Di Indonesia angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi salah satu masalah kesehatan. Salah satu faktor penyebab gagalnya pemberian ASI eks...
Di Indonesia angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi salah satu masalah kesehatan. Salah satu faktor penyebab gagalnya pemberian ASI ekslusif adalah pemberian makanan pendamping asi terlalu dini atau menggantikan ASI dengan cairan lain yang dikonsumsi oleh bayi sehingga menimbulkan masalah pada pencernaan. Hal tersebut terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu mengenai ASI ekslusif atau ibu yang merasa ASInya kurang untuk diberikan kepada bayi.
Inisiasi menyusu dini (IMD)adalah memberikan kesempatan kepada bayi untuk mulai menyusu sendiri segera setelah bayi lahir, menangis, mulai bernafas dan dipotong tali pusatnya proses ini diawali dengan meletakan bayi menempel di dada atau perut ibu dengan durasi sekitar 1 jam.
IMD memiliki peranan penting terhadap kesuksesan dalam pemberian ASI ekslusif. Selain berperan dalam kesuksesan pemberian ASI ekslusif, IMD juga memberikan segudang manfaat untuk ibu, seperti Proses IMD akan membantu kontraksi rahim sehingga membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi pendarahan pasca persalinan, manfaat lain yang didapatkan oleh ibu melalui proses IMD merangsang pengeluaran hormone oksitoksin yang membuat ibu merasa tenang, rilex dan bahagia sehingga merangsang payudara ibu mempercepat pengeluaran ASI.
Manfaat IMD juga dapat dirasakan oleh bayi yang baru lahir adalah mencegah resiko hipotermi dan menghangatkan bayi, meningkatkan kekebalan tubuh bayi, meningkatkan bonding antara ibu dan bayi yang dapat menciptakan rasa aman dan nyaman untuk bayi dan meningkatkan keberhasilan ASI ekslusif, sebuah hasil penelitian menyebutkan bahwa bayi yang diberikan kesempatan untuk menyusu dini delapan kali lebih berhasil dalam menyusu ASI ekslusif (Fika dan syafiq, 2003).
Dilihat dari segudang manfaat yamg bisa di dapatkan oleh ibu dan bayi yang melakukan IMD mari mulai galakan gerakan inisiasi menyusu dini Apa yang harus dilakukan bila ingin melakukan IMD yang pertama dan utama adalah persiapkan hati, diskusikan dengan suami dan minta dukungan suami, serta diskusikan dengan bidan / dokter yang merawat selama kehamilan
Penulis: Nur setiawati rahayu Dosen
Fikes Uhamka
