Page Nav

HIDE

Update

latest

RUU HIP Duskursus Idiologi dan Sihir Fir'aun

RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) ini sudah menjadi isu publik. Meskipun relatif terlambat karena RUU inisiatif DPR ini sudah berproses...


RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) ini sudah menjadi isu publik. Meskipun relatif terlambat karena RUU inisiatif DPR ini sudah berproses sejak bulan Februari lalu. Saya sendiri sejak beberapa bulan lalu itu sudah menyampaikan ke pihak-pihak tertentu dan beberapa elit tentang kemungkinan RUU ini akan membuat gaduh tanah air. Konsen Saya waktu itu karena pemerintah sedang dan harus fokus pada Covid yang mulai menyebar di beberapa daerah.

Saat itu, ketika saya share draft RUU nya ke beberapa elit kekuatan sosial memang belum mendapatkan respons yang cukup, saat itu responnya masih datar-datar saja.

Kini RUU HIP ini sudah menjadi isu publik. Saya menengarai RUU ini tidak lepas dari proses negosiasi dan transaksi antara kekuatan politik, baik formal (DPR dan Pemerintah maupun informal yang menjadi "the ruler" di balik berbagai agenda dan kebijakan strategis pemerintah. Karena itu tentu harus diwaspadai beberapa hal:
Pertama, jangan sampai RUU HIP ini jadi bahan "tukar guling" dengan kebijakan dan beberapa RUU lain  yang diajukan pemerintah. Selain itu,  jangan terjadi juga di internal DPR yang kemudian akan menjadikan RUU ini sebagai bahan tukar guling dgn kepentingan antar parpol
(Misalnya: Pemilu dgn sistem setengah tertutup, Parliament Treshold, dll). Memang demikianlah politik. Oleh karena itu Saya mengharapkan parlemen kita itu segera beranjak dan belajar menjadi negarawan.

Kedua, waspada. Sejalan dengan RUU HIP yang sudah jadi isu publik dan telah pula melahirkan diskursus Ideologi di tanah air, tentu kita juga perlu waspada. Jangan sampai diskursus ideologi atau bahkan bereskalasi menjadi perseteruhan itu membuat kita semua lalai. Karena diskursus dan seteruh ideologi itu bisa menjadi seperti "ular  sihir Fir'aun".   Karena masalah ideologi memang paling mudah mendapatkan polemik, kontroversi dan perdebatan serta kontestasi.

Kalo diskursus HIP ini menjadi "sihirnya Fir'aun" bisa menutup dan menenggelamkan isu lain yg jauh lebih penting dan berbahaya kalau diabaikan. Persoalan seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan serta wabah Covid-19 yang masih terus fluktuatif.

Sudah menjadi karakter kekuasaan untuk menutupi satu isu dengan selalu membuat gaduh politik pemerintahan. Isu terorisme dan radikalisme sudah mulai turun dan kurang laku saat ini. Maka "the ruler" yang berada di belakang dan mengendalikan otoritas negara tentu akan berusaha memproduksi "sihir-sihir baru". Isu ideologi adalah yg sangat strategis saat ini, karena sedang terjadi intensitas perhatian publik ke RUU HIP.

Penulis : Dr (Cand). Paryanto, S.Ag., MIP Pengamat Kebijakan politik dan Keamanan