang, tetapi api permusuhan tiga etnis itu tak sepenuhnya padam.
Sebab, meski secara fisik perang berakhir, negeri ini akhirnya mewarisi sistem politik yang rumit yang menciptakan sebuah kesatuan lemah antara ketiga etnis itu.
Negeri itu terdiri dari dua zona semi-otonomi yang "disatukan" oleh pemerintahan pusat yang lemah.
Dua entitas yang terpisah itu adalah Republika Sprska de ngan penduduknya didominasi etnis Serbia dan Federasi Kroasia-Muslim di sisi lainnya.
Kondisi ini menciptakan sistem politik yang rumit sebab akhirnya untuk mengakomodasi ketiga etnis itu Bosnia memiliki tiga presiden, dua wakil presiden, lima parlemen, dan 10 dewan kanton (setingkat provinsi).
Ketiga politisi yang duduk di lembaga kepresidenan setiap delapan bulan bergantian untuk menjadi ketua.
Kerumitan sistem politik Bosnia ini tercermin dalam pemilihan umum yang digelar pada Minggu (7/10/2018).
Halaman selanjutnya 1234
Tidak ada komentar