UHAMKA Implementasikan Manajemen Preventif Pelecehan di Kalangan Pelajar di Bogor

Implementasi Manajemen  Preventif Koranmu Indonesia -UHAMKA Implementasikan Manajemen Preventif Pelecehan di Kalangan Pelajar  Tim Pengabdia...

Implementasi Manajemen  Preventif

Koranmu Indonesia -UHAMKA Implementasikan Manajemen Preventif Pelecehan di Kalangan Pelajar 

Tim Pengabdian Masyarakat UHAMKA melakukan kegiatan pengabdian masyarakat bertema "Manajemen Preventif Pelecehan di Kalangan Pelajar" pada  5-7 Desember 2020 di Cileungsi, Bogor.

Menurut Ketua Tim, Dr, Hj. Novi Andayani Praptiningsih, M.Si., kegiatan  bagi  para pengurus Pimpinan Cabang IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) Cileungsi Bogor ini bertujuan agar para pengurus bisa menjadi agent of change dan penggiat gerakan pencegahan dengan mengimplementasikan manajemen preventif pelecehan di kalangan pelajar yang dapat berupa kekerasan verbal, fisik, psikologis, serta ekonomi.

Dr. Heni Ani Nuraeni, MA, anggota tim menyatakan bahwa kegiatan tersebut didasarkan atas temuan permasalahan mitra terkait pelecehan di kalangan pelajar, antara lain kurangnya edukasi tentang dampak pelecehan pada korban, serta sikap masyarakat yang cenderung permisif dengan mendiamkan atau membiarkan pelecehan terjadi di depan matanya.

“Alasan inilah yang memicu tim tergerak untuk memberikan pemahaman tentang cara efektif mencegah secara preventif terjadinya pelecehan di kalangan pelajar, terutama pelajar putri. Sehingga kelak ada follow-up korban berani melapor ke pihak berwenang”, ungkap Dr, Hj. Novi Andayani Praptiningsih, M.Si.,

Program yang juga difasilitatori oleh anggota tim Dr. Dede Hasanudin, M.Hum. ini memberikan manfaat dengan memberikan pembelajaran melalui observasi dan identifikasi kasus-kasus pelecehan pada pelajar. Tim juga melakukan pendampingan berupa konseling dan bimbingan spiritual yang dapat meningkatkan keimanan serta menjaga kesehatan mental para korban pelecehan.

Kegiatan ini dilaksanakan pada masa transisi menuju new normal covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan ketat, seperti memakai masker dan  tetap menjaga jarak (social distancing). Jumlah peserta tidak lebih dari 40 orang agar tak terjadi kerumunan demi antisipasi penularan wabah pandemi yang masih zona merah di daerah Bogor.

Kontributor Berita :Novi Andayani Praptiningsih